Pahami Risiko Kesehatan Sebelum Diet Intermittent Fasting

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Februari 2023

“Ada beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi dari diet intermittent fasting. Salah satunya adalah membuat tubuh merasa sakit yang menimbulkan sakit kepala dan rasa lemas.”

Pahami Risiko Kesehatan Sebelum Diet Intermittent FastingPahami Risiko Kesehatan Sebelum Diet Intermittent Fasting

Halodoc, Jakarta – Puasa intermiten atau intermittent fasting merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola makan atau diet yang mencakup periode puasa. Misalnya seperti puasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari sekali. 

Penelitian telah mengaitkan intermittent fasting dengan sejumlah manfaat kesehatan. Salah satunya seperti penurunan faktor risiko penyakit jantung, darah rendah, penurunan berat badan, kadar gula darah yang terkontrol, hingga meningkatkan sensitivitas insulin. 

Puasa intermiten aman bagi kebanyakan orang. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa puasa intermiten juga memiliki risiko atau efek samping kesehatan yang dapat terjadi. 

Risiko Kesehatan dari Diet Intermittent Fasting

Sebelum menimbang efek samping puasa intermiten, penting untuk diketahui bahwa ada beberapa bentuk puasa intermiten. Bentuk yang paling umum dari diet ini meliputi:

  • Puasa hari alternatif atau puasa adf, yang mengharuskan puasa dua hari sekali.
  • Puasa alternatif yang dimodifikasi, yang mengharuskan seseorang yang menjalani diet ini hanya makan 25 persen dari asupan biasa yang dikonsumsi setiap hari.
  • Diet puasa berkala, yang mengharuskan kamu membatasi makanan hingga sekitar 500 hingga 600 kalori sehari hanya dalam dua hari dalam seminggu.

Beberapa jenis intermittent fasting dapat menyebabkan lebih banyak efek samping daripada yang lain. Tetapi secara keseluruhan, penting untuk berdiskusi dengan dokter terkait efek samping puasa intermiten sebelum menjalankannya. Adapun beberapa risiko kesehatan dari diet intermittent fasting meliputi: 

1. Puasa Intermiten Dapat Membuat Kamu Merasa Sakit

Tergantung pada lamanya puasa, orang yang menjalani intermittent fasting mungkin mengalami sejumlah kondisi. Mulai dari sakit kepala, lesu atau lemas, hingga mudah tersinggung. Untuk mengurangi beberapa efek samping yang tidak diinginkan ini, kamu mungkin ingin beralih dari puasa adf ke puasa berkala. 

2. Dapat Menyebabkan Makan Berlebihan

Ketika menjalani intermittent fasting, ada dorongan biologis yang kuat untuk makan berlebihan setelah periode puasa. Hal ini lantaran hormon nafsu makan dan pusat rasa lapar di otak bekerja berlebihan saat manusia kekurangan makanan. 

3. Mungkin Berbahaya Bagi Pengidap Kondisi Tertentu

Jika kamu ingin mencoba puasa intermiten, pastikan untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, para ahli mengklaim bahwa melewatkan waktu makan dan sangat membatasi kalori bisa berbahaya bagi sebagian orang. Khususnya bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu dan sedang menjalani pengobatan seperti pengidap diabetes. 

4. Berisiko Timbulkan Masalah Pencernaan

Masalah pencernaan termasuk sembelit, diare, mual, dan kembung adalah gejala yang mungkin  dialami jika melakukan puasa intermiten. Sebab, pengurangan asupan makanan selama puasa intermiten dapat berdampak negatif pada pencernaan, menyebabkan sembelit dan efek samping lainnya. Selain itu, perubahan pola makan yang terkait dengan program puasa intermiten dapat menyebabkan kembung dan diare.

Adapun, efek samping umum lainnya terkait puasa intermiten pada sistem pencernaan adalah dehidrasi yang dapat memperburuk konstipasi. Untuk alasan ini, penting untuk tetap terhidrasi dengan baik saat melakukan puasa intermiten.

5. Menurunkan Kualitas Tidur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur, seperti tidak dapat tertidur adalah salah satu efek samping yang paling umum terkait puasa intermiten. Sebuah studi tahun 2020 mengamati 1.422 orang yang berpartisipasi dalam rejimen puasa yang berlangsung selama 4 sampai 21 hari. Studi tersebut menemukan bahwa 15 persen peserta melaporkan gangguan tidur terkait dengan puasa. 

Itulah penjelasan mengenai risiko intermittent fasting. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar diet ini atau mengalami keluhan kesehatan saat menjalaninya, segeralah hubungi dokter. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2023. 9 Potential Intermittent Fasting Side Effects. 
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. 4 intermittent fasting side effects to watch out for. 
PLOS ONE. Diakses pada 2023. Safety, health improvement and well-being during a 4 to 21-day fasting period in an observational study including 1422 subjects. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan