Advertisement

Nanah: Info Lengkap Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati!

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   13 Juni 2025

Nanah atau abses paling sering terjadi pada punggung, wajah, dada, atau bokong

Nanah: Info Lengkap Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati!Nanah: Info Lengkap Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati!

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Abses?
  2. Penyebab Abses
  3. Gejala Abses
  4. Jenis-Jenis Abses
  5. Diagnosis Abses
  6. Komplikasi Abses yang Mungkin Terjadi
  7. Pengobatan Abses
  8. Perawatan Abses di Rumah
  9. Mencegah Abses
  10. Kapan Harus ke Dokter?
  11. Kesimpulan
  12. Pertanyaan Umum tentang Nanah (FAQ)

Apakah kamu pernah menemukan benjolan di kulit yang terasa nyeri dan berisi nanah atau cairan jernih? Kondisi ini dikenal sebagai abses kulit, dan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses bisa muncul di bagian tubuh mana pun.

Meski begitu, abses kulit paling sering muncul di area seperti punggung, wajah, dada, atau bokong. Bagian tubuh yang banyak tumbuh rambut, seperti ketiak dan selangkangan, juga rentan mengalaminya.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis khusus. Yuk, simak informasi lengkapnya tentang abses kulit di bawah ini!

Apa Itu Abses?

Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam jaringan tubuh. Nanah sendiri merupakan cairan kental berwarna kuning atau kehijauan yang terdiri dari sel darah putih, bakteri, dan sisa-sisa jaringan mati.

Abses terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan dan memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi tersebut. Proses ini menghasilkan nanah sebagai produk sampingan.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, abses dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, baik di permukaan kulit maupun di dalam organ tubuh.

Penyebab Abses

Penyebab utama abses adalah infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering menyebabkan abses adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, folikel rambut, atau kelenjar minyak yang tersumbat.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses meliputi:

  • Kebersihan yang buruk.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, akibat diabetes, HIV/AIDS, atau penggunaan obat-obatan imunosupresan).
  • Kondisi kulit tertentu (misalnya, eksim atau psoriasis).
  • Merokok.
  • Penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Gejala Abses

Gejala abses dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran abses. Beberapa gejala umum abses meliputi:

  • Benjolan yang terasa nyeri, hangat, dan berwarna merah.
  • Pembengkakan di sekitar benjolan.
  • Nyeri saat disentuh.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Pada abses yang dalam, gejala mungkin tidak terlihat jelas dari luar.

Jenis-Jenis Abses

Abses dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi terjadinya, antara lain:

  • Abses Kulit: Terjadi di bawah permukaan kulit. Contohnya adalah bisul dan karbunkel.
  • Abses Gigi: Terjadi di sekitar gigi.
  • Abses Perianal: Terjadi di sekitar anus.
  • Abses Hati: Terjadi di dalam hati.
  • Abses Otak: Terjadi di dalam otak.
  • Abses Paru-paru: Terjadi di dalam paru-paru.

Kamu perlu tahu bahwa, Bukan Cuma di Kulit, Abses Bisa Terjadi di Mana Saja.

Diagnosis Abses

Diagnosis abses biasanya dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa benjolan dan menanyakan tentang gejala yang dialami. Pada beberapa kasus, dokter mungkin memerlukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan darah: Untuk mengetahui adanya infeksi.
  • USG: Untuk melihat gambaran abses di dalam tubuh.
  • CT scan atau MRI: Untuk melihat gambaran abses yang lebih detail, terutama pada abses yang dalam.
  • Aspirasi nanah: Pengambilan sampel nanah untuk dianalisis di laboratorium guna mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi.

Komplikasi Abses yang Mungkin Terjadi

Komplikasi abses dapat bervariasi tergantung lokasi dan penyebabnya, namun jika tidak diobati bisa menimbulkan beberapa masalah serius, seperti:

  • Penyebaran infeksi: Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah dan menyebabkan sepsis, yaitu infeksi yang mengancam jiwa.
  • Pembentukan fistula: Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara abses dan organ tubuh lain atau permukaan kulit.
  • Kerusakan jaringan: Abses yang besar dapat merusak jaringan di sekitarnya.

Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai abses pada gigi. Kenalan dengan Abses Gigi pada Anak lewat artikel Halodoc.

Pengobatan Abses

Pengobatan abses bertujuan untuk menghilangkan infeksi dan mengeluarkan nanah. Metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

  • Drainase abses: Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan pada abses untuk mengeluarkan nanah. Setelah nanah dikeluarkan, luka akan dibersihkan dan ditutup dengan perban steril.
  • Pemberian antibiotik: Antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Antibiotik biasanya diberikan setelah drainase abses, terutama pada kasus abses yang besar atau disertai dengan penyebaran infeksi.
  • Pemberian obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam.

Perawatan Abses di Rumah

Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu penyembuhan abses, antara lain:

  • Kompres hangat: Kompres hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area abses dan mempercepat proses penyembuhan.
  • Menjaga kebersihan luka: Luka abses harus selalu dijaga kebersihannya untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
  • Mengonsumsi makanan bergizi: Makanan bergizi dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

Mencegah Abses

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abses meliputi:

  • Menjaga kebersihan diri dengan mandi secara teratur dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Merawat luka dengan benar. Bersihkan luka dengan antiseptik dan tutup dengan perban steril.
  • Menghindari berbagi barang pribadi, seperti handuk, pisau cukur, dan pakaian.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
  • Hindari memencet jerawat atau bisul karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembentukan abses.

Menurut WHO, menjaga kebersihan adalah kunci utama dalam mencegah berbagai infeksi kulit, termasuk abses.

Alami luka bernanah? Simak 6 Cara Mengobati Luka Bernanah Agar Cepat Kering.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala abses, terutama jika:

  • Abses berukuran besar atau semakin membesar.
  • Nyeri semakin parah.
  • Demam tinggi.
  • Terdapat tkamu-tkamu penyebaran infeksi, seperti kemerahan atau bengkak yang meluas.
  • Memiliki kondisi medis tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat abses.

Luka nanah bisa diatasi juga dengan menggunakan obat-obatan. Ini 5 Daftar Obat untuk Luka Bernanah dan Bengkak di Apotek yang bisa kamu gunakan.

Kesimpulan

Abses adalah kondisi umum yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Mengenali gejala abses sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Selain pengobatan medis, menjaga kebersihan diri dan merawat luka dengan benar juga berperan penting dalam mencegah terjadinya abses.

Jika kamu mengalami gejala abses, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

Selain itu, temukan juga beragam obat, suplemen, dan produk perawatan kulit lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2025. Abscess.
WebMD. Diakses pada 2025. Abscess.
Healthline. Diakses pada 2025. What Causes a Skin Abscess?

Pertanyaan Umum tentang Nanah (FAQ)

1. Apakah nanah menular?

Nanah itu sendiri tidak menular, tetapi bakteri penyebab infeksi dapat menular melalui kontak langsung dengan luka atau cairan yang terinfeksi.


2. Bisakah nanah sembuh sendiri?

Infeksi bernanah biasanya memerlukan pengobatan medis untuk sembuh. Antibiotik dan drainase mungkin diperlukan untuk menghilangkan infeksi.

3. Apakah semua luka mengeluarkan nanah?

Tidak, hanya luka yang terinfeksi bakteri yang akan mengeluarkan nanah.


4. Bagaimana cara membersihkan luka bernanah di rumah?

Cuci tangan terlebih dahulu. Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, lalu oleskan antiseptik. Tutup luka dengan perban steril. Konsultasikan dengan dokter jika luka tidak membaik setelah beberapa hari.