Pengidap Lewy Body Dementia Bisa Alami Gangguan Tidur

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   05 Agustus 2019
Pengidap Lewy Body Dementia Bisa Alami Gangguan TidurPengidap Lewy Body Dementia Bisa Alami Gangguan Tidur

Halodoc, Jakarta – Menjaga tingkat stres atau depresi dalam tubuh membuat banyak dampak positif untuk tubuh, salah satunya terhindar dari penyakit lewy body dementia. Lewy body dementia sendiri merupakan kondisi ketika kamu mengalami kondisi pikun. Pikun yang disebabkan lewy body dementia menjadi penyebab pikun terbesar setelah penyakit alzheimer. Sebaiknya ketahui lebih banyak mengenai penyakit lewy body dementia.

Baca juga: Sering Alami Halusinasi, Ini Penanganan Lewy Body Dementia

Selain Gangguan Tidur, Ketahui Gejala Lain dari Lewy Body Dementia

Penyakit lewy body dementia terjadi ketika terjadi penumpukan protein dalam sel otak yang bertugas mengontrol fungsi berpikir, persepsi visual dan juga gerakan otot tubuh. Dengan kondisi lewy body dementia, biasanya pengidap penyakit ini mengalami penurunan drastis pada kesehatan mentalnya.

Lewy body dementia paling sering dialami oleh laki-laki yang memiliki usia di atas 60 tahun. Selain itu, biasanya pengidap lewy body dementia mengalami beberapa gejala, yaitu:

1. Halusinasi Visual

Seseorang yang mengalami kondisi lewy body dementia mengalami halusinasi visual dimana pengidap melihat adanya suatu objek atau benda, padahal sesuatu yang dilihat pengidap lewy body dementia tidak ada di tempat tersebut.

2. Gangguan Gerakan Tubuh

Adanya gangguan dalam sel otak dapat memengaruhi gerakan tubuh pengidap lewy body dementia. Biasanya, pengidap body lewy dementia mengalami pergerakan tubuh yang melambat, tubuh yang tiba-tiba terasa kaku atau mendadak mengalami tremor.

3. Gangguan Tidur

Pengidap lewy body dementia rentan mengalami gangguan tidur. Biasanya, gangguan tidur dialami pada fase REM atau rapid eye movement. Pengidap lewy body dementia bisa mengikuti gerak pada mimpi yang sedang ia alami.

4. Gangguan Kognitif

Pengidap lewy body dementia rentan terhadap gangguan kognitif. Pengidap lewy body dementia bisa saja mengalami kondisi linglung, kebingungan, kehilangan memori, dan tidak bisa berkonsentrasi.

Baca juga: Lewy Body Dementia dan Alzheimer, Apa Bedanya?

Tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat ketika mengalami gejala yang menjadi tanda utama dari penyakit lewy body dementia. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan kamu dengan bertanya mengenai gejala yang dialami. 

Tidak hanya itu, pemeriksaan fisik dengan melakukan scan otak juga digunakan untuk memastikan kondisi kesehatan yang dialami. Tes darah juga dilakukan untuk memastikan gejala yang dialami bukan disebabkan penyakit lain.

Perawatan untuk Kondisi Lewy Body Dementia

Setelah dipastikan kamu mengalami kondisi lewy body dementia, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan seperti penggunaan obat-obatan, terapi dengan melakukan fisioterapi dan juga terapi psikologi.

Pengobatan yang dilakukan mengurangi gejala yang dialami oleh pengidap lewy body dementia. Pada masa penyembuhan, jangan lupa untuk melakukan perawatan dengan baik terhadap pengidap lewy body dementia agar terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan, seperti jatuh, hilang kesadaran atau efek samping dari penggunaan obat.

Sebaiknya, ajak juga pengidap lewy body dementia untuk berbicara dengan jelas. Tidak ada salahnya menggunakan gerakan tubuh untuk memperjelas maksud dari obrolan. Selain berbicara, sebaiknya rutin ajak pengidap berolahraga dan lakukan stimulasi otak.

Rutin berolahraga juga dapat meningkatkan stimulasi untuk gerak tubuh. Sedangkan aktivitas stimulasi otak membantu memperlambat penurunan fungsi otak pengidap lewy body dementia.

Baca juga: Bisakah Usia Muda Terkena Lewy Body Dementia?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan