Halodoc, Jakarta – Ada banyak pilihan pengobaten untuk mengatasi neuritis, termasuk pembedahan atau operasi. Namun, prosedur bedah sebenarnya tidak selalu jadi pilihan. Sebab, dokter akan menentukan penanganan tergantung pada kondisi masing-masing pengidap.

Neuritis adalah istilah medis yang berarti peradangan pada saraf tepi (saraf di luar sistem saraf pusat disebut perifer). Gejala neuritis akan bervariasi tergantung pada saraf mana yang terkena.

Namun biasanya termasuk kelemahan, mati rasa, nyeri, kesemutan, kehilangan refleks, atrofi otot, atau gangguan sensorik (misalnya penglihatan, keseimbangan, pendengaran). Gejala ini bisa bersifat sementara atau permanen. 

Prosedur Bedah Dapat Mengatasi Neuritis

Sebelum menentukan pengobatan untuk mengatasi neuritis, dokter akan memastikan diagnosis dengan mencari tahu riwayat medis pasien dan melakukan evaluasi medis terhadap gejalanya. 

Tergantung pada hasil tes, dokter dapat memberi rujukan ke spesialis mata atau ahli saraf. Tes darah, tes saraf, dan magnetic resonance imaging (MRI) juga akan pengidap jalani. Tes lain, seperti biopsi saraf dan optical coherence tomography (OPT) juga mungkin perlu.

Pada beberapa kasus, prosedur bedah dapat jadi solusi untuk mengatasi neuritis. Misalnya pada kasus adanya tumor yang menekan saraf yang terkena. Prosedur bedah dapat membantu menghilangkan pertumbuhan jaringan abnormal.

Pilihan Pengobatan Lainnya

Selain prosedur bedah, pilihan pengobatan lainnya untuk mengatasi neuritis adalah:

• Suplementasi Vitamin B. Ini dapat dokter lakukan jika kondisinya terjadi karena kekurangan vitamin B.
• Terapi Medis. Dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit, obat antikejang dan antidepresan, serta perawatan topikal. Ini membantu memperbaiki gejala dan menghentikan saraf yang terkena mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Obat-obatan steroid juga dapat dokter resepkan dalam beberapa kasus.

Sejumlah terapi juga dapat dokter lakukan mengatasi gejala neuritis. Termasuk stimulasi saraf listrik, akupunktur, dan terapi fisik.

Dokter memilih opsi perawatan terbaik untuk masing-masing pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi dan preferensi.

Selain itu, ada langkah-langkah tertentu yang dapat pengidap neuritis ambil untuk mencegah kondisi berulang setelah pengobatan berhasil. Termasuk makan makanan yang seimbang dan mengobati penyebab yang mendasarinya. 

Asupan rutin suplemen vitamin B dan olahraga teratur juga dapat membantu. Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah menghindari stres, merokok, dan minum terlalu banyak alkohol. Dokter juga dapat menyarankan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.

Waspadai Tanda dan Gejalanya

Gejala neuritis tergantung pada saraf atau kelompok saraf yang terkena. Gejala umum neuritis yang biasanya terlokalisasi di area yang terkena meliputi:

• Nyeri seperti tertusuk.
• Kelemahan otot (paresis).
• Paresthesia (sensasi abnormal) dapat berupa kesemutan atau sensasi terbakar.

Pada pengidap yang mengalami mati rasa neuritis yang parah, kehilangan sensasi (anestesi), pembengkakan, kemerahan pada kulit, kelumpuhan, pengecilan otot dan hilangnya refleks otot dapat terjadi.

Pengidap neuritis optik dapat mengalami gangguan penglihatan dengan berbagai derajat. Ini mungkin menyebabkan penglihatan kabur atau terdistorsi pada beberapa pasienm dan mungkin kehilangan penglihatan pada beberapa orang. 

Selain itu, beberapa pengidap mungkin mengalami kehilangan penglihatan warna atau nyeri pada mata. Beberapa orang juga mungkin memiliki masalah dengan penyesuaian terhadap cahaya terang atau gelap.

Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi neuritis. Jika kamu mengalami kondisi ini, pastikan untuk menjalani pengobatan yang dokter tentukan. Bila mendapat resep obat, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.

Referensi:

Health Hype. Diakses pada 2022. Neuritis (Nerve Inflammation), Types, Causes and Symptoms.

Lone Star Neurology. Diakses pada 2022. What is Neuritis?