Advertisement

Penyakit Jantung Bawaan (PJB): Gejala, Penyebab, Cara Obati

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   21 Mei 2025

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan jantung sejak lahir

Penyakit Jantung Bawaan (PJB): Gejala, Penyebab, Cara ObatiPenyakit Jantung Bawaan (PJB): Gejala, Penyebab, Cara Obati

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?
  2. Gejala Penyakit Jantung Bawaan
  3. Penyebab Penyakit Jantung Bawaan
  4. Diagnosis Penyakit Jantung Bawaan
  5. Jenis-Jenis Penyakit Jantung Bawaan
  6. Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan
  7. Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur jantung yang terjadi sejak lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

Gejala PJB bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat, dan memerlukan penanganan yang sesuai dengan jenis dan tingkat keparahannya.

Artikel ini membahas secara mendalam mengenai PJB, mulai dari gejala, penyebab, cara diagnosis, hingga pilihan pengobatan yang tersedia.

Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur jantung yang terjadi sejak bayi lahir. Kelainan ini dapat memengaruhi dinding jantung, katup jantung, atau pembuluh darah yang keluar dan masuk jantung. Akibatnya, aliran darah normal dalam jantung terganggu.

Menurut American Heart Association, PJB adalah jenis cacat lahir yang paling umum, memengaruhi sekitar 1% kelahiran hidup setiap tahunnya. PJB dapat berkisar dari kondisi ringan yang tidak memerlukan pengobatan hingga kondisi kompleks yang mengancam jiwa.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Gejala PJB bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan jantung. Beberapa bayi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang jelas segera setelah lahir.

Berikut adalah beberapa gejala umum PJB:

  • Sering demam tidak diketahui penyebabnya.
  • Sesak napas atau napas cepat.
  • Kulit, bibir, atau kuku kebiruan (sianosis).
  • Mudah lelah, terutama saat menyusu atau beraktivitas.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau perut.
  • Pertumbuhan yang buruk atau kesulitan menambah berat badan.
  • Sering berkeringat, terutama saat makan.

Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, gejala PJB mungkin termasuk:

  • Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas fisik.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Pingsan.
  • Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki.

Yuk, Ketahui Ciri Ciri Jantung Lemah dan Penyebabnya

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Penyebab pasti PJB seringkali tidak diketahui. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko bayi mengalami PJB:

  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan PJB meningkatkan risiko. Beberapa sindrom genetik, seperti Down syndrome, juga terkait dengan peningkatan risiko PJB.
  • Infeksi Selama Kehamilan: Infeksi rubella (campak Jerman) selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, dapat menyebabkan PJB pada bayi.
  • Diabetes Gestasional: Ibu dengan diabetes gestasional yang tidak terkontrol memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan PJB.
  • Konsumsi Alkohol atau Obat-obatan Terlarang Selama Kehamilan: Paparan alkohol atau obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko PJB.
  • Merokok Selama Kehamilan: Merokok selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko PJB.
  • Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan, seperti obat anti-kejang dan obat jerawat tertentu, dapat meningkatkan risiko PJB.

Diagnosis Penyakit Jantung Bawaan

Diagnosis PJB dapat dilakukan selama kehamilan atau setelah bayi lahir. Beberapa tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosis PJB meliputi:

  • Ekokardiogram: Menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung. Ini adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis PJB.
  • Elektrokardiogram (EKG): Merekam aktivitas listrik jantung.
  • Rontgen Dada: Menunjukkan ukuran dan bentuk jantung dan paru-paru.
  • Kateterisasi Jantung: Sebuah tabung tipis dan fleksibel dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diarahkan ke jantung. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah di jantung dan paru-paru, serta untuk mengambil sampel darah.
  • MRI Jantung: Menggunakan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar detail jantung.

Jenis-Jenis Penyakit Jantung Bawaan

Ada banyak jenis PJB, yang masing-masing memengaruhi jantung dengan cara yang berbeda. Beberapa jenis PJB yang umum meliputi:

  • Defek Septum Ventrikel (VSD): Lubang pada dinding yang memisahkan dua bilik bawah jantung (ventrikel).
  • Defek Septum Atrium (ASD): Lubang pada dinding yang memisahkan dua bilik atas jantung (atrium).
  • Tetralogi Fallot: Kombinasi dari empat kelainan jantung, termasuk VSD, penyempitan katup pulmonal, penebalan dinding ventrikel kanan, dan aorta yang terletak di atas VSD.
  • Transposisi Arteri Besar (TGA): Aorta dan arteri pulmonalis terbalik posisinya.
  • Koarktasio Aorta: Penyempitan aorta.

Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

Pengobatan PJB tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan jantung. Beberapa PJB ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Namun, PJB yang lebih berat mungkin memerlukan pengobatan dengan obat-obatan, kateterisasi jantung, atau pembedahan.

  • Obat-obatan: Obat-obatan dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala PJB, seperti gagal jantung atau aritmia.
  • Kateterisasi Jantung: Prosedur ini menggunakan tabung tipis dan fleksibel (kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diarahkan ke jantung untuk memperbaiki beberapa jenis PJB.
  • Pembedahan: Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelainan jantung yang lebih kompleks.

Kamu perlu Hati-Hati, Ini Gejala Penyakit Jantung yang Mesti Diwaspadai.

Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan

Meskipun tidak semua PJB dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko bayi mengalami PJB:

  • Vaksinasi Rubella: Vaksinasi rubella sebelum kehamilan dapat mencegah infeksi rubella selama kehamilan, yang dapat menyebabkan PJB.
  • Kontrol Diabetes: Wanita dengan diabetes harus mengontrol kadar gula darah mereka sebelum dan selama kehamilan.
  • Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang: Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang selama kehamilan.
  • Jangan Merokok: Berhenti merokok sebelum dan selama kehamilan.
  • Konsultasikan dengan Dokter: Bicarakan dengan dokter tentang obat-obatan yang Anda konsumsi sebelum dan selama kehamilan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika bayi atau anak Anda menunjukkan gejala PJB, seperti sesak napas, kulit kebiruan, atau kesulitan makan.

Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak dengan PJB.

Kesimpulan

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis yang komprehensif. Deteksi dini melalui skrining dan pemeriksaan yang tepat, serta penanganan yang sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan PJB, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jika Anda mencurigai adanya gejala PJB pada diri sendiri atau orang terdekat, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Selain itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko PJB selama kehamilan.

Kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Unduh aplikasi Halodoc sekarang untuk informasi kesehatan yang lebih lengkap dan terpercaya!

Referensi:
Kemenkes. Diakses pada 2025. Orang Tua, Waspada Penyakit Jantung Bawaan pada Anak!
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Congenital Heart Disease.
Healthline. Diakses pada 2025. Congenital Heart Disease.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Congenital Heart Disease And Heart Defects.