Parental Alienation Syndrome, Bagaimana Mengatasinya?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2023

“Sindrom keterasingan orang tua atau parental alienation syndrome (PAS) adalah kondisi ketika anak berbalik melawan salah satu orang tua karena kondisi tertentu. Misalnya efek dari perceraian dan perebutan hak asuh atas anak.”

Parental Alienation Syndrome, Bagaimana Mengatasinya?Parental Alienation Syndrome, Bagaimana Mengatasinya?

Halodoc, Jakarta – Richard Gardner, seorang psikiater forensik menjadi sosok yang memopulerkan istilah Parental Alienation Syndrome (PAS). Kondisi psikologis ini mungkin terjadi saat salah satu orang tua memakai strategi tertentu. 

Misalnya, mengasingkan, indoktrinasi, dan mencuci otak anak supaya mereka menjauh dari orang tua lainnya. Tujuan utamanya adalah menyebar pikiran negatif dan fitnah dari satu orang tua kepada orang tua lain yang menjadi pasangan tanpa alasan yang pasti. 

Orang tua yang menyebarkan asumsi buruk mendapat sebutan sebagai alienator, sedangkan pihak yang menjadi korban mendapat sebutan alienated. Kondisi ini lebih kerap terjadi pada orang tua yang bercerai dan memperebutkan hak asuh anak dan hubungan orang tua yang tidak harmonis yang berujung pada pertengkaran. 

Adakah Cara Mengatasi Parental Alienation Syndrome

Sayangnya, sampai sekarang, masih belum ada metode yang bisa mengatasi Parental Alienation Syndrome karena beberapa kondisi. Pertama, kondisi ini sebenarnya bukan diagnosis resmi dari pakar kesehatan. 

Kedua, jika pun menjadi kondisi yang memang berasal dari lingkup medis, tingkat keparahan dan gejala yang muncul sudah pasti tidak sama untuk setiap pengidap. Beberapa kasus, terapi bisa membantu menyatukan lagi orang tua yang terasing dan anak. 

Sementara itu, beberapa kondisi lain menunjukkan, terapi reunifikasi justru dapat membuat anak mengalami trauma. Menemui konseling keluarga, psikolog anak, serta terapis bisa menjadi langkah yang tepat untuk memulai. Tak hanya itu, metode penanganan sudah pasti harus sesuai dengan kondisi keluarga, umur anak, dan aspek lainnya.

Mungkin, orang tua perlu berdiskusi terlebih dahulu pada dokter anak mengenai ahli kesehatan mental sang buah hati. 

Mencegah Keterasingan Orang Tua

Sebenarnya, tidak ada cara efektif untuk mencegah kondisi Parental Alienation Syndrome. Bukan tanpa alasan, orang tua yang bertengkar setiap hari atau bercerai menjadi pemicu utama munculnya kondisi ini. 

Meski demikian, orang tua seharusnya bisa mengontrol ketidakstabilan keluarga, sehingga kondisi tersebut tidak turut berpengaruh pada orang lain. Mulai dari anak-anak, orang terdekat, hingga keluarga besar. Selain itu, orang tua bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:

  • Mendukung terbentuknya komunikasi pada semua keluarga dan pihak yang terlibat, sehingga tidak ada kesempatan untuk saling berahasia. 
  • Memikirkan hak asuh secara penuh apabila merasa bahwa mantan pasangan telah memengaruhi anak untuk menjauh dari dirimu dan keluarga. Sebab, keterasingan yang terjadi pada salah satu orang tua bisa menyebabkan hak asuh berubah. 
  • Pastikan untuk selalu terlibat dalam hidup sang buah hati. Salah satu caranya yaitu menunjukkan minat dan eksistensi pada pertemuan orang tua dan aktivitas luar sekolah. 
  • Hindari godaan untuk selalu merendahkan orang tua lainnya, atau mengeluhkan perilaku orang tua lain secara langsung pada anak. 

Selain itu, carilah bantuan konseling atau psikolog keluarga untuk membantu mengurangi risiko Parental Alienation Syndrome. Tak hanya itu, melakukan mediasi perceraian dengan pendampingan profesional juga dapat membantu. 

Kamu dan pasangan bisa mencari rekomendasi dokter di Halodoc untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi. Cek dan download Halodoc melalui ponselmu, gratis dari App Store atau Play Store.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Parental Alienation Syndrome?
Psych Central. Diakses pada 2023. What is Parental Alienation Syndrome (PAS)?
Choosing Therapy. Diakses pada 2023. Parental Alienation Syndrome: What it Is and 10 Signs to Watch For.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan