Pemeriksaan yang Harus Dilakukan saat Trimester Pertama

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Oktober 2020
Pemeriksaan yang Harus Dilakukan saat Trimester PertamaPemeriksaan yang Harus Dilakukan saat Trimester Pertama

Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan trimester pertama dilakukan untuk mengevaluasi risiko kehamilan bayi dengan sindrom Down. Tes tersebut juga memberikan informasi tentang risiko trisomi 18.

Sindrom Down menyebabkan gangguan seumur hidup dalam perkembangan mental dan sosial, serta berbagai masalah fisik. Sedangkan risiko trisomi 18 menyebabkan penundaan yang lebih parah dan sering kali berakibat fatal pada usia 1 tahun. Selengkapnya mengenai pentingnya pemeriksaan trimester pertama bisa dibaca di sini!

Pemeriksaan Trimester Pertama untuk Memprediksi Risiko

Pemeriksaan trimester pertama tidak mengevaluasi risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Karena pemeriksaan trimester pertama dapat dilakukan lebih awal daripada kebanyakan tes pemeriksaan prenatal lainnya, ibu akan mendapatkan hasilnya di awal kehamilan. 

Baca juga: Trimester Pertama, Ini 5 Cara Jaga Kehamilan

Ini akan memberi pasangan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan tentang tes diagnostik lebih lanjut, perjalanan kehamilan, perawatan medis dan manajemen selama dan setelah melahirkan. Jika bayi bayi memiliki risiko sindrom Down yang lebih tinggi, orangtua juga akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan kemungkinan merawat anak yang memiliki kebutuhan khusus. 

Tes skrining lainnya bisa dilakukan di akhir kehamilan. Contohnya adalah quad screen dan tes darah yang biasanya dilakukan antara minggu ke 15 dan 20 kehamilan. Quad screen dapat mengevaluasi risiko melahirkan bayi dengan sindrom down atau trisomi 18, serta cacat tabung saraf, seperti spina bifida. 

Beberapa penyedia layanan kesehatan memilih untuk menggabungkan hasil skrining trimester pertama dengan quad screen untuk meningkatkan tingkat deteksi sindrom Down. Skrining trimester pertama adalah opsional. Hasil tes hanya menunjukkan apakah orangtua memiliki peningkatan risiko melahirkan bayi dengan sindrom Down atau trisomi 18, bukan apakah bayi benar-benar memiliki salah satu dari kondisi ini.

Baca juga: Ini 4 Fakta Morning Sickness yang Calon Ibu Harus Tahu

Informasi selengkapnya mengenai pemeriksaan trimester pertama bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Risiko untuk Pemeriksaan Trimester Pertama

Pemeriksaan trimester pertama adalah tes skrining prenatal rutin. Skrining tidak menimbulkan risiko keguguran atau komplikasi kehamilan lainnya. Ibu tidak perlu melakukan sesuatu yang khusus untuk mempersiapkan skrining trimester pertama. Ibu dapat makan dan minum secara normal sebelum tes darah dan pemeriksaan USG.

Skrining trimester pertama akan melakukan pengambilan darah dan pemeriksaan USG. Selama tes darah, tim perawatan kesehatan akan mengambil sampel darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan. Sampel darah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. 

Baca juga: Konsumsi Teh Saat Hamil Apakah Berbahaya?

Untuk pemeriksaan USG, ibu akan berbaring telentang di atas meja ujian. Profesional medis akan menempatkan transduser, perangkat plastik kecil yang mengirim dan menerima gelombang suara di atas perut. 

Gelombang suara yang dipantulkan akan diubah secara digital menjadi gambar di monitor. Hasil gambar akan digunakan untuk mengukur ukuran ruang kosong di jaringan di belakang leher bayi. Pemeriksaan USG tidak akan meninggalkan rasa sakit, dan ibu dapat segera kembali ke aktivitas biasa.

Hasil tes darah dan pemeriksaan USG akan digunakan untuk mengukur risiko melahirkan bayi dengan sindrom Down atau trisomi 18. Faktor lain seperti kehamilan sebelumnya dengan sindrom Down juga dapat memengaruhi risiko mengalami kondisi yang sama.

Hasil skrining trimester pertama diberikan sebagai positif atau negatif dan juga sebagai probabilitas, seperti risiko 1 dari 250 mengandung bayi dengan sindrom Down. Pemeriksaan trimester pertama secara tepat mengidentifikasi sekitar 85 persen wanita yang mengandung bayi dengan sindrom Down. Sekitar 5 persen wanita memiliki hasil positif palsu, artinya hasil tesnya positif tetapi bayinya tidak benar-benar mengalami sindrom Down.

Ketika orangtua mempertimbangkan hasil tes, ingatlah bahwa pemeriksaan trimester pertama hanya menunjukkan risiko secara keseluruhan untuk melahirkan bayi dengan sindrom Down atau trisomi 18. Hasil berisiko rendah tidak menjamin bahwa bayi tidak akan mengalami salah satu dari kondisi ini. Demikian pula, hasil berisiko tinggi tidak menjamin bayi akan lahir dengan salah kondisi gangguan.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. First Trimester Screening
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Common Tests During Pregnancy


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan