Scabies pada Kucing, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Scabies pada kucing disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei var. Canis.

Scabies adalah salah satu penyakit kulit yang sering menyerang kucing. Penyakit ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi anabul kesayanganmu, tetapi juga berpotensi menular ke pemiliknya.
Untuk menjaga kesehatan kucing, penting untuk memahami apa itu scabies, gejala yang harus diwaspadai, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Scabies pada Kucing?
Scabies pada kucing, juga dikenal sebagai sarcoptic mange, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau mikroskopis bernama Sarcoptes scabiei var. Canis.
Tungau ini bersarang di lapisan kulit kucing, di mana mereka berkembang biak dan menyebabkan iritasi parah.
Meskipun lebih umum pada anjing, kucing juga rentan terhadap penyakit ini, terutama jika mereka sering berada di luar rumah atau kontak dengan hewan lain yang terinfeksi.
Ini Penyebab Scabies pada Kucing
Berikut ini merupakah beberapa penyebab scabies pada kucing:
Infestasi Tungau
Penyebab utama scabies adalah infeksi tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini sangat kecil, hampir tidak terlihat dengan mata telanjang, dan dapat berpindah dari hewan ke hewan melalui kontak langsung.
Kontak dengan Hewan Terinfeksi
Kucing yang sering berinteraksi dengan anjing, kucing lain, atau hewan liar yang terinfeksi memiliki risiko lebih tinggi tertular scabies.
Lingkungan yang Terkontaminasi
Tungau dapat bertahan hidup di lingkungan seperti tempat tidur kucing, karpet, atau peralatan hewan peliharaan selama beberapa hari.
Jika kucing kesayanganmu bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi, risiko infeksi meningkat.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Kucing dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terhadap infestasi tungau karena tubuhnya kurang mampu melawan parasit.
Nah, Ini 5 Dokter Hewan yang Bisa Bantu Anabul Kesayangan Kembali Sehat.
Fakta tentang Scabies Kucing
Tidak seperti scabies pada anjing yang bisa muncul di banyak bagian tubuh, scabies pada kucing biasanya dimulai dari bagian kepala, khususnya telinga, wajah, dan leher. Gatal intens sering menyebabkan kucing menggaruk wajah hingga terluka.
Meskipun manusia tidak menjadi “inang” ideal bagi tungau Notoedres cati, scabies kucing bersifat zoonosis, artinya dapat menular ke manusia. Pada manusia, infeksi ini biasanya hanya bersifat sementara dan menyebabkan ruam gatal seperti dermatitis.
Gejala Scabies pada Kucing
Gejala scabies pada kucing biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah infestasi tungau.
Tanda-tanda ini sering kali sangat jelas dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi kucing.
Berikut adalah gejala yang umum ditemukan:
Gatal Ekstrem
Gatal yang intens adalah gejala utama scabies. Kucing sering menggaruk tubuhnya dengan berlebihan hingga menyebabkan luka.
Kerontokan Bulu
Akibat seringnya menggaruk, bulu kucing akan rontok, terutama di sekitar telinga, wajah, leher, dan kaki.
Kulit Kemerahan dan Iritasi
Kulit yang terinfeksi terlihat merah, meradang, dan terkadang terdapat luka terbuka akibat garukan.
Krustasi pada Kulit
Infestasi tungau sering menyebabkan kulit kucing mengeras atau membentuk kerak (krustasi), terutama di area yang sering tergaruk.
Perilaku Gelisah
Kucing dengan scabies sering menunjukkan perilaku gelisah akibat rasa gatal yang tak tertahankan. Mereka mungkin terlihat lelah atau malas makan.
Penyebaran ke Seluruh Tubuh
Jika tidak segera diobati, scabies dapat menyebar ke seluruh tubuh kucing dan menyebabkan infeksi kulit sekunder akibat bakteri.
Cara Mengatasi Scabies pada Kucing
Penanganan scabies pada kucing membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, meliputi perawatan langsung pada kucing dan sanitasi lingkungan sekitar.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:
1. Konsultasi dengan Dokter Hewan
Langkah pertama yang paling penting adalah membawa kucing ke dokter hewan untuk diagnosis yang tepat.
Dokter akan melakukan pemeriksaan kulit dan mungkin mengambil sampel untuk memastikan keberadaan tungau.
2. Pengobatan Topikal
Dokter hewan biasanya meresepkan salep atau krim antitungau, seperti yang mengandung selamectin atau moxidectin.
Obat ini dioleskan langsung pada area yang terinfeksi untuk membunuh tungau.
Selain itu, Ini Alasan Hewan Kesayangan Harus Divaksin.
3. Obat Oral atau Suntikan
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin memberikan obat antiparasit oral atau suntikan seperti ivermectin. Obat ini bekerja dengan membunuh tungau dari dalam tubuh kucing.
4. Memandikan Kucing
Mandikan kucing dengan sampo khusus antitungau yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Sampo ini membantu mengurangi populasi tungau dan meredakan iritasi kulit.
5. Sanitasi Lingkungan
Bersihkan tempat tidur, karpet, dan semua peralatan yang sering digunakan kucing.
Cuci barang-barang tersebut dengan air panas untuk membunuh tungau yang mungkin bertahan di lingkungan.
6. Isolasi Kucing yang Terinfeksi
Jika kamu memiliki lebih dari satu hewan peliharaan, isolasikan kucing yang terinfeksi hingga pengobatan selesai untuk mencegah penularan.
7. Perawatan Lanjutan
Lanjutkan perawatan hingga tungau benar-benar hilang. Biasanya, diperlukan beberapa minggu untuk menghilangkan infestasi sepenuhnya.
Itulah informasi mengenai scabies pada kucing yang perlu kamu ketahui.
Jika anabul kesayanganmu mengalaminya, segera hubungi dokter hewan di Halodoc untuk mendapatkan pertolongan.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!