Pengobatan Medis Kanker Serviks Berdasar Tingkat Stadiumnya

“Kanker serviks adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal terbentuk di jaringan serviks. Salah satu faktor utamanya adalah infeksi human papillomavirus (HPV). Langkah penanganan yang dilakukan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.”
Halodoc, Jakarta – Meski sebagian besar pengidap tidak mengalami gejala awal, kanker serviks dapat terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan rutin. Salah satu gejala yang dialami hampir semua pengidap kanker serviks adalah pendarahan vagina di luar siklus menstruasi dan nyeri di area panggul.
Setelah mengetahui seberapa parah kondisi, dokter akan melakukan langkah penanganan sesuai dengan stadium kanker yang dialami. Prosedur pengobatan bukan hanya dilakukan sesuai dengan stadium kanker yang dialami, tetapi juga usia dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berikut ini prosedur pengobatan yang dijalani sesuai dengan stadium kanker:
Stadium 1
Stadium 1 menandakan jika kanker hanya ada di leher rahim (serviks). Di tahap ini, dokter biasanya akan melakukan prosedur pembedahan atau gabungan dari radioterapi dan kemoterapi. Berikut ini penjelasannya masing-masing:
1. Prosedur Pembedahan
Prosedur pembedahan dilakukan dengan pengangkatan serviks dan rahim (histerektomi). Jika terdeteksi dini, hanya sebagian serviks saja yang diangkat, sehingga memungkinkan wanita hamil kembali setelah prosedur dilakukan. Proses tersebut dikenal dengan sebutan trakelektomi radikal.
2. Gabungan Radioterapi dan Kemoterapi
Pengidap juga bisa menjalani kemoterapi yang dibarengi dengan radioterapi. Radioterapi sendiri biasanya dilakukan setiap hari selama 5 hari per minggu selama 5 minggu. Selama menjalani prosedur tersebut, kamu juga akan melakukan kemoterapi setiap 1-3 minggu sekali.
Stadium 2
Di tahap ini, kanker serviks sudah mulai menyebar ke jaringan sekitar leher rahim. Meski sudah menyebar, sel abnormal belum tumbuh pada otot atau ligamen yang melapisi panggul atau bagian bawah vagina. Ini prosedur penanganan yang dilakukan:
1. Prosedur Pembedahan
Prosedur pembedahan dikenal dengan sebutan histerektomi radikal, yang dilakukan dengan mengangkat rahim dan leher rahim sepenuhnya. Selain itu, dokter akan mengangkat kelenjar getah bening di sekitar rahim dan leher rahim, karena kemungkinan besar sel kanker sudah menyebar ke area tersebut.
2. Gabungan Radioterapi dan Kemoterapi
Pengidap juga bisa menjalani kemoterapi yang dibarengi dengan radioterapi. Radioterapi sendiri biasanya dilakukan setiap hari selama 5 hari per minggu selama 5 minggu. Selama menjalani prosedur tersebut, kamu juga akan melakukan kemoterapi setiap 1-3 minggu sekali.
Stadium 3
Di tahap ini, sel kanker sudah menyebar ke jaringan sekitar serviks, termasuk area panggul. Bahkan, sel kanker kemungkinan telat tumbuh di bagian bawah vagina, otot, dan ligamen yang melapisi panggul. Selain itu, sel kanker bisa saja memblokir kinerja ureter.
Prosedur penanganan yang dilakukan adalah gabungan radioterapi dan kemoterapi (kemoradioterapi). Radioterapi sendiri biasanya dilakukan setiap hari selama 5 hari per minggu selama 5 minggu. Selama menjalani prosedur tersebut, kamu juga akan melakukan kemoterapi setiap 1-3 minggu sekali.
Stadium 4
Di tahap ini, sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau bagian belakang (rektum). Penyebaran bisa saja lebih luas lagi, tergantung kondisi tubuh masing-masing pengidap. Perawatan utama pengidap di tahap ini adalah prosedur operasi, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi dari perawatan tersebut.
Pilihan pengobatan sendiri akan tergantung pada lokasi kanker dan seberapa parah penyebaran, serta kondisi kesehatan tubuh pengidap secara keseluruhan. Beberapa wanita biasanya memilih menjalani pengobatan dengan tujuan mengontrol gejala yang muncul.
1. Ketika Kanker Sudah Menyebar ke Organ Sekitar
Ketika kondisi ini dialami, langkah pengobatan yang bisa dilakukan hanya prosedur kombinasi dari radioterapi dan kemoterapi (kemoradioterapi). Radioterapi sendiri biasanya dilakukan setiap hari selama 5 hari per minggu selama 5 minggu. Selama menjalani prosedur tersebut, kamu juga akan melakukan kemoterapi setiap 1-3 minggu sekali.
Setelah pengobatan dilakukan, terkadang kanker serviks dapat muncul kembali. Sel abnormal kanker bahkan bisa muncul berdekatan dengan letak munculnya kanker sebelumnya. Dari semua prosedur pengobatan, operasi menjadi yang sangat disarankan. Namun, hal tersebut hanya dapat dilakukan ketika sel kanker belum menyebar.
Ketika kamu mengalami sejumlah gejala yang mengganggu, seperti perdarahan di luar siklus menstruasi, keputihan yang tidak normal, peningkatan frekuensi buang air kecil, penurunan nafsu makan, dan lain-lain, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat, ya!
Download Halodoc untuk membuat janji dengan dokter. Jangan sampai telat, karena kehilangan nyawa menjadi komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi jika kanker serviks telat terdeteksi. Kamu juga bisa membaca informasi seputar kesehatan lainnya di aplikasi Halodoc.