Obat Nyeri, Ini Jenis, Efek Samping dan Tips Penggunaannya
Jangan bingung pilih obat pereda nyeri, pastikan kamu mengetahui jenis yang cocok dan tepat.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Obat Pereda Nyeri?
- Kapan Obat Anti Nyeri Diperlukan?
- Jenis Obat Anti Nyeri
- Obat Anti Nyeri Berdasarkan Resep Dokter
- Cara Memilih Obat Pereda Nyeri yang Tepat
- Merk Obat Anti Nyeri yang Tersedia di Halodoc
- Efek Samping Obat Anti Nyeri
- Tips Menggunakan Obat Anti Nyeri dengan Aman
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pertanyaan Umum Tentang Obat Anti Nyeri
- Kesimpulan
Nyeri adalah sensasi tidak nyaman yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasinya, tersedia berbagai jenis obat pereda nyeri, mulai dari yang dijual bebas hingga yang memerlukan resep dokter.
Memahami jenis-jenis obat ini, cara penggunaannya, dan efek sampingnya penting agar nyeri bisa diatasi dengan efektif dan aman. Pertolongan pertama saat sakit di rumah juga penting untuk dilakukan.
Apa Itu Obat Pereda Nyeri?
Obat anti nyeri atau analgesik adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit. Obat ini bekerja dengan berbagai mekanisme, tergantung pada jenisnya.
Beberapa mengurangi peradangan, sementara yang lain memblokir sinyal rasa sakit ke otak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan obat anti nyeri harus rasional dan sesuai dengan tingkat keparahan nyeri yang dialami.
Kapan Obat Anti Nyeri Diperlukan?
Obat anti nyeri diperlukan ketika rasa sakit mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.
Beberapa kondisi yang memerlukan penggunaan obat anti nyeri meliputi:
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Sakit gigi.
- Nyeri haid.
- Sakit sekitar sendi.
- Nyeri pasca operasi.
Penggunaan obat pereda nyeri sebaiknya disesuaikan dengan tingkat keparahan nyeri dan penyebabnya.
Untuk nyeri ringan, analgesik non-opioid seperti paracetamol atau ibuprofen biasanya sudah cukup efektif.
Namun, untuk nyeri yang lebih berat, mungkin diperlukan analgesik opioid atau kombinasi dengan obat lain.
Kamu alami nyeri di tubuh? Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda Nyeri yang Ampuh di Apotek.
Jenis Obat Anti Nyeri
Obat anti nyeri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Obat Anti Nyeri Non-Opioid
- Paracetamol (Acetaminophen): Efektif untuk nyeri ringan hingga sedang dan penurun demam.
- Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): Contohnya ibuprofen, naproxen, dan asam mefenamat. Bekerja dengan mengurangi peradangan dan nyeri.
2. Obat Anti Nyeri Opioid
Digunakan untuk nyeri sedang hingga berat. Contohnya adalah kodein, tramadol, dan morfin.
Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter karena potensi efek samping dan risiko ketergantungan.
3. Obat Tambahan (Adjuvant)
Obat-obatan yang awalnya bukan ditujukan sebagai anti nyeri, tetapi memiliki efek meredakan nyeri pada kondisi tertentu.
Contohnya adalah antidepresan dan antikonvulsan yang digunakan untuk nyeri saraf.
Yuk, cari tahu selengkapnya, Kapan Seseorang Perlu Konsumsi Antidepresan?
Obat Anti Nyeri Berdasarkan Resep Dokter
Beberapa kondisi nyeri memerlukan penanganan dengan obat resep dokter, terutama jika nyeri bersifat kronis atau berat.
Contoh obat anti nyeri resep meliputi:
- Opioid kuat: Morfin, oksikodon, dan fentanyl.
- COX-2 inhibitor: Celecoxib (dengan perhatian khusus pada risiko kardiovaskular).
- Obat nyeri saraf: Gabapentin dan pregabalin.
Penggunaan obat resep harus selalu di bawah pengawasan dokter untuk meminimalkan risiko efek samping dan interaksi obat.
Cara Memilih Obat Pereda Nyeri yang Tepat
Memilih obat pereda nyeri yang tepat memerlukan pertimbangan beberapa faktor:
- Jenis dan Tingkat Keparahan Nyeri: Tentukan jenis nyeri yang dialami (misalnya, nyeri otot, sakit kepala, atau nyeri akibat peradangan) dan seberapa parah nyerinya.
- Kondisi Kesehatan: Pertimbangkan kondisi kesehatan yang dimiliki, seperti riwayat penyakit maag, gangguan ginjal, atau alergi obat.
- Obat-obatan yang Sedang Dikonsumsi: Periksa apakah ada interaksi antara obat pereda nyeri dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
- Konsultasi dengan Dokter atau Apoteker: Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan rekomendasi obat pereda nyeri yang paling sesuai.
Merk Obat Anti Nyeri yang Tersedia di Halodoc
Berikut adalah beberapa merk obat anti nyeri yang tersedia di Halodoc:
- Panadol. Mengandung paracetamol, efektif untuk sakit kepala dan demam.
- Bodrex. Kombinasi paracetamol dan ibuprofen, meredakan nyeri otot dan sakit kepala.
- Proris. Mengandung ibuprofen, mengurangi peradangan dan nyeri.
- Voltaren. Sediaan topikal dengan kandungan diclofenac, membantu meredakan nyeri sendi dan otot.
Efek Samping Obat Anti Nyeri
Setiap obat anti nyeri memiliki potensi efek samping yang berbeda-beda. Beberapa efek samping umum meliputi:
- Dosis berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual, dan tukak lambung. Penggunaan jangka panjang meningkatkan risiko masalah ginjal dan kardiovaskular.
- Menyebabkan konstipasi, mual, mengantuk, dan risiko ketergantungan.
Jika mengalami efek samping yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Tips Menggunakan Obat Anti Nyeri dengan Aman
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan obat anti nyeri dengan aman:
- Selalu baca label dan ikuti dosis yang dokter anjurkan.
- Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
- Hindari penggunaan NSAID jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
- Jangan mengonsumsi alkohol saat menggunakan obat anti nyeri.
- Simpan obat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika:
- Nyeri sangat hebat dan tidak membaik dengan obat anti nyeri.
- Kondisi nyeri beserta gejala lain, seperti demam tinggi, sesak napas, atau kelemahan.
- Mengalami efek samping yang serius setelah mengonsumsi obat anti nyeri.
- Nyeri berlangsung lebih dari beberapa hari.
Kesimpulan
Obat pereda nyeri dapat membantu mengatasi berbagai jenis nyeri, namun penggunaannya harus bijak dan sesuai dengan kondisi yang kamu alami.
Pahami jenis-jenis obat pereda nyeri, efek sampingnya, dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika memang kamu perlukan.
Kamu bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Untuk penanganan nyeri yang lebih aman dan efektif, hubungi dokter di Halodoc saja.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. WHO guidelines for the pharmacological and radiotherapeutic management of cancer pain in adults and adolescents.
Health Direct. Diakses 2025. Pain-relief medicines.
Medline Plus. Diakses 2025. Pain Relievers.
FAQ
1. Apakah aman mengonsumsi obat anti nyeri saat hamil?
Beberapa obat anti nyeri, seperti paracetamol, umumnya aman kamu gunakan saat hamil dengan dosis yang tepat.
Namun, penggunaan NSAID pada trimester ketiga kehamilan sebaiknya kamu hindari. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun saat hamil.
2. Bisakah obat anti nyeri menyebabkan ketergantungan?
Obat anti nyeri opioid memiliki risiko ketergantungan jika kamu gunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Obat anti nyeri non-opioid umumnya tidak menyebabkan ketergantungan.
3. Bagaimana cara mengatasi efek samping obat anti nyeri?
Efek samping ringan, seperti mual atau sakit perut, dapat kamu atasi dengan makan makanan ringan atau mengonsumsi obat bersama makanan.
Jika efek samping memburuk, segera konsultasikan dokter di Halodoc.


