Perubahan Fisik yang Terjadi saat Memasuki Masa Menopause
“Menopause terjadi ketika seorang wanita telah melewati 12 bulan berturut-turut tanpa periode menstruasi. Menopause adalah bagian alami dari penuaan dan menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi wanita.”

Halodoc, Jakarta – Menopause alami atau menopause yang tidak disebabkan oleh operasi, atau kondisi medis lainnya adalah bagian normal dari proses penuaan. Menopause didefinisikan sebagai satu tahun penuh tanpa menstruasi, tanpa adanya operasi atau kondisi medis yang dapat menyebabkan perdarahan berhenti secara artifisial.
Ini termasuk pengendalian hormonal, tiroid yang terlalu aktif, prolaktin tinggi, radiasi atau operasi pengangkatan ovarium. Seiring bertambahnya usia, siklus reproduksi mulai melambat dan bersiap untuk berhenti. Siklus ini terus berfungsi sejak pubertas. Saat menopause semakin dekat, ovarium membuat lebih sedikit hormon yang disebut estrogen.
Perubahan Fisik saat Memasuki Masa Menopause
Ketika penurunan ini terjadi, siklus menstruasi mulai berubah. Siklus bisa menjadi tidak teratur dan kemudian berhenti. Perubahan fisik juga dapat terjadi saat tubuh beradaptasi dengan berbagai tingkat hormon. Gejala yang kamu alami selama setiap tahap menopause (perimenopause, menopause, dan pascamenopause) adalah bagian dari penyesuaian tubuh terhadap perubahan ini.
Lalu, apa saja perubahan fisik yang terjadi ketika memasuki masa menopause? Berikut beberapa di antaranya:
- Vagina terasa kering, sehingga tidak nyaman ketika berhubungan intim.
- Kulit dan bibir juga terasa kering.
- Payudara menjadi lebih lembut.
- Nyeri sendi dan otot.
- Penambahan berat badan.
- Rambut rontok.
Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit estrogen atau tanda peningkatan fluktuasi kadar hormon. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita mendapatkan semua perubahan fisik tersebut ketika masuk masa menopause.
Tubuh mengalami banyak perubahan selama menopause. Ada perubahan ekstrem dalam kadar hormon, kamu mungkin tidak dapat tidur nyenyak karena hot flashes, dan sangat mungkin mengalami perubahan suasana hati. Kecemasan dan ketakutan juga bisa berperan selama waktu transisi ini. Nah, semua faktor ini dapat menyebabkan depresi.
Bisakah Menopause Ditangani?
Menopause adalah proses alami yang dialami tubuh. Dalam beberapa kasus, kamu tidak memerlukan perawatan apa pun untuk menopause. Pengobatan hanya berfokus pada membantu mengurangi gejalanya sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ada banyak jenis perawatan untuk gejala menopause. Jenis pengobatan utama untuk menopause adalah:
- Terapi hormon
terdapat dua jenis terapi hormon untuk mengatasi gejala menopause, yaitu:
- Terapi estrogen. Dalam perawatan ini, estrogen diambil sendiri. Ini biasanya diresepkan dalam dosis rendah dan dapat diambil sebagai pil atau patch. Terapi juga dapat diberikan sebagai krim, cincin vagina, gel atau semprotan. Jenis perawatan ini digunakan setelah histerektomi.
- Terapi hormon progesteron/progestin. Perawatan ini juga disebut terapi kombinasi karena menggunakan dosis estrogen dan progesteron. Progesteron tersedia dalam bentuk alaminya, atau berupa progestin (bentuk sintetis dari progesteron). Jenis terapi hormon ini digunakan untuk wanita yang masih memiliki rahim.
Terapi hormon dapat meredakan banyak gejala menopause, termasuk hot flash dan keringat malam, vagina kering, perubahan suasana hati, dan kerontokan rambut.
- Terapi non-hormonal
Sementara itu, perawatan non-hormonal termasuk perubahan pola makan dan gaya hidup. Perawatan ini sering kali merupakan pilihan yang baik untuk orang yang memiliki kondisi medis lain, atau baru saja menjalani perawatan karena kanker payudara. Perawatan non-hormonal utama yang mungkin direkomendasikan meliputi:
- Mengubah pola makan.
- Menghindari pemicu hot flash.
- Berolahraga.
- Bergabung dengan kelompok pendukung.
- Obat resep.
Jika kamu membutuhkan bantuan medis atau hendak melakukan pemeriksaan medis, jangan ragu untuk menggunakan Layanan Janji Medis di aplikasi Halodoc. Download Halodoc di ponselmu sekarang, ya!