Pengaruh Body Dysmorphic Disorder pada Kesehatan Mental

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Agustus 2022

“Body dysmorphic disorder termasuk ke dalam jenis gangguan mental. Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas berlebihan terhadap kekurangan dari penampilan fisik, meski tidak tampak.”

Pengaruh Body Dysmorphic Disorder pada Kesehatan MentalPengaruh Body Dysmorphic Disorder pada Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta – Body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh adalah masalah mental saat seseorang tidak bisa berhenti memikirkan kekurangan fisiknya. Padahal, kekurangan yang mereka anggap cacat itu tidak terlihat oleh orang lain.

Karena sesuatu yang dianggap sebagai kekurangan ini kemudian menimbulkan rasa cemas dan malu berlebihan. Akibatnya, pengidap cenderung menghindari pergaulan atau aktivitas yang melibatkan banyak orang. 

Pengidap selalu memperbaiki penampilannya ketika berhadapan langsung dengan situasi yang mengharuskan mereka bertemu banyak orang. Salah satu contohnya, menggunakan make up berlebihan untuk menutupi noda bekas jerawat.

Dampak dari contoh di atas, pengidap bisa bolak-balik ke kamar mandi untuk berkaca dan memastikan make up yang dipakai masih menutupi noda di wajahnya. Bahkan, mereka bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk memperbaiki penampilan.

Perilaku berulang yang mereka lakukan ini bisa berdampak pada kemampuan bersosialisasi dan kehidupan sehari-hari. Tapi, pengidap cenderung tidak menyadari kondisi yang dialami dan merasa itu adalah sesuatu yang wajar.

Gejala bukan hanya perilaku berulang saja. Mereka juga mengalami beberapa kondisi lain, seperti:

  • Memiliki keyakinan bahwa kekurangan yang dimiliki akan diperhatikan dan digunjing oleh orang lain.
  • Sibuk memikirkan kekurangan dan bagaimana cara memperbaikinya.
  • Menyembunyikan kekurangan tubuhnya dengan gaya berpakaian yang terlihat memaksakan.
  • Selalu membandingkan penampilan diri sendiri dengan orang lain.
  • Mencari kepastian dari orang lain tentang penampilan dirinya.
  • Perfeksionis dalam penampilan dan selalu menginginkan kesempurnaan.

Keasyikan dengan penampilan, pikiran berlebihan dan perilaku berulang soal penampilan bisa membuat gejala di atas sulit dikendalikan. Kenyataannya, kondisi tersebut menyita waktu dan membuat aktivitas lain jadi terhambat.

Pengidap juga terlalu fokus pada area tubuh yang dianggap cacat. Ini biasanya berubah seiring waktu. Setelah menyembuhkan noda bekas jerawat, mereka fokus pada bentuk hidung yang pesek, misalnya.

Tak jarang mereka melakukan prosedur medis untuk memperbaiki bentuk hidungnya. Contohnya, tanam benang, filler (menyuntikkan gel ke area bawah kulit) atau operasi agar hidung terlihat mancung. 

Beberapa area tubuh lain yang cenderung menjadi fokus pengidap, meliputi:

  • Kulit wajah, kerutan dan jerawat.
  • Rambut rontok.
  • Warna kulit yang tidak sesuai keinginan.
  • Ukuran payudara.

Langkah Penanganan

Karena ini merupakan salah satu jenis gangguan mental, pengobatan body dysmorphic disorder dilakukan dengan dua metode sekaligus. Keduanya adalah kombinasi dari terapi perilaku kognitif dan obat-obatan.

1. Terapi Perilaku Kognitif

Prosedur dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara perasaan, pikiran dan perilaku berulang yang dilakukan pengidap. Terapi berfokus pada:

  • Memperbaiki kepercayaan yang salah terhadap kekurangan fisik.
  • Mengembalikan kepercayaan pengidap.
  • Meminimalisir perilaku berulang.

2. Obat-Obatan

Salah satu jenis obat yang diberikan adalah antidepresan serotonin-specific reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini berguna untuk mengurangi pikiran negatif dan perilaku berulang pada pengidap.

Jika semakin parah, obat bisa diberikan sebagai dosis tunggal atau digabung dengan jenis obat lain yang disesuaikan pada tingkat keparahan gejala. Terapi perilaku tetap dilakukan guna memaksimalkan pengobatan pada pengidap.

Itulah penjelasan mengenai body dysmorphic disorder dan penanganannya. Cegah gangguan mental ini dengan menerapkan pola pikir positif terhadap bentuk tubuh sendiri. Ingatlah kalau semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri.

Segera konsultasi ke dokter jika kamu mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas. Langkah ini bertujuan untuk memastikan diagnosa sehingga langkah perawatan bisa secepatnya dilakukan. 

Baca juga: Waspada, Body Dysmorphic Disorder Bisa Sebabkan Depresi

Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Body dysmorphic disorder (BDD).
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Body Dysmorphic Disorder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Body Dysmorphic Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan