Halodoc, Jakarta – Apendisitis adalah istilah medis dari peradangan usus buntu. Kondisi ini adalah keadaan gawat darurat medis yang hampir selalu membutuhkan prosedur pembedahan sesegera mungkin untuk mengangkat usus buntu. 

Pertanyaannya, seperti apa sih gejala awalnya penyakit usus buntu? 

Atasi Segera Gejala Usus Buntu yang Muncul

Penyakit usus buntu adalah kondisi saat usus buntu mengalami peradangan. Kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar ini terletak di sisi kanan bagian bawah perut. Jika peradangan terjadi, gejala awal ditandai dengan rasa sakit perut di bagian kanan bawah.

Sebagian besar pengidapnya mengalami rasa sakit yang dimulai dari sekitar pusar, kemudian menjalar ke bagian tubuh yang terkena. Selain rasa nyeri di sisi kanan bagian bawah perut, berikut ini gejala usus buntu yang perlu diwaspadai:

• Nyeri yang memburuk ketika batuk, berjalan atau melakukan gerakan.
• Mual dan muntah.
• Kehilangan selera makan.
• Demam ringan yang dapat memburuk seiring perkembangan penyakit.
• Sembelit atau diare.
• Perut kembung.

Lokasi rasa sakitnya dapat bervariasi, tergantung pada usia dan posisi usus buntu masing-masing pengidap. Saat hamil, rasa sakit mungkin berasal dari perut bagian atas karena posisi usus buntu menjadi lebih tinggi selama kehamilan. Jika gejala yang disebutkan berangsur semakin parah, segeralah cari bantuan medis

Apalagi jika gejala disertai dengan beberapa kondisi berikut:

• Gastroenteritis atau flu perut.
• Sindrom iritasi usus parah, yang ditandai dengan nyeri perut atau adanya lendir pada feses.
• Infeksi kandung kemih, yang ditandai dengan nyeri saat buang air kecil.
• Penyakit Crohn, yaitu peradangan pada dinding sistem pencernaan.
• Infeksi panggul, yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah.

Pada wanita, gejala yang mirip dengan apendisitis terkadang disebabkan oleh kehamilan ektopik, nyeri haid, atau penyakit radang panggul (PID). Jadi, segera lakukan pemeriksaan, agar penyebab pasti dapat segera diketahui dan diatasi dengan langkah penanganan yang tepat.

Komplikasi Membahayakan Nyawa

Apendisitis dapat mengancam jiwa, sehingga memerlukan perawatan medis segera ketika menemukan gejalanya. Gejala usus buntu yang telah disebutkan dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Jika tidak segera diatasi, gejala usus buntu dapat memicu sejumlah komplikasi berupa:

• Apendiks yang pecah. Pecahnya usus buntu dapat menyebabkan infeksi ke seluruh bagian perut. Hal tersebut dapat mengancam jiwa, sehingga prosedur pembedahan perlu dilakukan segera untuk mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut.
• Terbentuknya kantung nanah di perut. Proses penyembuhan dilakukan dengan menempatkan tabung melalui dinding perut ke dalam abses. Tabung dibiarkan di tempat selama dua minggu. Pengidap kemudian diberi antibiotik untuk membersihkan infeksi.

Setelah infeksi sembuh, pengidap akan menjalani operasi untuk mengangkat usus buntu. Dalam beberapa kasus, abses dikeringkan, dan usus buntu kemudian diangkat.

Itulah sejumlah gejala usus buntu yang perlu mendapat penanganan tepat. Ingat, komplikasi yang membahayakan nyawa bisa saja terjadi jika sejumlah gejala usus buntu yang muncul dibiarkan begitu saja.

Untuk menurunkan risiko penyakit tersebut, sebaiknya ubah pola hidup menjadi lebih sehat mulai sekarang, Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen penunjang kesehatan yang dibutuhkan tubuh. Yuk, download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:

NHS UK. Diakses pada 2022. Appendicitis.

WebMD. Diakses pada 2022. Appendicitis.

Medical News Today. Diakses pada 2022. Appendicitis: What you need to know.

Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Appendicitis.