Punya Anak Bikin Cepat Tua? Ini Penjelasan Medisnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Februari 2023

“Secara medis, punya anak memang membuat perempuan lebih cepat tua. Salah satunya disebabkan saat proses kehamilan, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak yang memang membutuhkan ekstra energi.”

Punya Anak Bikin Cepat Tua? Ini Penjelasan MedisnyaPunya Anak Bikin Cepat Tua? Ini Penjelasan Medisnya

Halodoc, Jakarta –  Pernyataan seorang influencer yang mengatakan punya anak bikin cepat tua menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Namun, di balik kehebohan dari pernyataan influencer tersebut, benarkah punya anak benar-benar membuat seorang wanita menjadi cepat tua secara biologis?

Menurut studi berjudul The number of times a person gives birth may affect how quickly they age dari The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, menyebutkan tidak hanya punya anak saja, berapa kali melahirkan juga dapat memengaruhi proses penuaan fisik tubuh.

Bikin Perempuan Cepat Tua Secara Biologis

Masih dari penelitian yang sama, disebutkan bahwa kehamilan dan kelahiran dapat berkontribusi pada perubahan dan disregulasi beberapa sistem fisiologis yang berbeda. Hal Ini dapat memengaruhi penuaan setelah seseorang memasuki menopause.

Kehamilan dan menyusui memerlukan energi tubuh dalam jumlah besar. Nah, kondisi ini dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, antara lain fungsi kekebalan, metabolisme, dan tekanan darah. 

Selain itu, orang yang pernah melahirkan lebih mungkin meninggal karena diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi, di antara kondisi lainnya, dibandingkan mereka yang tidak melahirkan.

Penelitian berbeda berjudul Parity associated with telomere length among US reproductive age women yang dipublikasikan oleh Oxford University Press, kurang lebih juga mengungkapkan fakta serupa.

Telomer ibu hamil tampak sekitar empat bulan hingga empat tahun lebih tua dari pada perempuan yang tidak memiliki anak.  Telomer adalah struktur seperti benang di ujung kromosom yang mengandung materi genetik. Telomer seperti ujung tali sepatu yang keras dan berfungsi untuk melindungi kromosom. Ketika telomer terlalu pendek, sel mati dan berhenti bereplikasi. 

Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya. Telomer diketahui memendek pada semua manusia seiring bertambahnya usia. Di samping itu, kehamilan serta persalinan juga menjadi faktor yang dapat memendekkan telomer.  

Sebenarnya bukan hanya faktor usia dan persalinan saja, gaya hidup seperti merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, dan stres berat dapat mempercepat proses pemendekan telomer. Kemudian mendapatkan tidur yang berkualitas, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat membuat telomer tetap panjang. 

Membuat Pria Dibanjiri Hormon Cinta

Punya anak tidak memiliki dampak fisik yang signifikan terhadap pria. Namun, secara emosional ini dapat memengaruhi laki-laki. Sistem hormonal laki-laki akan berubah secara dramatis ketika memiliki anak. 

Ketika ayah menggendong dan bermain dengan bayi yang baru lahir, maka otomatis hormon oksitosin alias hormon cinta akan mengalami peningkatan. Ayah akan mengalami luapan rasa cinta luar biasa ketika melihat bayinya pada pandangan pertama. 

Laki-laki yang menjadi ayah dan sering berinteraksi dengan anaknya–terutama pada pengasuhan–akan mengalami penurunan testosteron. Testosteron yang menurun dikaitkan dengan berkurangnya perilaku pengambilan risiko dan bersikap lebih bertanggung jawab. Semua perubahan internal ini tergantung pada seberapa banyak waktu yang dihabiskan ayah dengan anak saat masih bayi dan balita.

Baca juga: 7 Alasan Stres Bisa Bikin Lebih Cepat Tua

Itulah penjelasan medis mengenai apakah punya anak bikin cepat tua. Kalau kamu punya masalah kesehatan tertentu, tanyakan saja langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga ya!

Referensi:
The Pennsylvania State University. Diakses pada 2023. The number of times a person gives birth may affect how quickly they age.
Oxford University Press. Diakses pada 2023. Parity associated with telomere length among US reproductive age women.
Todays Parent.com. Diakses pada 2023. The science of how fatherhood transforms you.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan