
Halodoc, Jakarta - Sakit tenggorokan adalah sensasi rasa sakit kering atau gatal di tenggorokan. Sakit tenggorokan adalah salah satu gejala yang paling umum. Kebanyakan sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi atau oleh faktor lingkungan seperti udara kering.
Sakit tenggorokan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk lansia. Kondisi ini terasa tidak nyaman, tapi biasanya akan hilang dengan sendirinya. Ada beberapa jenis sakit tenggorokan berdasarkan area tenggorokan yang terkena, yaitu faringitis, tonsilitis, dan laringitis. Bagaimana penanganan sakit tenggorokan pada lansia?
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Cara Atasi Gejala Radang Tenggorokan
Meredakan Sakit Tenggorokan pada Lansia
Sakit tenggorokan bisa ditangani dengan antibiotik, hanya saja tergantung penyebab munculnya sakit tenggorokan. Untuk itu, penting segera menghubungi dokter atau membuat janji pemeriksaan oleh dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, dokter akan melakukan diagnosis untuk mengetahui penyebab sakit tenggorokan pada lansia.
Antibiotik bisa bekerja dengan cepat untuk mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi, dan kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dalam satu atau dua hari. Di sisi lain, perlu cara untuk meningkatkan kenyamanan tenggorokan yang sakit di samping pengobatan, yaitu:
- Banyak istirahat, hal ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi.
- Minum banyak air untuk menjaga tenggorokan tetap dilumasi, memudahkan menelan, dan mencegah dehidrasi.
- Konsumsi makanan yang menenangkan dan mudah ditelan, seperti kaldu, sup, kentang tumbuk, buah-buahan lunak, atau telur matang yang lembut.
- Hindari makanan pedas dan minuman asam, seperti jus jeruk.
- Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan sakit tenggorokan.
- Gunakan humidifier kabut dingin untuk menambah kelembaban pada udara.
- Gunakan semprotan hidung saline yang dijual bebas untuk menjaga kelembapan selaput lendir.
- Hindari iritasi tenggorokan, seperti asap rokok dan asap produk pembersih.
Perlu diketahui, pengobatan dengan antibiotik berlangsung sekitar 10 hari. Penting untuk menyelesaikan pengobatan, meski gejalanya hilang. Berhenti terlalu dini dari pengobatan bisa menyebabkan beberapa bakteri bertahan, yang justru menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut di kemudian hari.
Baca juga: Penyebab Tenggorokan Sakit dan Suara Tiba-Tiba Hilang
Kapan Lansia yang Sakit Tenggorokan Harus ke Dokter?
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya membaik dengan sendirinya dalam dua hingga tujuh hari. Namun beberapa penyebab sakit tenggorokan perlu diobati. Jika cara di atas tidak mampu meredakan sakit tenggorokan yang dialami lansia, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc jika ia memiliki gejala yang berpotensi serius, yaitu:
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya membaik dengan sendirinya dalam dua hingga tujuh hari. Namun beberapa penyebab sakit tenggorokan perlu diobati.
Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki gejala yang berpotensi lebih serius ini:
- Sakit tenggorokan yang parah.
- Kesulitan menelan.
- Kesulitan bernapas atau nyeri saat bernapas.
- Kesulitan membuka mulut.
- Sendi terasa sakit.
- Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius).
- Leher yang sakit atau kaku.
- Sakit telinga.
- Darah dalam air liur atau dahak.
- Sakit tenggorokan yang berlangsung selama lebih dari seminggu.
Baca juga: Minuman ini Bisa Dikonsumsi untuk Meredakan Sakit Tenggorokan
Infeksi virus dan bakteri, serta penyebab iritasi dan cedera, menyebabkan sebagian besar sakit tenggorokan. Istirahat yang cukup, minum air hangat, berkumur dengan air garam, dan mengonsumsi obat pereda nyeri bisa mengatasi nyeri atau sakit tenggorokan.
Radang tenggorokan dan infeksi bakteri lainnya bisa juga diobati dengan antibiotik. Jika sakit tenggorokan lebih parah, temui dokter dan akan dilakukan tes usap untuk mengetahui akar penyebabnya.