Advertisement

Penyebab Bayi Diare dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   04 Juli 2025

Diare pada anak bisa disebabkan karena infeksi virus dan bakteri, serta intoleransi makanan.

Penyebab Bayi Diare dan Cara MengatasinyaPenyebab Bayi Diare dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi:

  1. Gejala Diare pada Bayi
  2. Penyebab Diare pada Bayi
  3. Warna Feses Bayi Diare dan Artinya
  4. Kapan Harus ke Dokter?
  5. Cara Mengatasi Diare pada Bayi
  6. Pencegahan Diare pada Bayi
  7. Kesimpulan

Diare adalah kondisi ketika bayi buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya dengan tekstur feses yang lebih cair.

Frekuensi BAB normal pada bayi bervariasi tergantung usia dan jenis makanan yang dikonsumsi. Namun, jika bayi BAB lebih dari 3 kali sehari dengan feses cair, kemungkinan ia mengalami diare.

Nah, ibu perlu tahu apa saja yang menjadi penyebab diare dan cara mengatasinya.

Gejala Diare pada Bayi

Selain frekuensi BAB yang meningkat dan feses yang cair, gejala diare pada bayi meliputi:

  • Perut kembung.
  • Rewel dan gelisah.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Dehidrasi (ditandai dengan mulut kering, jarang buang air kecil, dan mata cekung).
  • Nafsu makan menurun.

Anak ibu alami diare? Ini 7 Rekomendasi Obat Diare yang Ampuh dan Aman untuk Anak.

Penyebab Diare pada Bayi

Diare pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Infeksi virus: Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak. Virus lain seperti adenovirus dan norovirus juga dapat menyebabkan diare.
  • Infeksi bakteri: Bakteri seperti Salmonella, Shigella, dan E. coli dapat menyebabkan diare, terutama pada bayi yang mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
  • Infeksi parasit: Parasit seperti Giardia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan diare, terutama pada bayi yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
  • Alergi atau intoleransi makanan: Alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare pada bayi.
  • Efek samping obat: Beberapa jenis antibiotik dapat membunuh bakteri baik di usus dan menyebabkan diare.
  • Perubahan pola makan: Perubahan pola makan, seperti memperkenalkan makanan padat baru, dapat menyebabkan diare sementara pada bayi.

Warna Feses Bayi Diare dan Artinya

Warna feses bayi saat diare bisa memberikan petunjuk tentang penyebabnya. Berikut adalah beberapa warna feses yang umum dan artinya:

  • Kuning atau Cokelat

Warna ini umumnya normal, terutama pada bayi yang diberi ASI. Jika bayi diare namun fesesnya berwarna kuning atau cokelat, kemungkinan penyebabnya adalah infeksi virus ringan atau perubahan pola makan.

  • Hijau

Feses berwarna hijau bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konsumsi makanan hijau oleh ibu menyusui, pemberian suplemen zat besi, atau infeksi virus. Namun, feses hijau juga bisa menjadi tanda adanya masalah pencernaan, terutama jika disertai gejala lain seperti demam atau muntah.

  • Merah

Feses berwarna merah biasanya disebabkan oleh adanya darah. Darah dalam feses bisa berasal dari luka kecil di anus (fisura ani) akibat konstipasi, atau bisa juga menjadi tanda infeksi bakteri atau masalah pencernaan yang lebih serius. Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi ibu BAB dengan feses berwarna merah.

  • Hitam

Feses berwarna hitam bisa menjadi tanda adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan medis segera. Namun, feses hitam juga bisa disebabkan oleh konsumsi suplemen zat besi.

  • Putih atau abu-abu

Feses berwarna putih atau abu-abu bisa menjadi tanda adanya masalah pada hati atau saluran empedu. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan medis segera.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa bayi ke dokter jika mengalami diare dan disertai gejala berikut:

  • Demam tinggi (di atas 38°C).
  • Muntah terus-menerus.
  • Dehidrasi (mulut kering, jarang buang air kecil, mata cekung).
  • Feses berdarah atau berwarna hitam
  • Bayi sangat lemas atau tidak responsif.
  • Diare tidak membaik setelah 24 jam.

Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Penanganan diare pada bayi bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan mengatasi penyebabnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Berikan ASI atau susu formula seperti biasa: Jangan menghentikan pemberian ASI atau susu formula, kecuali atas saran dokter. ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melawan infeksi.
  • Berikan larutan rehidrasi oral (oralit): Oralit membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Berikan oralit sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter atau apoteker.
  • Berikan makanan yang mudah dicerna: Jika bayi sudah makan makanan padat, berikan makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, atau bubur. Hindari makanan yang tinggi gula atau lemak.
  • Jaga kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyiapkan makanan.

Pencegahan Diare pada Bayi

Beberapa langkah pencegahan diare pada bayi meliputi:

  • Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama: ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir: Ajarkan anak-anak dan anggota keluarga lainnya untuk selalu mencuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan, dan setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Pastikan makanan dan minuman bersih: Cuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi. Masak makanan hingga matang sempurna.
  • Vaksinasi rotavirus: Vaksinasi rotavirus dapat melindungi bayi dari diare yang disebabkan oleh rotavirus. Vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan.

Kesimpulan

Diare pada bayi adalah masalah umum yang seringkali dapat diatasi di rumah. Namun, penting untuk mengenali gejala dehidrasi dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Pemberian ASI atau susu formula yang cukup, larutan rehidrasi oral, dan makanan yang mudah dicerna dapat membantu mempercepat pemulihan bayi.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan informasi lebih lanjut tentang cara mencegah diare pada bayi.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. Diarrhoeal disease.
MedlinePlus. Diakses pada 2025. Diarrhea in infants.
WebMD. Diakses pada 2025. Diarrhea in Babies.
Parents. Diakses pada 2025. Is Your Baby Dehydrated?