Rendah Karbohidrat atau Lemak, Manakah Diet yang Lebih Baik?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Desember 2020
Rendah Karbohidrat atau Lemak, Manakah Diet yang Lebih Baik?Rendah Karbohidrat atau Lemak, Manakah Diet yang Lebih Baik?

Halodoc, Jakarta – Ketika ingin menurunkan berat badan, banyak orang memilih untuk melakukan diet rendah lemak untuk meningkatkan pengurangan lemak dari tubuh mereka. Namun, penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat mungkin juga sama efektifnya dengan diet rendah lemak.

Selain itu, diet rendah karbohidrat juga terbukti mampu meningkatkan pengurangan lemak, mengurangi rasa lapar, dan menyeimbangkan kadar gula darah. Hal itu mungkin membuat kamu jadi bertanya-tanya, manakah yang lebih baik untuk menurunkan berat badan? Diet rendah karbohidrat atau rendah lemak? Yuk, simak ulasannya di sini.

Baca juga: Menu Diet Sehat yang Cepat Turunkan Berat Badan

Mengenal Diet Rendah Karbohidrat dan Rendah Lemak

Walaupun sama-sama bertujuan untuk menurunkan berat badan, diet rendah karbohidrat dan rendah lemak memiliki metode yang berbeda. Berikut penjelasan masing-masing diet tersebut:

1.Diet Rendah Karbohidrat

Diet ini membatasi asupan karbohidrat dalam berbagai tingkatan, yaitu:

  • Diet sangat rendah karbohidrat: jumlah karbohidrat yang dikonsumsi harus kurang dari 10 persen dari total kalori harian, atau 20-50 gram per hari dengan diet 2000 kalori.
  • Diet rendah karbohidrat: jumlah karbohidrat yang dikonsumsi harus kurang dari 26 persen dari total kalori harian, atau kurang dari 130 gram per hari dengan diet 2000 kalori.
  • Diet karbohidrat sedang: jumlah karbohidrat yang dikonsumsi 26-44 persen dari total kalori harian.

Penting untuk diketahui bahwa diet sangat rendah karbohidrat sering kali bersifat ketogenik. Artinya, diet tersebut membatasi asupan karbohidrat secara signifikan, sehingga dapat memicu ketosis, yaitu keadaan metabolisme ketika tubuh kamu menggunakan lemak untuk energi daripada karbohidrat.

Umumnya, diet rendah karbohidrat membatasi makanan seperti minuman manis, makanan yang dipanggang, permen, dan makanan manis lainnya. Beberapa versi lain mungkin juga membatasi sumber karbohidrat sehat, seperti biji-bijian, sayuran bertepung, buah-buahan yang tinggi karbohidrat, pasta dan kacang-kacangan.

Di saat yang bersamaan, kamu dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein dan lemak dari sumber sehat, seperti ikan, daging, telur, kacang-kacangan, produk susu berlemak tinggi, minyak yang tidak diolah dan sayuran non-tepung.

2.Diet Rendah Lemak

Sementara diet rendah lemak mendorong pembatasan asupan lemak hingga kurang dari 30 persen dari total kalori harian. 

Makanan berlemak tinggi, seperti minyak goreng, mentega, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu berlemak tinggi adalah makanan yang perlu dibatasi atau dilarang dalam diet rendah lemak.

Sebaliknya, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak alami, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, putih telur, kacang-kacangan, dan unggas tanpa kulit. Makanan rendah lemak, seperti yoghurt rendah lemak, susu skim, dan potongan daging sapi atau babi tanpa lemak kadang-kadang juga masih diperbolehkan.

Baca juga: 2 Makanan Rendah Lemak yang Bikin Cepat Kenyang

Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Beberapa penelitian sudah membandingkan efek diet rendah karbohidrat dan rendah lemak terhadap penurunan berat badan dan beberapa aspek kesehatan lainnya. Berikut hasilnya:

  • Efektivitas dalam Menurunkan Berat Badan

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka pendek daripada diet rendah lemak. 

Menurut sebuah studi terhadap 132 orang dengan obesitas selama 6 bulan, mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat kehilangan berat badan 3 kali lebih banyak daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak dan kalori terbatas.

  • Efektivitas dalam Mengurangi Lemak

Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat juga lebih bermanfaat untuk menghilangkan lemak.

Sebuah studi kecil selama 16 minggu menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat dan rendah kalori mengalami penurunan lebih besar dalam total massa lemak dan lemak perut daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak.

Baca juga: 5 Tips Mudah Usir Lemak Perut

  • Efektivitas dalam Mengurangi Rasa Lapar dan Menekan Nafsu Makan

Beberapa studi umumnya menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi protein mampu mengurangi rasa lapar dan meningkatkan mood dibandingkan diet rendah lemak. Hal itu membuat diet rendah karbohidrat lebih mudah untuk dipertahankan dalam jangka panjang.

  • Efektivitas dalam Mengendalikan Kadar Gula Darah

Kadar gula darah yang rendah bisa meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan efek samping serius, seperti kelelahan, gemetar, dan perubahan berat badan yang tidak disengaja. Nah, diet rendah karbohidrat adalah cara untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Sebuah studi pada 56 orang dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif dalam mengendalikan gula darah, meningkatkan penurunan berat badan, dan mengurangi kebutuhan insulin, dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Namun, penelitian lain menemukan bahwa diet rendah karbohidrat memang lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada diet rendah lemak, tapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kadar gula darah. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih banyak mengenai manfaat yang satu ini.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa diet rendah karbohidrat merupakan diet yang lebih baik dari diet rendah lemak. Sebelum mencoba diet apa pun, kamu dianjurkan untuk membicarakan terlebih dahulu dengan dokter, agar kamu bisa menjalani diet dengan aman dan sehat. Nah, kamu bisa menghubungi dokter untuk minta tips diet yang sehat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Low Carb vs. Low Fat Diets — Which Is Best for Weight Loss?.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan