Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Menular Seksual
Tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan yang bisa mendeteksi penyakit menular seksual.

DAFTAR ISI
- Pentingnya Deteksi Dini Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Menular Seksual
- Kapan Kamu Perlu Melakukan Pemeriksaan IMS?
- Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
- Prosedur Pemeriksaan IMS
Jika seseorang aktif secara seksual, terutama dengan banyak pasangan, ia harus menggunakan pelindung dan melakukan pemeriksaan.
Ini penting untuk dilakukan karena seseorang bisa saja memiliki penyakit menular seksual tanpa menyadarinya.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit menular seksual tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Jadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan penyakit menular seksual secara rutin atau kapan pun kamu merasa mencurigai diri sendiri dan pasangan.
Bicarakan dengan dokter tentang kondisi kamu dan pemeriksaan apa yang kamu butuhkan.
Pentingnya Deteksi Dini Infeksi Menular Seksual (IMS)
Deteksi dini IMS sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Banyak IMS tidak menunjukkan gejala pada awalnya, sehingga seseorang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Tanpa pengobatan, IMS dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk infertilitas, nyeri kronis, dan peningkatan risiko kanker tertentu.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, IMS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.
Oleh karena itu, skrining dan deteksi dini IMS sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual atau memiliki faktor risiko tertentu.
Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Menular Seksual
Berikut beberapa pedoman untuk memeriksa penyakit menular seksual yang mungkin perlu kamu jalani.
1. Skrining Klamidia dan Gonore
Skrining klamidia dan gonore dilakukan melalui tes urine atau melalui swab di dalam penis atau serviks. Kemudian, sampel tersebut akan dianalisis di laboratorium.
Skrining ini penting dilakukan, karena jika seseorang tidak memiliki tanda dan gejala, mungkin ia tidak akan menyadari bahwa sudah terinfeksi.
2. Pemeriksaan HIV, Sifilis, dan Hepatitis
Pemeriksaan HIV sebaiknya dilakukan sebagai perawatan rutin medis, apabila kamu seorang remaja atau dewasa antara usia 13-64 tahun.
Remaja yang lebih muda harus diuji jika mereka memiliki risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual.
Pemeriksaan hepatitis C juga direkomendasikan pada semua orang yang lahir antara tahun 1945-1965, sebab pada kelompok usia ini rentan terjadi hepatitis C.
Sementara itu, kamu mungkin perlu mendapatkan pemeriksaan sifilis dengan mengambil sampel darah atau swab dari luka genital yang mungkin kamu miliki.
Sampel akan diperiksa di laboratorium untuk menguji HIV dan hepatitis.
3. Pemeriksaan Genital Herpes
Belum ada pemeriksaan yang tepat untuk herpes, infeksi virus ini dapat ditularkan bahkan saat seseorang tidak memiliki gejala.
Dokter dapat mengambil sampel jaringan atau bekas luka pada area genital jika kamu memilikinya, ini untuk diperiksa di laboratorium. Namun, hasil tes negatif tidak akan mengesampingkan herpes sebagai penyebab ulserasi genital.
Tes darah juga dapat membantu mendeteksi infeksi herpes di masa lalu, tapi hasilnya tidak selalu konklusif.
Beberapa pemeriksaan darah dapat membantu dokter membedakan antara dua jenis utama virus herpes. Tipe 1 adalah virus yang biasanya menyebabkan luka biasa, meskipun juga dapat menyebabkan luka genital.
Sementara tipe 2 adalah virus yang menyebabkan luka genital lebih sering.
Namun, hasilnya mungkin tidak sepenuhnya jelas, tergantung pada sensitivitas tes dan tahapan infeksi. Hasil pemeriksaan mungkin saja positif palsu atau negatif palsu.
4. Pemeriksaan HPV
Jenis human papillomavirus (HPV) tertentu dapat menyebabkan kanker serviks, sedangkan varietas HPV lain dapat menyebabkan kutil kelamin.
Banyak orang yang aktif secara seksual terinfeksi HPV tapi tidak pernah mengalami gejala. Virus ini biasanya dapat hilang dalam dua tahun.
Sayangnya, belum ada pemeriksaan HPV yang digunakan secara rutin pada pria. Biasanya, pada pria infeksi didiagnosis dengan inspeksi visual atau biopsi kutil kelamin.
Sementara pada wanita, pemeriksaan HPV melipatkan tes pap smear dan tes HPV.
HPV juga dikaitkan dengan kanker vulva, vagina, penis, anus, dan mulut serta tenggorokan. Vaksin dapat melindungi pria dan wanita dari beberapa jenis HPV, tapi vaksin ini efektif ketika diberikan sebelum aktivitas seksual dimulai.
Kapan Kamu Perlu Melakukan Pemeriksaan IMS?
Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) penting banget untuk menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah penularan ke orang lain.
Kamu dianjurkan untuk melakukan tes IMS dalam situasi berikut:
- Kamu aktif secara seksual, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan.
- Pasangan kamu baru saja didiagnosis dengan IMS.
- Kamu mengalami gejala mencurigakan, seperti luka, ruam, nyeri saat buang air kecil, atau keluar cairan tidak biasa dari area genital.
- Kamu sedang merencanakan pernikahan atau memulai keluarga.
- Kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil.
Kalau kamu merasa ada risiko atau punya kekhawatiran tentang kemungkinan terinfeksi IMS, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Pemeriksaan sedini mungkin bisa membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Skrining Penyakit Menular Seksual di Rumah Pakai Halodoc
Jika kamu ingin melakukan skrining penyakit menular seksual, kamu bisa melakukannya di rumah saja melalui layanan Homecare by Halodoc.
Layanan Skrining Penyakit Menular Seksual bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi penyakit menular seksual.
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk kamu yang melakukan hubungan seksual, mengalami kontak dekat dengan orang yang tertular, dan mengalami gejala penyakit menular seksual.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tenaga kesehatan bersertifikat dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 659.000,-, kamu bahkan bisa melakukan melakukan booking untuk lebih dari satu agar mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan voucher chat dokter.
- Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan Vaksin HPV Kuadrivalen (Gardasil) seharga Rp 999ribu/dosis dengan kode promo VAKSINHPV di Homecare by Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Jangan khawatir, saat memesan skrining penyakit menular seksual, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Prosedur Pemeriksaan IMS
Pemeriksaan IMS bisa berbeda-beda tergantung jenis infeksinya dan gejala yang kamu alami.
Tapi secara umum, inilah langkah-langkah yang biasanya dilakukan:
1. Konsultasi dengan Dokter
Langkah pertama adalah berkonsultasi. Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan seksual kamu, gejala yang dirasakan, serta faktor risiko lain.
Dari situ, dokter akan menentukan jenis tes IMS yang paling sesuai untuk kamu.
2. Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil bisa berbeda tergantung jenis IMS yang dicurigai:
- Urine: untuk mendeteksi infeksi seperti klamidia dan gonore.
- Darah: biasanya digunakan untuk memeriksa sifilis, HIV, atau hepatitis.
- Usap (swab): diambil dari leher rahim (untuk perempuan), uretra (untuk laki-laki), tenggorokan, atau anus, tergantung lokasi gejala.
3. Analisis di Laboratorium
Sampel yang dikumpulkan akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri, virus, atau parasit penyebab IMS.
4. Penerimaan Hasil dan Tindakan Lanjutan
Begitu hasil tes keluar, dokter akan menjelaskan hasilnya ke kamu. Kalau hasilnya positif, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai, baik berupa antibiotik atau obat antivirus.
Dokter juga akan memberikan edukasi mengenai cara mencegah penularan ke orang lain.
Itulah beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan. Gunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) untuk melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual dengan mudah tanpa keluar rumah. Yuk, klik gambar beriku untuk menggunakan layanan ini:



