Penyakit Sifilis Dapat Menular dari Ibu Hamil ke Janin

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 September 2022

“Perlu diketahui bahwa sifilis yang menular dari ibu hamil ke janin disebut sebagai sifilis kongenital. Penyakit ini tidak dapat disepelekan karena dapat memicu komplikasi, baik selama kehamilan, atau saat kelahiran bayi.”

Penyakit Sifilis Dapat Menular dari Ibu Hamil ke JaninPenyakit Sifilis Dapat Menular dari Ibu Hamil ke Janin

Halodoc, Jakarta – Sifilis atau yang biasa disebut raja singa, merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.  Gejala yang timbul dari penyakit ini dapat terbagi menjadi dua tahapan, yakni fase primer dan fase sekunder.

Perlu diketahui bahwa penularan penyakit ini terjadi melalui kontak seksual. Namun, selain menular lewat kontak seksual, nyatanya sifilis juga dapat menular dari ibu hamil ke janin. Lantas, bagaimana penjelasan mengenai penularan sifilis tersebut? Yuk, simak informasnya di sini! 

Sifilis juga Dapat Menular dari Ibu Hamil ke Janin 

Perlu diketahui bahwa sifilis yang menular dari ibu hamil ke janin disebut sebagai sifilis kongenital. Di mana penyakit tersebut diperoleh oleh janin di dalam rahim, sebelum kelahiran.

Bayi lebih mungkin mengalami sifilis kongenital ketika ibunya telah terinfeksi selama kehamilan. Akan tetapi, tidak jarang bayi dalam kandungan juga mengalaminya akibat infeksi sifilis dari ibu sebelum kehamilan. 

Untuk gejalanya sendiri, penyakit ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala sampai beberapa minggu atau bulan pasca persalinan. Selain itu, pada beberapa kasus, sifilis kongenital juga mungkin baru menunjukkan gejalanya sampai bertahun-tahun kemudian.

Ketika sudah muncul gejalanya, sifilis kongenital biasanya menimbulkan beberapa kondisi kesehatan tertentu. Contohnya seperti adanya masalah kulit, berat badan lahir rendah, hingga demam. 

Sementara itu, pada sifilis kongenital lanjutan, gejala penyakit biasanya tidak akan terlihat pada usia dua hingga lima tahun. Bahkan, pada kasus yang jarang, penyakit ini juga dapat bersifat laten selama bertahun-tahun. Akibatnya, pengidapnya tidak menyadari penyakit tersebut, sehingga sifilis kongenita tidak terdiagnosis sampai pengidapnya dewasa. 

Komplikasi yang Perlu Diwaspadai selama Kehamilan

Sifilis kongenital tidak dapat disepelekan dan perlu segera dideteksi. Sebab, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi pada bayi selama kehamilan dan setelah lahir. Berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi pada bayi akibat sifilis kongenital, selama kehamilan: 

Keguguran (kondisi bayi meninggal dalam kandungan sebelum usia kehamilan 20 minggu). 

  • Lahir prematur. Ini adalah kelahiran yang terjadi terlalu cepat, sebelum 37 minggu kehamilan.
  • Pembatasan pertumbuhan janin (juga disebut pembatasan pertumbuhan, kecil untuk usia kehamilan atau kecil untuk tanggal) dan berat lahir rendah. 
  • Masalah dengan plasenta dan tali pusat. Plasenta tumbuh di rahim dan bertugas untuk memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusar. Sifilis kongenital dapat menyebabkan plasenta tumbuh besar dan tali pusar membengkak, yang dapat menyebabkan masalah dengan cara kerjanya untuk menopang bayi di dalam rahim.
  • Kelahiran mati. Ini adalah saat bayi meninggal di dalam rahim setelah 20 minggu kehamilan.

Komplikasi yang Dapat Terjadi saat Kelahiran

Selain saat kehamilan, sifilis kongenital juga dapat menyebabkan masalah saat bayi lahir, seperti: 

  • Kematian neonatal. Ini adalah kondisi ketika bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan.
  • Demam dan pilek. 
  • Masalah dengan limpa dan hati, termasuk penyakit kuning. Penyakit kuning adalah kondisi ketika kulit bayi dan bagian putih matanya terlihat kuning. Kondisi ini terjadi karena penumpukan zat dalam darah yang bernama bilirubin. Jika bayi mengidap sifilis kongenital, hatinya mungkin tidak cukup berkembang untuk mengeluarkan bilirubin dengan sendirinya. 
  • Anemia, yaitu kondisi ketika bayi tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuhnya.
  • Ruam di mulut, alat kelamin, atau di bagian bawah kakinya dan di tangan dan wajahnya.

Itulah penjelasan mengenai penyakit sifilis yang dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar sifilis, atau memiliki kelihan kesehatan, segeralah hubungi dokter. 

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi kesehatan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. Syphilis: Symptoms, Diagnosis, Treatment, and Prevention. 
Rare diseases.org. Diakses pada 2022. Congenital Syphilis. 
March of Dimes. Diakses pada 2022. CONGENITAL SYPHILIS.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan