Advertisement

Romberg Test: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   19 Agustus 2025

Romberg Test membantu menilai keseimbangan dan fungsi sensorik tubuh.

Romberg Test: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi HasilRomberg Test: Fungsi, Prosedur, dan Interpretasi Hasil

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Romberg Test?
  2. Tujuan Romberg Test
  3. Indikasi Romberg Test
  4. Prosedur Romberg Test
  5. Interpretasi Hasil Romberg Test
  6. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
  7. Keterbatasan Romberg Test
  8. Kapan Harus ke Dokter?

Romberg Test adalah pemeriksaan neurologis yang digunakan untuk mengevaluasi keseimbangan seseorang.

Tes ini membantu dokter membedakan antara masalah keseimbangan yang disebabkan oleh masalah sensorik dan masalah yang disebabkan oleh masalah serebelar (otak kecil).

Hasil tes Romberg dapat memberikan petunjuk penting dalam diagnosis berbagai kondisi medis yang memengaruhi sistem saraf.

Apa Itu Romberg Test?

Romberg Test adalah tes yang menilai kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan dengan mata tertutup.

Tes ini menguji fungsi proprioseptif, yaitu kemampuan tubuh untuk merasakan posisi dan gerakan tanpa menggunakan penglihatan.

Informasi proprioseptif penting untuk menjaga keseimbangan, terutama ketika penglihatan terganggu.

Tujuan Romberg Test

Tujuan utama Romberg Test adalah untuk:

  • Mengevaluasi fungsi proprioseptif.
  • Membedakan penyebab masalah keseimbangan (sensorik vs. serebelar).
  • Membantu diagnosis kondisi neurologis tertentu.
  • Memantau perkembangan penyakit yang memengaruhi keseimbangan.

Indikasi Romberg Test

Romberg Test diindikasikan pada pasien yang mengalami:

  • Pusing atau vertigo.
  • Gangguan keseimbangan.
  • Kesulitan berjalan.
  • Kelemahan atau mati rasa pada kaki.
  • Riwayat jatuh yang tidak dapat dijelaskan.

Apakah Sakit Kepala Sering Kambuh? 4 Dokter Ini Bisa Beri Saran Pengobatan sehingga bisa kamu hubungi.

Prosedur Romberg Test

Prosedur Romberg Test relatif sederhana dan cepat:

  1. Pasien berdiri tegak dengan kaki rapat dan lengan di sisi tubuh atau dilipat di depan dada.
  2. Pasien diminta untuk fokus pada satu titik di depan mata.
  3. Pemeriksa mengamati pasien selama sekitar 30 detik.
  4. Pasien kemudian diminta untuk menutup mata.
  5. Pemeriksa terus mengamati pasien selama 30 detik tambahan, mencari goyangan atau kehilangan keseimbangan.

Interpretasi Hasil Romberg Test

  • Romberg Test Negatif: Pasien mampu mempertahankan keseimbangan dengan mata terbuka dan tertutup. Ini menunjukkan bahwa sistem proprioseptif berfungsi dengan baik.
  • Romberg Test Positif: Pasien mampu mempertahankan keseimbangan dengan mata terbuka, tetapi kehilangan keseimbangan atau bergoyang berlebihan ketika mata tertutup. Ini menunjukkan adanya masalah dengan propriosepsi.

Romberg Test positif sering dikaitkan dengan kondisi seperti:

  • Neuropati perifer (kerusakan saraf tepi).
  • Defisiensi vitamin B12.
  • Tabes dorsalis (komplikasi sifilis).
  • Penyakit Meniere.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil Romberg Test, termasuk:

  • Usia.
  • Kondisi medis yang mendasari (misalnya, arthritis, penyakit Parkinson).
  • Penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya, sedatif, antidepresan).
  • Kecemasan.
  • Kelelahan.

Keterbatasan Romberg Test

Romberg Test memiliki beberapa keterbatasan:

  • Tidak dapat menentukan lokasi pasti masalah dalam sistem saraf.
  • Dapat dipengaruhi oleh faktor subjektif.
  • Tidak sensitif terhadap masalah keseimbangan ringan.

Oleh karena itu, Romberg Test sering digunakan bersamaan dengan tes neurologis lainnya untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Jika butuh informasi lengkap soal saraf, simak Saraf – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikuti ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami:

  • Pusing atau vertigo yang sering terjadi.
  • Gangguan keseimbangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Kesulitan berjalan atau koordinasi yang buruk.
  • Mati rasa atau kelemahan pada kaki.
  • Riwayat jatuh berulang.

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait tes ini, hubungi dokter spesialis saraf di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Romberg Test for Balance Issues: What It Is & Types.
Healthline. Diakses pada 2025. How the Romberg Test Is Used to Identify and Diagnose Imbalance Issues.
Verywell Health. Diakses pada 2025. The Romberg Test: Measuring Balance Impairment in MS.