Muntaber: Info Lengkap Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati
Muntaber adalah masalah kesehatan umum yang dapat menyerang siapa saja.

DAFTAR ISI
- Gejala Muntaber yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Muntaber
- Langkah Pengobatan Muntaber yang Efektif
- Obat Muntaber yang Biasa Digunakan
- Komplikasi Muntaber yang Mungkin Terjadi
- Cara Mencegah Muntaber Agar Tidak Terulang
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Muntaber adalah masalah kesehatan umum yang dapat menyerang siapa saja. Ketahui penyebab muntaber, gejala, cara mengobati, hingga pencegahannya di sini.
Apa Itu Muntaber?
Muntaber, singkatan dari muntah berak, adalah kondisi peradangan pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare (buang air besar encer atau cair) dan muntah.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Muntaber dapat menyebabkan dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
Gejala Muntaber yang Perlu Diwaspadai
Gejala muntaber dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
- Diare (buang air besar encer atau cair)
- Muntah
- Sakit perut atau kram
- Mual
- Demam
- Kelemahan atau kelelahan
Gejala dehidrasi juga perlu diwaspadai, seperti mulut kering, rasa haus berlebihan, penurunan frekuensi buang air kecil, urine berwarna gelap, pusing, dan mata cekung.
Penyebab Muntaber
Muntaber disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Infeksi virus: Rotavirus dan norovirus adalah penyebab umum muntaber, terutama pada anak-anak.
- Infeksi bakteri: Bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Shigella dapat menyebabkan muntaber akibat makanan atau minuman yang terkontaminasi.
- Infeksi parasit: Parasit seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan muntaber melalui air yang terkontaminasi.
- Keracunan makanan: Konsumsi makanan yang terkontaminasi toksin dapat menyebabkan muntaber.
- Efek samping obat-obatan: Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, dan diare.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang buruk menjadi faktor risiko utama penyebaran penyakit diare (termasuk muntaber).
Langkah Pengobatan Muntaber yang Efektif
Pengobatan muntaber bertujuan untuk mengatasi dehidrasi dan meredakan gejala. Berikut adalah langkah-langkah pengobatan yang efektif:
- Rehidrasi: Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare. Larutan oralit sangat dianjurkan untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
- Istirahat: Istirahat yang cukup membantu tubuh pulih.
- Diet BRAT: Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, saus apel, dan roti tawar. Hindari makanan berlemak, pedas, dan produk susu.
- Probiotik: Konsumsi probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di usus.
Obat Muntaber yang Biasa Digunakan
Beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi gejala muntaber meliputi:
- Obat antimuntah: Untuk meredakan mual dan muntah (konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan).
- Obat pereda nyeri: Untuk meredakan sakit perut atau kram (gunakan sesuai dosis yang dianjurkan).
- Antibiotik: Hanya digunakan jika muntaber disebabkan oleh infeksi bakteri dan diresepkan oleh dokter.
Penting: Penggunaan obat-obatan, terutama antibiotik, harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Komplikasi Muntaber yang Mungkin Terjadi
Komplikasi utama muntaber adalah dehidrasi. Dehidrasi berat dapat menyebabkan:
- Gangguan elektrolit
- Kerusakan ginjal
- Syok hipovolemik (penurunan volume darah yang drastis)
- Kematian (pada kasus yang parah)
Cara Mencegah Muntaber Agar Tidak Terulang
Pencegahan muntaber melibatkan praktik kebersihan yang baik dan sanitasi yang tepat:
- Cuci tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet, sebelum makan, dan setelah menyiapkan makanan.
- Kebersihan makanan: Cuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi. Masak makanan hingga matang sempurna. Hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang yang berisiko terkontaminasi.
- Air bersih: Gunakan air bersih dan aman untuk minum, memasak, dan mencuci peralatan makan.
- Vaksinasi: Vaksin rotavirus dapat melindungi bayi dan anak-anak dari infeksi rotavirus, penyebab umum muntaber.
Menurut WHO, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah kunci utama dalam pencegahan penyakit diare.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Dehidrasi berat (mulut sangat kering, jarang buang air kecil, urine sangat gelap, pusing berat)
- Demam tinggi (di atas 38°C)
- Muntah terus-menerus
- Diare berdarah
- Sakit perut parah
- Tidak ada perbaikan setelah 24 jam pengobatan rumahan
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Muntaber
Jika kamu mengalami gejala muntaber, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang lebih tepat.
Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Dokter Siska Damayanti Sp.PD merupakan salah satu pilihan dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.
Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait mengatasi muntaber.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc
2. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD. Ia adalah lulusan Universitas Andalas pada 2010 dan 2020.
Saat ini, ia berpraktik di Agam, Sumatera Barat, dan masih tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 1321401320109704.
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi muntaber.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengannya terkait penyakit diabetes, fungsi ginjal, dbd dan penyakit tropis, gangguan pencernaan, kesehatan paru, serta hipertensi.
Chat dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 70.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang muntaber.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Muntaber adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan dehidrasi. Dengan penanganan yang tepat dan pencegahan yang efektif, risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Jika mengalami gejala muntaber, segera lakukan rehidrasi, istirahat yang cukup, dan konsultasikan dengan dokter jika gejala memburuk atau tidak membaik setelah beberapa hari.
Jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penularan muntaber.
Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Diarrhoeal disease.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Situasi Diare di Indonesia.
FAQ
1. Apakah muntaber menular?
Ya, muntaber sangat menular, terutama jika disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penularan terjadi melalui kontak dengan tinja atau muntahan yang terinfeksi, atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
2. Berapa lama muntaber berlangsung?
Durasi muntaber bervariasi tergantung penyebabnya. Muntaber akibat infeksi virus biasanya berlangsung 1-3 hari, sedangkan muntaber akibat bakteri atau parasit bisa berlangsung lebih lama.
3. Apakah muntaber berbahaya bagi ibu hamil?
Muntaber pada ibu hamil perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala muntaber saat hamil.
4. Kapan saya bisa kembali beraktivitas setelah sembuh dari muntaber?
Kamu bisa kembali beraktivitas setelah gejala mereda dan kamu merasa cukup kuat.
Pastikan untuk tetap menjaga kebersihan diri dan hindari kontak dengan orang lain sampai kamu benar-benar pulih.


