Pola Hidup yang Menurunkan Risiko Terkena Kolesistitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Pola Hidup yang Menurunkan Risiko Terkena KolesistitisPola Hidup yang Menurunkan Risiko Terkena Kolesistitis

Halodoc, Jakarta - Terjadinya kolesistitis merupakan reaksi inflamasi dinding kandung empedu. Kolesistitis adalah kondisi radang kandung empedu yang merupakan reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu. Umumnya, kondisi ini disertai dengan keluhan nyeri perut, nyeri tekan, dan demam.

Kondisi kolesistitis terdiri dari 2 jenis, yaitu akut dan kronis. Kolesistitis akut adalah peradangan dinding kandung empedu, biasanya merupakan akibat dari adanya batu empedu di duktus sistikus. Kondisi tersebut dapat secara tiba-tiba menyebabkan serangan nyeri yang luar biasa. Sedangkan kolesistitis kronis adalah peradangan menahun dari dinding kandung empedu, dan ditandai dengan serangan berulang dari nyeri perut  yang tajam dan hebat.

Pengidap kolesistitis biasanya mengalami gejala awal berupa nyeri pada perut bagian kanan atas yang menetap lebih dari 6 jam dan sering menjalar sampai bahu kanan. Pengidap juga terkadang mengalami demam, kulit berwarna kuning (apabila batu empedu menghalangi saluran empedu), mual, dan muntah. Pada orang lanjut usia, demam sering kali tidak begitu terlihat dan nyeri lebih terlokalisasi hanya pada perut kanan atas.

Baca juga: 8 Tanda Seseorang Terkena Kolesistitis

Sayangnya, kolesistitis tidak dapat dicegah sepenuhnya, apalagi kolesistitis akut. Namun, risikonya dapat dikurangi dengan menjalani pola hidup sehat.

  1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Biasakan mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah lemak, misalnya buah-buahan atau sayuran. Hal ini dapat meminimalisir risiko terjadinya kolesistitis. Pilihlah diet yang sehat. Pola makan yang kaya lemak dan rendah serat justru dapat meningkatkan risiko terjadinya batu empedu. Untuk menurunkan risiko tersebut, pilih diet yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan whole grain.

  1. Menjaga Berat Badan Ideal

Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kolesistitis. Untuk mempertahankan berat badan ideal dapat dilakukan dengan disiplin berolahraga dan menerapkan pola makan sehat. Jagalah berat badan agar tetap stabil. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih memiliki kemungkinan lebih besar mengalami batu empedu. Untuk mendapatkan berat badan yang stabil, kurangi asupan kalori dan tingkatkan aktivitas fisik.

Baca juga: Empat Pantangan Makanan Bagi Pengidap Kolesistitis

  1. Menurunkan Berat Badan

Berat badan perlu diturunkan secara bertahap, sebab jika diturunkan secara drastis justru akan meningkatkan risiko terkena kolesistitis. Apabila kamu termasuk orang yang memiliki berat badan berlebih, sebaiknya kurangi secara bertahap, yaitu setengah atau satu kilogram setiap minggunya.

Kebanyakan kolesistitis disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu, sehingga membuat cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu. Penyumbatan saluran empedu ini dapat diakibatkan oleh batu, tumor, maupun saluran yang menyempit. Penyumbatan tersebut akan memicu terjadinya iritasi dan tekanan pada kantung empedu, yang kemudian mengakibatkan pembengkakan dan infeksi.

Selain karena penyumbatan saluran empedu, ada pula beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kolesistitis. Di antaranya adalah sepsis, AIDS, malnutrisi berat, luka bakar, dan diabetes.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Perut Bagian Atas

Untuk itu, kamu perlu waspada dan selalu jalankan pola hidup yang sehat agar terhindar dari gangguan kolesistitis. Jika kamu mengalami kolesistitis, kamu bisa membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima secara praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan