Penyemprotan Disinfektan Tidak dapat Mencegah Penyebaran COVID-19

“Penyemprotan disinfektan tidak bisa mencegah penyebaran COVID-19. Yang direkomendasikan untuk dilakukan adalah membersihkan permukaan yang kotor dan sering disentuh oleh manusia dengan cairan disinfektan. Bahan disinfektan juga bermacam-macam dan tidak semua aman digunakan. Beberapa bahan disinfektan berbahaya bila tersentuh kulit.”
Halodoc, Jakarta – Penyemprotan dengan cairan disinfektan tidak bisa mencegah penyebaran COVID-19. Yang disarankan untuk dilakukan adalah membersihkan permukaan-permukaan yang kerap dipegang manusia dengan larutan disinfektan.
Proses membersihkannya juga tidak perlu digosokkan ke seluruh permukaan, hanya area yang sering dipegang saja seperti pegangan pintu atau railing tangga. Informasi selengkapnya, baca di sini!
Proses Disinfeksi yang Benar dan Bahan yang Direkomendasikan
Jadi sebenarnya penyemprotan yang dilakukan di lingkungan, seperti rumah, kantor, sekolah, tempat olahraga, pusat komunitas berbasis agama, pasar, transportasi, usaha bisnis, dan gedung yang dapat diakses publik lainnya tidak memberi dampak pada pemutusan penyebaran corona.
Pun, perlu diketahui juga kalau tingkat penularan COVID-19 karena paparan permukaan benda tertentu masih jauh lebih kecil ketimbang penularan lewat interaksi manusia.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine, disebutkan kalau kelangsungan hidup virus pada permukaan plastik dapat bertahan selama 72 jam, stainless steel 48 jam, tembaga 4 jam, dan karton 24 jam. Sesuai dengan rekomendasi WHO, penyemprotan tidak direkomendasikan untuk dilakukan dalam pencegahan COVID-19, hanya membersihkan permukaan dengan disinfektan yang direkomendasikan.
Bagaimana bahan disinfektan dapat bekerja membersihkan permukaan benda dari virus corona? Virus corona adalah virus yang diselimuti dengan lapisan lemak pelindung. Disinfektan merobek lapisan lemak tersebut membuatnya lemah sehingga tidak sempat menginfeksi orang yang terpapar olehnya.
Baca juga: Ini Cara Virus Corona Menyerang Tubuh
Nah, terkait bahan disinfektan, tidak semua bahan direkomendasikan untuk digunakan. Bahan disinfektan yang direkomendasi untuk penyemprotan disinfektan COVID-19 adalah natrium hipoklorit (pemutih klorin) pada konsentrasi 0,1 persen atau 1.000ppm dan alkohol dengan kadar 70–90 persen, juga dapat digunakan untuk disenfeksi permukaan.
Pada permukaan yang memiliki kotoran terlihat, permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan air dan sabun baru kemudian diikuti dengan disinfektan. Pembersihan harus selalu dimulai dari area yang paling tidak kotor (terbersih) ke area yang paling kotor (paling kotor) agar tidak menyebarkan kotoran ke area yang kurang kotor.
Baca juga: Perawatan Rumahan Usai Mendapatkan Vaksin COVID-19
Semua larutan disinfektan harus disimpan dalam wadah yang tidak tembus cahaya, di tempat yang berventilasi baik, area tertutup yang tidak terkena sinar matahari langsung dan idealnya harus disiapkan baru setiap hari.
Iritasi pada Kulit dan Risiko Lain Bila Terpapar
Perlu diketahui kalau bahan kimia yang digunakan dalam proses disinfeksi ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput lendir, termasuk mata, hidung, dan mulut. Bahan kimia ini dianggap tidak aman untuk orang dengan berbagai kondisi kulit, termasuk alergi kulit dan gangguan kekebalan.
Baca juga: 4 Efek Samping yang Dapat Terjadi Setelah Mendapatkan Vaksin COVID-19
Sejauh ini prosedur disinfeksi harus difokuskan pada benda-benda di ruang publik yang sering disentuh atau bersentuhan dengan manusia. Selain membersihkan dengan disinfektan, menerapkan protokol kesehatan juga menjadi bagian penting dari pencegahan penyebaran COVID-19.
Walaupun kamu beraktivitas di ruangan publik yang sudah dibersihkan disinfektan, kamu tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Ini termasuk mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan pastinya melakukan vaksinasi.
Itulah informasi mengenai pentingnya pentingnya membersihkan permukaan dengan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Berdasarkan tulisan di atas bisa diambil kesimpulan kalau penyemprotan disinfektan tidak bisa mencegah penyebaran COVID-19.
Kalau kamu butuh informasi lebih jelas lagi mengenai langkah perlindungan akan COVID-19 tanyakan langsung ke Halodoc. Bila kamu memiliki kulit sensitif dan tanpa sengaja terkena disinfektan ketika sedang membersihkan permukaan meja di rumah sehingga mengalami gatal-gatal pada kulit, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc! Download Halodoc sekarang diponselmu!
