Pola Makan Terbaik saat Terinfeksi Omicron

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Februari 2022

Mengonsumsi makanan tertentu bisa membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, termasuk infeksi virus corona varian Omicron. Saat terinfeksi virus ini, cobalah untuk mengonsumsi yoghurt, sayuran, serta minuman elektrolit.

Pola Makan Terbaik saat Terinfeksi OmicronPola Makan Terbaik saat Terinfeksi Omicron

Halodoc, Jakarta – Mengatur pola makan sehat menjadi salah satu cara mempercepat pemulihan dari penyakit. Tidak terkecuali infeksi virus corona varian Omicron. Seperti diketahui, Omicron merupakan varian baru virus corona yang harus diwaspadai. Pasalnya, varian virus ini disebut lebih mudah menular dibandingkan varian lain. 

Varian baru dari mutasi virus ini bahkan menyebabkan kasus positif COVID-19 meroket beberapa pekan terakhir. Seperti kasus konfirmasi COVID-19 sebelumnya, orang yang terinfeksi varian virus ini harus menjalani isolasi atau karantina. Selama melakukan isolasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pemulihan bisa cepat terjadi, salah satunya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. 

Rekomendasi Makanan saat Terinfeksi Omicron 

Penurunan nafsu makan menjadi salah satu keluhan pengidap COVID-19. Hal ini kemudian menyebabkan orang yang sudah terinfeksi merasa bingung dalam menentukan jenis makanan, bahkan enggan untuk mengonsumsi makanan tertentu. Kehilangan nafsu makan faktanya menjadi gejala khas dari infeksi virus, termasuk virus corona dan influenza. 

Rasa tidak nyaman pada tenggorokan, bahkan sakit saat menelan cairan, kerap menjadi alasan untuk melewatkan makan. Padahal, asupan makanan yang sehat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan. Melansir Eat This, Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health dan penulis Immunity Strong, Robert G. Lahita atau Dr. Bob merekomendasikan beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi saat terinfeksi Omicron, di antaranya: 

  1. Yoghurt 

Kandungan nutrisi yang dimiliki membuat makanan ini masuk dalam daftar “makanan sehat” yang baik dikonsumsi. Selain itu, yoghurt memiliki tekstur yang lembut dan dingin, sehingga nyaman di tenggorokan. Meski yoghurt memiliki kandungan protein, tetapi coba tambahkan pisang yang kaya potasium untuk meningkatkan nilai gizi makanan ini. 

  1. Es Krim 

Dr. Bob mengatakan bahwa es krim bisa menjadi pengisi perut saat sedang sakit tenggorokan. Namun, makanan ini hanya disarankan pada orang yang tidak mengidap diabetes. Es krim disebut memiliki kandungan glukosa dan protein sehingga bermanfaat untuk tubuh. 

  1. Minuman Elektrolit 

Cairan tubuh penting, terutama jika mengalami gejala diare dan muntah. Konsumsi minuman elektrolit untuk menjaga keseimbangan kadar cairan dalam tubuh selama terinfeksi virus.

  1. Sup dan Kaldu 

Makanan selanjutnya yang bisa jadi pilihan adalah sup sayuran. Kandungan protein dan serat dalam sup bisa memberi nutrisi pada tubuh. Selain itu, semangkuk sup atau kaldu hangat merupakan pengganti elektrolit yang baik. 

  1. Sayuran 

Untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan virus, cobalah menambahkan beberapa jenis sayuran ke dalam menu makanan. Perbanyak konsumsi brokoli dan kubis saat mengidap COVID-19. 

  1. Pasta dengan Saus Bolognese

Selama terinfeksi virus, kondisi tubuh akan sangat menurun dan perlu segera dikembalikan. Salah satu menu makanan yang bisa dikonsumsi saat nafsu makan mulai kembali adalah pasta dengan saus Bolognese. Pasta dan daging bisa membantu memenuhi kebutuhan protein dan menaikkan gula darah dengan tidak berlebihan. 

Selain mengatur pola makan, pengidap COVID-19, terutama varian Omicron disarankan untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral. Lengkapi dengan konsumsi multivitamin tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Segera cek kebutuhan vitamin kamu di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sampai sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi: 
Eatthis. Diakses pada 2022. The Best Foods to Eat for Omicron Symptoms, Says Doctor.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Coronavirus disease 2019 (COVID-19).