Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengonsumsi Granola

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 November 2021

“Granola banyak dikonsumsi sebagai makanan yang membantu menurunkan berat badan. Meski baik untuk menunjang kesehatan tubuh, ada hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi makanan satu ini.”

Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengonsumsi GranolaPerhatikan Hal Ini Sebelum Mengonsumsi Granola

Halodoc, Jakarta – Sebenarnya, apa itu granola? Ternyata, granola terdiri dari biji gandum yang telah mengalami proses penggilingan hingga menjadi pipih atau disebut dengan rolled oats, beras, dan madu.

Semua bahan tersebut lalu dipanggang hingga mengering. Namun, ada pula granola yang ditambahkan campuran kurma, buah kering, kismis, atau kacang almond. 

Kebanyakan orang memilih mengonsumsi granola yang telah dikemas dan lebih mudah dibawa. Beberapa orang memilih mengonsumsi makanan ini dengan tambahan buah segar, seperti stroberi atau pisang, madu, dan yoghurt. Selain itu, tambahan sereal juga bisa meningkatkan nilai gizi dari granola. 

Data dari United States Department of Agriculture atau USDA menuliskan, terdapat kandungan kalori sebanyak 600 kalori, lemak sebanyak 28 gram, protein sebanyak 18 gram, karbohidrat sebanyak 65 gram, serat sebanyak 11 gram, dan gula sebesar 24,5 gram dalam semangkuk granola. Meski demikian, kandungan nutrisi tersebut tentu berbeda tergantung pada masing-masing produk atau cara menyajikannya. 

Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengonsumsi Granola

Meski memiliki banyak manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh, ada beberapa hal yang tetap perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi granola. Terpenting, granola adalah karbohidrat yang diolah dalam lemak. Teknik pengolahan tadi akan menghasilkan molekul kimia di dalam tubuh yang sayangnya tidak bisa dicerna. 

Tidak hanya itu, bahan beras yang turut dicampurkan dalam granola ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tidak lengkap. Jadi, konsumsinya tentu perlu kamu batasi, bukan sebagai menu makanan sehari-hari, melainkan hanya sebagai camilan untuk menggantikan makanan ringan yang tinggi kalori dan lemak. 

Lemak, seperti minyak sayur, minyak kelapa, dan mentega kacang sering dimasukkan untuk membantu mengikat bahan, menambah rasa, dan membantu proses pemanggangan granola. Namun, ini bisa memasok kelebihan kalori. Makan lebih dari porsi yang ditentukan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik.

Selain itu, Departemen Pertanian AS (USDA) merekomendasikan untuk membatasi asupan gula hingga 10 persen dari total kalori harian yang setara dengan sekitar 12 sendok teh (50 gram) gula untuk seseorang yang mengikuti diet 2.000 kalori. Sayangnya, beberapa granola memiliki hampir 4 sendok teh (17 gram) gula dalam satu porsi. 

Oleh karena makan lebih dari ukuran porsi standar, kamu bisa mendapatkan banyak gula hanya dalam satu mangkuk. Sudah pasti, makan terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, gigi berlubang, bahkan beberapa jenis kanker. Inilah mengapa, kamu perlu memperhatikan berbagai bahan yang dicampurkan dalam granola, seperti madu, coklat, dan buah kering dengan tambahan gula. 

Periksa dengan teliti semua bahan yang digunakan, hindari produk yang mencantumkan gula atau pemanis, termasuk pemanis alami seperti madu dalam beberapa bahan pertama. Sebaliknya, beberapa bahan pertama harus berupa makanan utuh, seperti gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah kering.

Pilih pula granola dengan kandungan protein dan serat yang tinggi. Usahakan setidaknya 3–5 gram serat per porsi. Terlebih lagi, kamu harus mempertimbangkan dengan cermat ukuran porsi, yang bervariasi dari 2 sendok makan (12,5 gram) hingga 2/3 cangkir (67 gram). Ukuran porsi yang sangat kecil bisa membuat kamu cenderung mengonsumsi lebih banyak.

Jika ada pertanyaan seputar kesehatan lain, kamu bisa tanyakan pada dokter secara langsung melalui aplikasi Halodoc. Cukup dengan download Halodoc, sehat tentu akan jadi lebih mudah. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. Is Granola Healthy? Benefits and Downsides.
Health.gov. Diakses pada 2021. 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans. U.S. Department of Health and Human Services and U.S. Department of Agriculture.