Percaya Seseorang Jatuh Cinta pada Dirinya, Ini 5 Fakta Erotomania

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Februari 2023

“Pengidap erotomania meyakini ada orang lain yang jatuh cinta pada dirinya, meski kenyataannya tidak demikian. Gangguan ini bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain bila tidak ditangani.”

Percaya Seseorang Jatuh Cinta pada Dirinya, Ini 5 Fakta ErotomaniaPercaya Seseorang Jatuh Cinta pada Dirinya, Ini 5 Fakta Erotomania

Halodoc, Jakarta – Memiliki kesehatan mental yang optimal ternyata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Ada berbagai gangguan psikologis yang bisa terjadi akibat gangguan mental, contohnya seperti erotomania.

Erotomania adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang berpikir bahwa ada orang lain yang menyukainya. Padahal, kenyataannya tidak. Nah, berikut beberapa fakta menarik mengenai erotomania yang perlu kamu ketahui. 

Fakta-Fakta Mengenai Erotomania

Erotomania atau Clerambault’s syndrome menjadi salah satu gangguan psikologis yang cukup jarang terjadi. Pengidap akan merasa ada orang lain yang menyukai dirinya. Orang lain yang dianggap menyukai dirinya bisa berasal dari kalangan selebriti, politikus, orang dengan posisi sosial yang tinggi, hingga orang-orang penting lainnya.

Bahkan, dalam beberapa kasus, pengidap tidak dikenali oleh orang-orang yang dianggap menyukainya. Pengidap erotomania juga percaya bahwa orang-orang tersebut akan sering mengirimkan tanda-tanda atau pesan rahasia kepada dirinya.

Nah, agar kamu lebih memahami kondisi tersebut, berikut berbagai fakta mengenai erotomania, seperti:

1. Orang dengan rasa percaya diri rendah lebih berisiko 

Erotomania dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kebanyakan pengidap erotomania berjenis kelamin wanita. Biasanya, kondisi ini akan muncul saat seseorang memasuki masa pubertas.

Namun bukan hanya itu, ada kondisi lain yang bisa memicu seseorang berisiko mengalami gangguan ini. Salah satunya orang dengan rasa percaya diri yang rendah.

Dengan menceritakan kisah tersebut, biasanya pengidap merasa mendapatkan perhatian dan penghargaan lebih dari orang lain. Hal ini membuat mereka merasa nyaman sehingga terus meyakinkan hal yang sebenarnya tidak terjadi.

Selain itu, orang yang sering mendapatkan penolakan hingga mengalami isolasi sosial juga berisiko mengalami sindrom ini. 

2. Sosial media bisa memperburuk erotomania

Erotomania merupakan salah satu jenis gangguan delusi. Penggunaan sosial media yang berlebihan nyatanya dapat memperburuk kondisi erotomania. Bahkan, penggunaan sosial media berlebihan juga bisa menyebabkan munculnya gejala delusi, seperti erotomania.

Penggunaan media sosial membuat orang-orang merasa menjadi lebih dekat, meskipun tidak mengenal satu sama lain dalam dunia nyata. Hal ini membuat pengidap erotomania lebih mudah untuk menguntit, mengamati, hingga menghubungi orang lain.

3. Sering menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting

Selain meyakinkan orang lain menyukainya, pengidap erotomania juga kerap menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Contohnya seperti membicarakan orang yang menurutnya mencintai atau menyukai mereka.

Bukan hanya itu, pengidapnya juga akan menghabiskan waktu untuk mengamati dan melihat-lihat sosial media, foto, hingga berbagai informasi mengenai orang lain. Tidak jarang, pengidap juga akan mengirimkan pesan hingga membuat kontak dengan orang tersebut.

Pernah mendengar zat dalam tubuh bernama feromon yang produksinya meningkat saat jatuh cinta? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Fakta Menarik Seputar Feromon saat Jatuh Cinta“.

4. Pengidap erotomania bisa mengalami gejala fisik

Gangguan ini juga bisa menyebabkan gejala fisik pada pengidapnya. Pengidap erotomania bisa mengalami kesulitan tidur. Selain itu, pengidap bisa memiliki energi yang sangat besar secara tiba-tiba, berbicara sangat cepat, hingga melakukan hal-hal berbahaya.

5. Erotomania bisa menjadi gangguan yang berbahaya

Sebaiknya waspada jika kamu melihat adanya teman, keluarga, atau kerabat mengalami gejala yang terkait dengan erotomania. Jika tidak mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat, gangguan ini bisa membahayakan baik untuk pengidapnya atau orang lain.

Pengidapnya bisa mengalami rasa cemburu yang berlebihan sehingga tidak ragu untuk membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan, kehadirannya yang tidak mendapatkan perhatian bisa memicu tindakan kekerasan pada orang lain.

Itulah berbagai fakta seputar erotomania. Jangan ragu untuk bertanya langsung pada psikolog atau psikiater mengenai keluhan mental yang kamu alami. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2023. What is Erotomania?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What is Erotomania?
Healthline. Diakses pada 2023. Erotomania.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan