Pengidap Diabetes, Hipertensi, dan Jantung Harus Patuh Konsumsi Obat
“Pengidap penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung harus patuh konsumsi obat. Hal ini karena ada risiko perburukan gejala dan komplikasi yang mengintai, bila penyakit tidak terkontrol."

Halodoc, Jakarta – Tubuh manusia dirancang bagai sebuah sistem raksasa yang saling terhubung. Itulah sebabnya banyak penyakit kronis yang saling berkaitan, terutama bila tidak patuh konsumsi obat. Sebut saja penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung.
Pengidap hipertensi yang tidak mengelola gaya hidup dan tidak patuh konsumsi obat, berisiko memicu komplikasi pada jantung. Hal ini terjadi jika hipertensi menyebabkan kerusakan dan penyempitan pada pembuluh darah yang menuju jantung. Kondisi ini disebut penyakit arteri koroner.
Diabetes pun demikian. Bila pengidapnya tidak menjalani pengobatan dengan baik dan mengubah gaya hidup, kadar gula darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini karena kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, kemudian memicu serangan jantung.
Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Mengonsumsi Obat
Pentingnya Patuh Minum Obat untuk Diabetes, Hipertensi, dan Jantung
Baik penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung, dapat menyebabkan komplikasi serius dan fatal bila tidak terkontrol. Oleh karena itu, bila kamu atau orang terdekat ada yang mengidap satu dari tiga penyakit tersebut, pastikan untuk patuh minum obat dari dokter, ya.
Dengan patuh minum obat, pengidap diabetes, hipertensi, dan jantung, bisa terhindar dari perburukan gejala dan risiko komplikasi. Tentunya, hal ini juga perlu dibarengi dengan penerapan gaya hidup sehat.
Pada pengidap diabetes, baik tipe 1 ataupun 2, pengobatan yang diperlukan adalah terapi insulin. Pengidap diabetes tipe 1 biasanya perlu mengonsumsi insulin setiap hari karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Sementara pengidap diabetes tipe 2 tidak membutuhkan insulin sebanyak tipe 1.
Untuk pengidap hipertensi, cukup banyak jenis obat yang bisa diresepkan dokter. Salah satunya adalah angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor), yang dapat membuat otot dinding pembuluh darah lebih rileks dan melebar, sehingga tekanan pada pembuluh darah berkurang.
Sementara itu, jenis obat untuk penyakit jantung pun beragam, yang diberikan sesuai kondisi masing-masing pengidap. Obat ACE inhibitor juga bisa diresepkan dokter untuk penyakit jantung.
Baca juga: 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang
Bahaya Jika Tidak Menjalani Pengobatan dengan Baik
Bagi pengidap diabetes, gula darah tidak terkontrol akibat tidak patuh konsumsi obat bisa berdampak pada perburukan gejala dan komplikasi seperti:
- Neuropati.
- Penyakit jantung.
- Gangguan mata.
- Infeksi kulit.
- Gangguan ginjal.
Terkait hipertensi, studi pada 2019 yang diterbitkan di Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, membahas dampak buruk ketidakpatuhan minum obat terhadap penyakit ini.
Disebutkan bahwa kepatuhan minum obat pada pengidap hipertensi penting dilakukan karena hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, harus selalu dikontrol untuk menghindari komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
Sama seperti diabetes, hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Masalah pada otak, seperti stroke.
- Kerusakan mata.
- Gangguan ginjal.
- Sindrom metabolik.
- Disfungsi seksual.
Baca juga: Tetap Sehat, Begini Makan Enak untuk Pengidap Diabetes
Bila mengidap penyakit jantung dan tidak patuh konsumsi obat, risiko fatal yang berujung pada hilangnya nyawa bisa meningkat. Jadi, sangat penting untuk minum obat sesuai dosis dan instruksi dari dokter, dengan disiplin.
Selain itu, penting juga untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara berkala. Terutama bila sudah didiagnosis penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung. Bila ada hal seputar minum obat yang ingin ditanyakan, kamu bisa bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja.
