Piercing atau Tindik, Ketahui Keamanannya dan Risiko yang Bisa Terjadi
"Meski menarik, tindik dapat memicu risiko infeksi dan reaksi alergi jika tidak sesuai prosedur."

DAFTAR ISI
- Ketahui Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Tindik
- Ini Kondisi yang Tidak Dianjurkan untuk Ditindik
- Apa Kata Riset?
- Ketahui Risiko Tindik
Piercing atau tindik adalah praktik memasang perhiasan pada bagian tubuh tertentu dengan cara melubangi kulit atau jaringan.
Tren ini telah ada selama berabad-abad dan kini menjadi bagian dari ekspresi diri, gaya hidup, hingga budaya pop.
Tindik dapat dilakukan di berbagai area tubuh, seperti telinga, hidung, lidah, bibir, hingga pusar.
Meskipun terlihat menarik, tindik berpotensi memicu risiko. Proses melubangi kulit ini berpotensi menimbulkan infeksi, reaksi alergi, hingga komplikasi jika tidak dilakukan dengan benar.
Oleh karena itu, penting untuk memahami langkah-langkah keamanan dan risiko yang mungkin terjadi sebelum memutuskan untuk melakukan tindik.
Ketahui Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Tindik
Sebelum memutuskan untuk melakukan piercing atau tindik, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar prosesnya berjalan aman dan terhindar dari risiko gangguan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindik:
- Sebelum tindik, pastikan kamu sudah mendapatkan vaksinasi, terutama vaksin tetanus dan hepatitis B, untuk mengurangi risiko infeksi serius.
- Carilah tempat tindik yang menjaga kebersihan dan memiliki prosedur keamanan yang baik. Periksa apakah alat yang digunakan, seperti jarum, masih tersegel dan steril. Tempat yang profesional biasanya menggunakan alat sterilisasi, seperti autoklaf.
- Sebelum ditindik, area tubuh yang akan ditusuk harus dibersihkan menggunakan sabun antiseptik untuk mencegah masuknya bakteri.
- Jarum yang digunakan harus steril, baru, sekali pakai, dan masih tersegel untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama proses tindik.
- Pastikan orang yang melakukan tindik menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan sarung tangan steril sekali pakai sebelum mulai menindik.
- Gunakan perhiasan dari bahan bebas alergi, seperti emas murni, titanium, niobium, atau stainless steel medis, untuk mencegah iritasi atau reaksi alergi.
- Perhiasan yang akan dipasang pada lubang tindikan harus disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari infeksi.
- Pastikan jarum bekas tindik dibuang ke tempat khusus yang sesuai standar keamanan medis.
- Bersihkan lubang tindikan dan perhiasan secara rutin. Jika tindik dilakukan di area mulut, gunakan obat kumur antibakteri tanpa alkohol setelah makan untuk menjaga kebersihan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat memastikan piercing dilakukan dengan aman dan meminimalkan risiko komplikasi.
Ini Kondisi yang Tidak Dianjurkan untuk Ditindik
Tindik tidak disarankan untuk semua orang. Ada beberapa kondisi tertentu yang membuat seseorang lebih baik menghindari tindik karena berisiko terhadap kesehatan.
Inilah beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk ditindik:
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau pendarahan
- Orang dengan imunitas tubuh yang lemah
- Pengidap gangguan pembekuan darah berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi setelah tindik.
- Sedang dalam fase kehamilan
- Penderita diabetes
- Sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti obat kortikosteroid atau pengencer darah.
Selain itu, jika seseorang memiliki alergi terhadap logam tertentu atau bahan perhiasan, maka tidak disarankan untuk melakukan tindik karena dapat memicu reaksi alergi, termasuk iritasi dan peradangan.
Penderita penyakit jantung juga perlu berhati-hati, karena tindik dapat meningkatkan risiko infeksi yang berbahaya bagi jantung, seperti endokarditis.
Untuk piercing pada area mulut, penting memastikan kondisi gigi dan gusi dalam keadaan sehat sebelum melakukannya.
Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika kamu memiliki kondisi tertentu sebelum memutuskan untuk melakukan piercing, agar prosedur tindik dapat berjalan dengan aman.
Apa Kata Riset?
Berdasarkan penelitian yang dirilis oleh jurnal Public Health, ditemukan bahwa body piercing dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, mulai dari infeksi lokal hingga komplikasi serius seperti mastitis, endokarditis, glomerulonefritis, abses otak, dan sindrom syok toksik.
Selain itu, efek lain yang dilaporkan mencakup perdarahan, kerusakan gusi, cedera gigi, dermatitis, keloid, dan bahkan kanker kulit.
Penelitian ini menyoroti pentingnya kampanye edukasi oleh otoritas kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko kesehatan dari body piercing.
Selain itu, pelatihan profesional untuk para pemasang piercing perlu ditingkatkan secara berkala agar mereka dapat mencegah dampak buruk dari praktik ini.
Fakta Menarik
1. Praktik tindik merupakan tradisi kuno yang telah dilakukan sejak lebih dari 5.000 tahun lalu.
2. Lubang tindik di area daun telinga, bisa menutup sepenuhnya jika tidak digunakan dalam jangka waktu lama.
Ketahui Risiko Tindik
Tindik atau piercing semakin menjadi populer karena dianggap sebagai bentuk ekspresi diri, tetapi penting untuk memahami risiko kesehatan yang dapat menyertainya.
Berikut adalah beberapa risiko yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan tindik:
1. Infeksi Lokal
Body piercing dapat menyebabkan infeksi di area kulit yang ditusuk jika tidak dilakukan dengan alat steril.
Gejalanya meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya nanah. Infeksi yang tidak ditangani dapat menyebar ke jaringan sekitar atau menyebabkan komplikasi lebih serius.
2. Infeksi Sistemik
Dalam beberapa kasus, bakteri dari luka tindik dapat menyebar ke bagian tubuh lain, menyebabkan infeksi seperti endokarditis atau infeksi pada jantung, bahkan abses otak.
Risiko ini lebih tinggi jika tindik dilakukan tanpa protokol kebersihan yang baik.
3. Reaksi Alergi
Beberapa orang mengalami alergi terhadap bahan logam tertentu, seperti nikel, yang sering digunakan pada perhiasan tindik.
Reaksi alergi ini dapat menyebabkan iritasi, ruam, atau gatal di area tindik.
4. Kerusakan Gigi dan Gusi
Tindik di area mulut, seperti lidah atau bibir, dapat menyebabkan cedera pada gigi, seperti retak atau patah, serta menimbulkan resesi gusi yang memperburuk kesehatan mulut.
5. Risiko Pendarahan Berlebih
Piercing yang dilakukan di area dengan banyak pembuluh darah, seperti lidah atau alis, dapat menyebabkan perdarahan yang sulit dihentikan.
Hal ini juga akan lebih berisiko apabila dilakukan oleh praktisi yang kurang berpengalaman.
6. Komplikasi pada Sistem Kekebalan Tubuh
Pada orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan sistem imun, tindik dapat memperburuk kondisi tubuh dan memperpanjang waktu penyembuhan luka.
Sebelum melakukan tindik, pastikan untuk memilih studio tindik yang memiliki lisensi dan menggunakan peralatan steril.
Selain itu, perhatikan perawatan pasca-tindik dengan mengikuti instruksi yang diberikan untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Nah, jika kamu hendak melakukan piercing atau tindik tubuh, kamu bisa berkonsultasi pada dokter di Halodoc terlebih dahulu untuk memastikan kondisi tubuhmu.
Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berdiskusi dengan dokter di mana saja dan kapan saja.
Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!