Penyebab Jantung Janin Tak Berdetak dalam Kandungan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Oktober 2022

“Penyebab jantung janin tidak berdetak dalam kandungan sering kali adalah pertanda keguguran. Namun, pemeriksaan ultrasonografi lanjutan diperlukan untuk memastikan hal tersebut.”

Penyebab Jantung Janin Tak Berdetak dalam KandunganPenyebab Jantung Janin Tak Berdetak dalam Kandungan

Halodoc, Jakarta – Melalui media sosialnya, Via Vallen mengabarkan bahwa dirinya tengah hamil dan usia kehamilannya sudah 8 minggu. Namun, penyanyi dangdut ternama tersebut juga sedang khawatir, karena jantung janin yang ada dalam kandungannya tidak berdetak.

Di usia 8 minggu, detak jantung dan gerak janin seharusnya sudah bisa dideteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Namun, Via Vallen mengaku bahwa rahimnya sunyi dan tidak ada suara apa pun. 

Lantas, apa sebenarnya penyebab jantung janin dalam kandungan tidak berdetak. Simak ulasannya di sini.

Penyebab Jantung Janin Tak Berdetak

Melihat detak jantung janin pada USG di awal kehamilan adalah salah satu indikator paling pasti bahwa kehamilan berjalan sebagaimana mestinya. Biasanya, dokter kandungan akan  mulai mendengarkan detak jantung bayi pada kunjungan pranatal 10 hingga 12 minggu menggunakan mesin Doppler. Ia akan terus memantaunya selama janji pranatal hingga persalinan.

Jantung bayi sendiri mulai berkembang sekitar minggu kelima kehamilan. Pada tahap awal ini, detak jantung mulai lambat dan rata-rata 110 BPM sekitar minggu keenam. Terkadang, detak jantung janin juga bisa terasa tidak normal karena janin bergerak. Umumnya, risiko keguguran jauh lebih rendah setelah detak jantung janin terdeteksi.

Sebaliknya, bila saat melakukan USG, detak jantung janin tidak terdeteksi, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa kehamilan tidak akan terjadi. Keguguran adalah salah satu alasan mengapa detak jantung janin tidak terdeteksi. Selain itu, ada juga beberapa kemungkinan penyebabnya. Bila ibu mengalami kondisi tersebut tapi tidak mengalami gejala lainnya, biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan ulang dengan USG lain 7-10 hari setelahnya.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab jantung janin tidak berdetak:

1. Pemeriksaan dilakukan terlalu awal

Bila usia kehamilan kurang dari 7 minggu, detak jantung janin mungkin masih belum bisa terdeteksi lewat USG. Apalagi bila jenis USG yang digunakan adalah USG perut. Jenis pemeriksaan tersebut dinilai jauh kurang sensitif, sehingga butuh waktu lebih lama agar detak jantung janin bisa terdeteksi.

2. Jenis USG yang digunakan

Ultrasonografi transvaginal (USG yang dilakukan dengan memasukkan alat probe  ke dalam vagina untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke rahim), umumnya jauh lebih akurat daripada USG perut pada awal kehamilan. Sebelum usia kehamilan delapan minggu, USG transvaginal sejauh ini memberikan hasil terbaik.

Sementara menemukan detak jantung janin pada USG perut dengan menggunakan doppler genggam bisa memakan waktu lebih lama. Kebanyakan ibu tidak akan mendengarnya sampai kira-kira 10 minggu.

3. Keakuratan perhitungan usia kehamilan

Bila ibu yakin kehamilan sudah berusia setidaknya 7 minggu, tapi detak jantung janin tidak terdeteksi saat USG transvaginal, mungkin saja ibu salah perhitungan. Pada awal kehamilan, terlambat menstruasi selama beberapa hari atau memiliki pola ovulasi yang tidak teratur bisa membuat perbedaan pada perhitungan usia kehamilan. 

Misalnya, jika ibu tidak berovulasi tepat dua minggu setelah periode menstruasi dimulai, ada kemungkinan ibu tidak “hamil tujuh minggu”, meskipun sudah tujuh minggu berlalu sejak periode menstruasi terakhir ibu.

Sering Kali Menjadi Tanda Keguguran

Bila ibu melakukan USG lanjutan setelah satu minggu dan tidak ada perubahan, penyebab jantung janin tidak terdeteksi kemungkinan besar adalah keguguran. 

Kurangnya detak jantung janin dalam kandungan terkadang memang menunjukkan keguguran, seperti pada situasi berikut:

  • Sebelumnya detak jantung janin terdeteksi, tapi hal itu tidak ditemukan pada ultrasound berikutnya.
  • Tidak melihat detak jantung dan mengalami penurunan kadar hCG.

Bila dokter kandungan ibu merekomendasikan pengobatan untuk keguguran setelah satu kali USG (atau bahkan setelah dua kali), tapi ibu tidak 100% yakin bahwa hal itu adalah pilihan yang tepat, diskusikan masalah tersebut dengan dokter dan mintalah USG lanjutan. 

Umumnya, tidak ada risiko signifikan yang bisa terjadi akibat menunggu beberapa hari lagi, selama tidak ada indikasi masalah seperti kehamilan ektopik. Atau, ibu selalu bisa mendapatkan opini kedua dari dokter kandungan lain. Ingatlah bahwa tidak ada salahnya meminta saran dari dokter lain jika ibu ragu.

Bila ibu menemukan tanda-tanda yang mengkhawatirkan pada kehamilan, ibu bisa segera memeriksakannya dengan buat janji di rumah sakit pilihan di aplikasi Halodoc. Ibu bisa pilih dokter dan waktu kunjungan sesuai kebutuhan. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 
Verywell Health. Diakses pada 2022. The Meaning of No Fetal Heartbeat on an Early Ultrasound.
Verywell Health. Diakses pada 2022. What’s a Normal Fetal Heart Rate During Pregnancy?