Advertisement

Penyebab Infeksi Saluran Kemih: Kenali dan Cegah

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Adryansyah Can, SpU   01 Desember 2025

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah masalah kesehatan yang umum terjadi, terutama pada wanita.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih: Kenali dan CegahPenyebab Infeksi Saluran Kemih: Kenali dan Cegah

DAFTAR ISI


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi ketika bakteri masuk dan berkembang biak di saluran kemih.

Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh).

ISK dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada wanita. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ISK merupakan salah satu infeksi bakteri yang paling umum terjadi di masyarakat.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Gejala ISK dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahan. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Nyeri atau perih saat buang air kecil (disuria)
  • Sering buang air kecil (frekuensi urine meningkat)
  • Dorongan untuk buang air kecil yang kuat dan mendesak (urgensi)
  • Urine berwarna keruh atau berdarah
  • Nyeri di perut bagian bawah atau panggul
  • Demam dan menggigil (jika infeksi telah menyebar ke ginjal)

Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

Jika kamu mengalami salah satu atau lebih gejala infeksi saluran kemih, ada baiknya segera tanyakan pada dokter spesialis urologi di Halodoc.

Selain itu, jika penyakit ini mendapat diagnosis dini, maka kemungkinan terjadinya komplikasi bisa dicegah.

Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi.  

Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

Ini daftarnya:

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Penyebab utama ISK adalah bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), yang umumnya ditemukan di saluran pencernaan.

Bakteri ini dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra dan naik ke kandung kemih, menyebabkan infeksi.

Selain E. coli, bakteri lain seperti Staphylococcus saprophyticus, Klebsiella pneumoniae, dan Proteus mirabilis juga dapat menyebabkan ISK.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK meliputi:

  • Jenis kelamin wanita: Wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.
  • Aktivitas seksual: Hubungan seksual dapat mendorong bakteri masuk ke uretra.
  • Penggunaan kateter urine: Kateter dapat menjadi jalan masuk bagi bakteri ke dalam saluran kemih.
  • Pembesaran prostat: Pada pria, pembesaran prostat dapat menghambat aliran urine dan meningkatkan risiko ISK.
  • Batu ginjal: Batu ginjal dapat menyebabkan obstruksi dan infeksi pada saluran kemih.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi medis atau pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko ISK.
  • Kondisi medis tertentu: Diabetes dan gangguan yang memengaruhi kemampuan kandung kemih untuk mengosongkan diri sepenuhnya juga dapat meningkatkan risiko ISK.
  • Kurangnya kebersihan diri: Kebersihan yang buruk dapat meningkatkan risiko bakteri masuk ke saluran kemih.

Menurut WHO, menjaga kebersihan diri dan menghindari faktor risiko tertentu dapat membantu mencegah ISK.

Jenis-Jenis Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi infeksi:

  • Uretritis: Infeksi pada uretra.
  • Sistitis: Infeksi pada kandung kemih.
  • Pielonefritis: Infeksi pada ginjal. Ini adalah jenis ISK yang lebih serius dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen jika tidak diobati dengan tepat.

Diagnosis Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Diagnosis ISK biasanya melibatkan beberapa langkah:

  • Anamnesis (wawancara medis): Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien.
  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda infeksi.
  • Analisis urine: Urinalisis adalah pemeriksaan urine untuk mendeteksi adanya bakteri, sel darah putih, dan sel darah merah.
  • Kultur urine: Jika urinalisis menunjukkan adanya infeksi, kultur urine dapat dilakukan untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan antibiotik yang paling efektif.
  • Pencitraan: Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI untuk mencari kelainan pada saluran kemih.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Pengobatan ISK biasanya melibatkan penggunaan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Jenis antibiotik yang diresepkan akan tergantung pada jenis bakteri yang teridentifikasi dalam kultur urine dan tingkat keparahan infeksi.

Beberapa antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati ISK meliputi:

  • Nitrofurantoin
  • Trimetoprim-sulfametoksazol (Bactrim, Septra)
  • Sefalosporin
  • Fluorokuinolon (seperti siprofloksasin atau levofloksasin)

Selain antibiotik, dokter mungkin juga merekomendasikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit dan demam.

Penting untuk minum banyak cairan selama pengobatan untuk membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.

Apa Kata Riset?

Dilansir dari sebuah penelitian yang dirilis oleh jurnal Biomedicines, dijelaskan bahwa:

  • ISK umumnya dapat diobati dengan antibiotik oral. 
  • Durasinya 3–5 hari untuk sistitis dan 10–14 hari untuk pielonefritis. Sementara untuk terapi antibiotik intravena hanya diperlukan dalam kasus tertentu. 
  • Antibiotik terbukti mengurangi kekambuhan ISK, namun memiliki risiko resistansi dan efek samping. 
  • Selain itu, terapi imunomodulator, probiotik, dan pengembangan vaksin juga menunjukkan potensi untuk mencegah ISK. 
  • Namun, yang paling utama adalah memperbanyak konsumsi air putih untuk meningkatkan pembersihan saluran kemih secara alami.
  • Penelitian ini juga menekankan pentingnya membatasi penggunaan antibiotik pada anak-anak, kecuali untuk kasus yang berisiko tinggi.

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena ISK:

  • Minum banyak air: Membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.
  • Jangan menahan buang air kecil: Buang air kecil secara teratur untuk mencegah penumpukan bakteri di kandung kemih.
  • Membersihkan diri dari depan ke belakang setelah buang air besar: Mencegah bakteri dari anus menyebar ke uretra.
  • Buang air kecil setelah berhubungan seksual: Membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama aktivitas seksual.
  • Hindari penggunaan produk kewanitaan yang dapat mengiritasi uretra: Seperti semprotan vagina, douche, dan bedak tabur.
  • Pertimbangkan penggunaan probiotik: Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran kemih.

Komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

  • Infeksi ginjal: Dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
  • Sepsis: Infeksi yang menyebar ke aliran darah dan dapat mengancam jiwa.
  • Komplikasi kehamilan: Pada wanita hamil, ISK dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
  • Penyempitan uretra: Terutama pada pria, ISK yang berulang dapat menyebabkan penyempitan uretra.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala ISK, terutama jika disertai dengan demam, menggigil, nyeri pinggang, mual, atau muntah. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Itulah penjelasan seputar infeksi saluran kemih yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis urologi di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Antimicrobial resistance: global report on surveillance 2014. World Health Organization.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Situasi Infeksi Saluran Kemih di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

FAQ

1. Apa ciri-ciri terkena infeksi kandung kemih?

Ciri-ciri infeksi kandung kemih (sistitis) meliputi:

  • Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Frekuensi buang air kecil lebih sering.
  • Urine berbau dan memiliki warna yang berbeda.
  • Nyeri di bagian panggul atau perut bagian bawah.
  • Urine berdarah (hematuria).
  • Demam, menggigil, atau merasa lemah dan tidak enak badan.

2. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh apa?

Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli). Bakteri ini dapat masuk melalui uretra dan berkembang di kandung kemih. 

Bakteri lainnya yang juga berpotensi memicu ISK adalah KlebsiellaPseudomonas, dan Staphylococcus saprophyticus.

3. Apa yang harus dilakukan jika infeksi saluran kemih?

  • Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
  • Minum antibiotik sesuai resep dokter untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
  • Perbanyak minum air putih untuk membantu membilas bakteri dari saluran kemih.
  • Hindari menahan kencing.

4. Apakah infeksi saluran kemih bisa sembuh dengan sendirinya?

Infeksi saluran kemih ringan kadang bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi sebagian besar kasus membutuhkan pengobatan antibiotik. 

Jika tidak segera diobati, infeksi dapat memburuk atau menyebabkan komplikasi seperti kerusakan ginjal atau urosepsis.

5. Apakah ISK menular?

ISK umumnya tidak menular, tetapi aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK.

6. Apakah pria bisa terkena ISK?

Ya, pria juga bisa terkena ISK, meskipun lebih jarang dibandingkan wanita.

7. Apa yang harus dilakukan jika mengalami ISK berulang?

Jika mengalami ISK berulang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut atau pengobatan pencegahan.