Advertisement

Pneumonia: Info Lengkap, Gejala dan Cara Mencegahnya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   30 Oktober 2025

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan yang tidak boleh kamu sepelekan.

Pneumonia: Info Lengkap, Gejala dan Cara MencegahnyaPneumonia: Info Lengkap, Gejala dan Cara Mencegahnya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Pneumonia?
  2. Gejala Pneumonia yang Perlu Kamu Ketahui
  3. Penyebab Pneumonia dan Faktor Risikonya
  4. Apa Kata Studi tentang Pneumonia?
  5. Diagnosis Pneumonia
  6. Pengobatan Pneumonia
  7. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Pneumonia
  8. Pencegahan Pneumonia
  9. Vaksin Pneumonia Bisa di Rumah Lewat Halodoc
  10. Komplikasi Pneumonia yang Mungkin Terjadi
  11. Kapan Harus ke Dokter?
  12. FAQ

Pneumonia adalah infeksi yang menyerang jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli).

Saat terkena pneumonia, alveoli bisa terisi oleh cairan atau nanah, yang membuat penderitanya kesulitan bernapas dan sering disertai demam, batuk berdahak, hingga nyeri dada.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, namun lebih berisiko pada bayi, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara di dalam paru-paru, yang disebut alveoli.

Alveoli dapat terisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Tingkat keparahan pneumonia bervariasi, mulai dari ringan hingga mengancam jiwa.

Penyakit ini lebih serius pada bayi, anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan masalah kesehatan lainnya.

Gejala Pneumonia yang Perlu Kamu Ketahui

Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksi, usia, dan kesehatan secara keseluruhan. Gejala umum pneumonia meliputi:

  • Batuk, yang mungkin menghasilkan dahak berwarna hijau, kuning, atau berdarah
  • Demam
  • Menggigil
  • Sesak napas
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Kelelahan
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran (pada orang dewasa yang lebih tua)
  • Mual, muntah, atau diare (lebih sering terjadi pada anak-anak)

Menurut WHO, gejala pneumonia pada anak-anak bisa meliputi napas cepat atau kesulitan bernapas, demam, batuk, dan tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas.

Penyebab Pneumonia dan Faktor Risikonya

Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pneumonia pada orang dewasa. Virus, seperti influenza (flu) dan common cold, juga dapat menyebabkan pneumonia.

Faktor risiko pneumonia meliputi:

  • Usia: Bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, serta orang dewasa di atas usia 65 tahun lebih berisiko.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan HIV/AIDS, atau yang menjalani kemoterapi, lebih rentan.
  • Penyakit kronis: Asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit jantung, dan diabetes meningkatkan risiko.
  • Merokok: Merokok merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi.
  • Dirawat di rumah sakit: Terutama jika menggunakan ventilator.

Apa Kata Studi tentang Pneumonia?

Menurut studi berjudul Risk Factors for Pneumonia in The Elderly yang dipublikasikan oleh The American Journal of Medicine (1994), disebutkan bahwa orang lanjut usia lebih berisiko tinggi mengalami pneumonia. 

Risiko mengalami pneumonia juga bisa meningkat ketika mereka diketahui mengidap penyakit jantung, penyakit paru obstruktif, dan asma bronkial. 

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga turut meningkatkan risiko pneumonia. Contohnya orang-orang yang kerap mengonsumsi minuman beralkohol, serta orang yang sedang menjalani terapi imunosupresif.

Selain itu, menurut studi jurnal Clinical and Experimental Pediatrics, pneumonia menjadi penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor risiko pneumonia pada bayi dan pneumonia pada anak di wilayah dengan prevalensi tinggi pneumonia di Indonesia. 

Dalam studi kasus-kontrol yang melibatkan 176 bayi dan balita (usia 10–59 bulan), ditemukan bahwa faktor risiko utama pneumonia meliputi beberapa hal, seperti:

  • Tidak mendapatkan ASI eksklusif
  • Imunisasi dasar yang tidak lengkap
  • Polusi udara dalam ruangan
  • Riwayat berat badan lahir rendah,
  • Tingkat malnutrisi berat. 

Kesimpulannya, pemberian ASI eksklusif merupakan faktor protektif utama terhadap pneumonia.beralkohol, serta orang yang sedang menjalani terapi imunosupresif.

Diagnosis Pneumonia

Diagnosis pneumonia biasanya melibatkan beberapa langkah:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan mendengarkan paru-paru kamu dengan stetoskop untuk mencari suara napas abnormal, seperti suaraCreation.
  • Riwayat Medis: Dokter akan menanyakan tentang gejala kamu dan riwayat kesehatan sebelumnya.
  • Rontgen Dada: Rontgen dada dapat membantu dokter melihat apakah ada infeksi di paru-paru.
  • Tes Darah: Tes darah dapat membantu mengidentifikasi jenis infeksi dan seberapa parah infeksi tersebut.
  • Tes Dahak: Sampel dahak dapat diuji untuk mengidentifikasi penyebab infeksi.

Pengobatan Pneumonia

Apakah pneumonia bisa sembuh sering menjadi pertanyaan bagi banyak orang yang mengalami infeksi paru-paru ini.

Faktanya, pneumonia bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat, seperti pemberian antibiotik, istirahat cukup, dan asupan cairan yang memadai.

Namun, untuk memastikan apakah pneumonia bisa sembuh sepenuhnya, penting bagi pengidapnya menjalani perawatan sesuai anjuran dokter dan tidak menghentikan obat sebelum waktunya

Pengobatan pneumonia tergantung pada jenis pneumonia yang kamu miliki dan seberapa parah infeksi tersebut. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Antibiotik: Digunakan untuk mengobati pneumonia bakteri. Penting untuk menghabiskan seluruh resep antibiotik, bahkan jika kamu merasa lebih baik.
  • Obat Antivirus: Digunakan untuk mengobati pneumonia virus.
  • Obat Antijamur: Digunakan untuk mengobati pneumonia jamur.
  • Obat Pereda Nyeri: Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat membantu mengurangi demam dan nyeri dada.
  • Obat Batuk: Obat batuk dapat membantu meredakan batuk, tetapi penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
  • Perawatan di Rumah: Istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan menghindari asap rokok dapat membantu pemulihan.

Dalam kasus yang parah, kamu mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Di rumah sakit, kamu mungkin menerima oksigen, cairan intravena, dan antibiotik.

Simak selengkapnya rekomendasi obat pneumonia dari Halodoc:

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Pneumonia

Jika mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan cara penanganan yang tepat.

Kamu bisa menghubungi dokter spesialis paru berikut yang telah mendapatkan rating terbaik dari pasien:

Pencegahan Pneumonia

Ada beberapa cara untuk membantu mencegah pneumonia:

  • Vaksinasi: Vaksin pneumonia dapat membantu melindungi kamu dari beberapa jenis pneumonia bakteri. Vaksin flu juga dapat membantu mencegah pneumonia yang disebabkan oleh virus influenza. Kemenkes RI merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah penting pencegahan penyakit menular.
  • Kebersihan Diri: Cuci tangan kamu secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin, dan sebelum makan.
  • Berhenti Merokok: Merokok merusak paru-paru kamu dan membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi.
  • Jaga Kesehatan: Makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kamu tetap kuat.
  • Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Jika kamu tahu seseorang sakit, hindari kontak dekat dengan mereka.

Vaksin Pneumonia Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Vaksinasi Prevenar 13 ini dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai bagian dari imunisasi wajib.

Untungnya saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar) sehingga Vaksinasi Pneumonia PCV13 (Prevenar) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat. 
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM. 
  • Hemat waktu dan biaya. 
  • Harga vaksin influenza mulai dari Rp994.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Tanpa perlu antre menunggu.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin pneumonia, tunggu apalagi?

Booking Vaksinasi Pneumonia PCV13 (Prevenar) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc untuk vaksin pneumonia sekarang!

Komplikasi Pneumonia yang Mungkin Terjadi

Pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dengan masalah kesehatan lain. Komplikasi pneumonia meliputi:

  • Bakteremia: Bakteri menyebar ke aliran darah.
  • Efusi Pleura: Cairan menumpuk di sekitar paru-paru.
  • Abses Paru: Kantung nanah terbentuk di paru-paru.
  • Sindrom Distres Pernapasan Akut (ARDS): Bentuk gagal napas yang parah.
  • Kematian

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala pneumonia, terutama jika kamu:

  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada
  • Demam tinggi (di atas 39 derajat Celsius)
  • Batuk berdahak
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran

Itulah penjelasan seputar pneumonia yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. Pneumonia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Pneumonia Komunitas Dewasa.
WebMD. Diakses pada 2025. Pneumonia.
NHS. Diakses pada 2025. Pneumonia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Pneumonia.
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Pneumonia.
Sutriana VN, MPH, et al. Diakses pada 2025. Risk factors for childhood pneumonia: a case-control study in a high prevalence area in Indonesia.
The American Journal of Medicine. Diakses pada 2025. Risk Factors for Pneumonia in The Elderly. 

FAQ

1. Apakah pneumonia menular?

Ya, pneumonia bisa menular. Penyebab pneumonia menular melalui batuk, bersin, atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

2. Berapa lama pneumonia berlangsung?

Lama pneumonia berlangsung bervariasi tergantung pada jenis pneumonia dan kesehatan kamu secara keseluruhan. Pneumonia bakteri biasanya sembuh dalam 1-3 minggu dengan pengobatan antibiotik. Pneumonia virus mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.

3. Apakah pneumonia bisa dicegah?

Ya, ada beberapa cara untuk membantu mencegah pneumonia, termasuk vaksinasi, menjaga kebersihan diri, berhenti merokok, dan menjaga kesehatan.