Sebabkan Hormon Tiroid Meningkat, Ini Gejala dan Dampak Hipertiroid
Hipertiroid bisa memengaruhi kesehatan tubuh yang berdampak pada kesuburan, penyakit jantung, hingga depresi.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Hipertiroid?
- Penyebab Hormon Tiroid Meningkat (Hipertiroid)
- Diagnosis Hipertiroid
- Kenali Gejala Hipertiroid
- Dampak Hipertiroid bagi Kesehatan
- Apa Kata Riset Mengenai Hipertiroid?
- Pilihan Pengobatan Hipertiroid yang Tersedia
- Pencegahan Hipertiroid: Langkah-Langkah yang Dapat Diambil
Hipertiroid merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebih. Hormon tiroid berperan dalam mengendalikan proses metabolisme.
Contohnya untuk mengubah makanan menjadi energi, mengatur denyut jantung, serta mengatur suhu tubuh.
Apabila seseorang mengalami hipertiroid, kondisi ini dapat memengaruhi tubuh baik secara fisik maupun emosional. Pengidapnya bisa menjadi mudah marah, sulit tidur, hingga kelelahan meski sudah beristirahat.
Nah, pertanyaannya, seperti apa gejala hipertiroid dan bagaimana dampaknya bagi tubuh? Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Hipertiroid?
Hipertiroid merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika kadar hormon tiroid meningkat dalam tubuh.
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher dan memiliki bentuk mirip seperti kupu-kupu kecil.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) yang bertugas mengatur proses sel-sel tubuh dalam memanfaatkan energi tubuh.
Nah, ketika jumlah hormon ini terlalu tinggi (T3, T4 atau keduanya), maka sistem imun akan diproses lebih cepat sehingga memicu reaksi yang dapat merugikan.
Berikut ini perkiraan kadar normal dari hormon tiroid dalam tubuh:
- T3: Kadar nilai normalnya antara 80 – 180 ng/dL, sedangkan free T3 / FT3 yaitu 230 – 619 pg/d
- T4 (tiroksin): Kadar nilai normalnya antara 4,6 – 12 ug/dL, sedangkan free T4 / FT4 memiliki nilai normal 0,7 – 1,9 ng/dL.
- TSH (thyroid stimulating hormone): Kadar nilai normalnya 0,5 – 6 uU/ml.
Penasaran apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh saat mengalami hipertiroid? Yuk, Kenali Perubahan Pada Tubuh Saat Mengidap Hipertiroidisme.
Penyebab Hormon Tiroid Meningkat (Hipertiroid)
Beberapa kondisi medis dan faktor lain dapat menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebihan, di antaranya:
- Penyakit Graves: Penyakit autoimun yang paling umum menyebabkan hipertiroidisme. Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kelenjar tersebut menghasilkan hormon tiroid berlebihan.
- Nodul tiroid hiperaktif: Nodul atau benjolan yang berkembang di kelenjar tiroid dan mulai menghasilkan hormon tiroid berlebihan.
- Tiroiditis: Peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan hormon tiroid bocor ke dalam aliran darah, menyebabkan hipertiroidisme sementara.
- Konsumsi yodium berlebihan: Yodium adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Namun, konsumsi yodium berlebihan melalui makanan, suplemen, atau obat-obatan tertentu dapat memicu hipertiroidisme pada orang yang rentan.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti amiodaron (obat untuk masalah jantung), dapat menyebabkan hipertiroidisme sebagai efek samping.
Diagnosis Hipertiroid
Diagnosis hipertiroid melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa kelenjar tiroid di leher untuk melihat apakah ada pembesaran (gondok) atau nodul.
- Riwayat Kesehatan: Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan keluarga, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
- Tes Darah:
- Tes TSH (Thyroid Stimulating Hormone): Mengukur kadar TSH dalam darah. Pada hipertiroidisme, kadar TSH biasanya rendah karena kelenjar pituitari mencoba mengurangi produksi hormon tiroid.
- Tes T4 dan T3: Mengukur kadar hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dalam darah. Pada hipertiroidisme, kadar T4 dan T3 biasanya tinggi.
- Pemindaian Tiroid (Thyroid Scan): Menggunakan sejumlah kecil bahan radioaktif untuk melihat bagaimana kelenjar tiroid berfungsi dan mengidentifikasi nodul atau area yang terlalu aktif.
Kenali Berbagai Gejala Hipertiroid
Berikut beberapa gejala utama hipertiroid yang sering muncul:
1. Detak jantung tidak normal
Hipertiroid menyebabkan peningkatan kadar hormon tiroid, seperti tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang merangsang sistem saraf simpatik. Hal ini mengakibatkan detak jantung menjadi lebih cepat atau tidak teratur.
Pada beberapa kasus, penderita bisa merasakan palpitasi atau jantung berdebar tanpa sebab jelas, bahkan saat sedang beristirahat.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium atau kondisi irama jantung yang tidak normal, terutama pada orang dewasa atau lansia.
Simak selengkapnya, berikut ini 4 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Hipertiroid.
2. Penurunan berat badan yang tidak wajar
Metabolisme tubuh meningkat secara signifikan akibat kelebihan hormon tiroid. Alhasil, tubuh membakar kalori lebih cepat, meskipun penderitanya memiliki nafsu makan yang meningkat.
Penurunan berat badan ini sering kali tidak diinginkan dan terjadi dalam waktu singkat, menandakan adanya ketidakseimbangan metabolik yang serius.
3. Kelelahan dan kelemahan otot
Meski energi tubuh tampak meningkat, penggunaan energi yang tidak efisien akibat hipertiroid sering menyebabkan kelelahan yang ekstrem.
Kelemahan otot terutama di lengan dan paha, juga sering dirasakan oleh pengidap hipertiroid. Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau membawa barang, menjadi lebih sulit.
4. Perubahan suasana hati dan gangguan tidur
Hormon tiroid yang berlebihan memengaruhi sistem saraf, sehingga membuat penderita lebih mudah merasa cemas dan gelisah tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, gangguan tidur seperti insomnia juga bisa dialami oleh pengidap hipertiroid, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi emosional dan fisik penderitanya.
5. Pembesaran kelenjar tiroid
Hipertiroid dapat menyebabkan kelenjar tiroid membesar, yang dikenal sebagai goiter. Kondisi ini tampak sebagai benjolan di leher yang dapat terasa nyeri.
Goiter sering kali menjadi tanda yang paling mudah dikenali,meski tidak selalu disertai gejala lainnya.
Gejala-gejala ini sebaiknya tidak diabaikan. Jika kamu atau seseorang di sekitar mengalaminya, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Fakta Mengenai Hipertiroid
1. Hipertiroid bisa disembuhkan dengan bantuan obat antitiroid.
2. Hipertiroid termasuk dalam salah satu penyakit autoimun.
3. Masalah pada hormon ini lebih sering menyerang wanita lansia, atau yang berusia di atas 60 tahun.
Dampak Hipertiroid bagi Kesehatan
Dalam beberapa kasus, hipertiroid bisa menimbulkan komplikasi atau berbagai masalah kesehatan lainnya, antara lain:
1. Gangguan jantung
Hipertiroid membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak teratur (aritmia) bisa terjadi.
Jika terus berlanjut tanpa pengobatan, risiko penyakit jantung seperti fibrilasi atrium atau bahkan gagal jantung bisa meningkat.
2. Penurunan kepadatan tulang
Hormon tiroid yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan kalsium dalam tubuh. Ini membuat tulang kehilangan mineral penting, sehingga lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang, bahkan saat melakukan aktivitas ringan.
3. Gangguan kesuburan
Pada wanita, hipertiroid dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali (amenore). Sementara itu, pada pria, kondisi ini bisa memengaruhi jumlah dan kualitas sperma.
Dampak tersebut secara langsung bisa mengganggu kesuburan yang kemudian dapat menurunkan peluang kehamilan.
4. Penurunan kualitas hidup
Kombinasi dari gejala fisik dan emosional, seperti kelelahan, kelemahan otot, dan sulit tidur, bisa membuat pengidapnya merasa tidak produktif dan sulit menjalani aktivitas sehari-hari.
Dampak ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga hubungan sosial dan pekerjaan.
5. Gangguan mental dan emosional
Hipertiroid juga memengaruhi suasana hati dan fungsi otak. Pengidapnya sering kali merasa mudah cemas, sulit berkonsentrasi, atau mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
Jika tidak ditangani, ini bisa meningkatkan risiko depresi atau gangguan kecemasan.
Pengidap hipertiroid disarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan untuk mencegah perburukan gejala. Ketahui selengkapnya, berikut ini Pantangan Makanan bagi Pengidap Hipertiroid
Apa Kata Riset Mengenai Hipertiroid?
Menurut jurnal berjudul Hyperthyroidism and clinical depression: a systematic review and meta-analysis yang dipublikasikan oleh Translational Psychiatry (2022), pasien hipertiroid berisiko lebih tinggi mengalami gangguan depresi.
Depresi bisa timbul karena mereka mungkin mengalami peradangan, yang memicu rasa tidak nyaman di tubuh. Hal tersebut kemudian membuat pengidap hipertiroid perlu dipantau oleh tim medis, untuk mengetahui tanda-tanda depresi klinis.
Hipertiroid merupakan kondisi serius yang bisa memengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali gejalanya sedini mungkin, dan berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pilihan Pengobatan Hipertiroid yang Tersedia
Pengobatan hipertiroid bertujuan untuk menurunkan kadar hormon tiroid kembali normal dan meredakan gejala.
Beberapa pilihan pengobatan yang umum meliputi:
- Obat-obatan Anti-Tiroid:
- Methimazole dan Propylthiouracil (PTU): Obat-obatan ini bekerja dengan menghambat kemampuan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Methimazole biasanya merupakan pilihan pertama karena memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan PTU. PTU lebih sering digunakan pada wanita hamil trimester pertama atau pada orang yang tidak dapat mentolerir methimazole.
- Radioactive Iodine Therapy:
- Dalam terapi ini, pasien menelan yodium radioaktif dalam bentuk kapsul atau cairan. Yodium radioaktif diserap oleh kelenjar tiroid dan menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif. Sebagian besar orang yang menjalani terapi ini akhirnya mengalami hipotiroidisme (kadar hormon tiroid rendah) dan perlu mengonsumsi hormon tiroid sintetis seumur hidup.
- Operasi (Tiroidektomi):
- Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Operasi ini mungkin menjadi pilihan jika obat-obatan anti-tiroid atau terapi yodium radioaktif tidak efektif atau tidak sesuai. Setelah tiroidektomi, pasien biasanya perlu mengonsumsi hormon tiroid sintetis seumur hidup.
- Beta-blocker:
- Obat-obatan ini tidak menurunkan kadar hormon tiroid, tetapi dapat membantu meredakan gejala seperti detak jantung cepat, tremor, dan kecemasan.
Pilihan pengobatan terbaik akan tergantung pada penyebab hipertiroidisme, usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan preferensi pribadi.
Dokter akan membantu menentukan rencana perawatan yang paling sesuai.
Pencegahan Hipertiroid: Langkah-Langkah yang Dapat Diambil
Meskipun tidak semua penyebab hipertiroid dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan tiroid:
- Konsumsi Yodium Secukupnya: Pastikan asupan yodium cukup melalui makanan seperti garam beryodium, makanan laut, dan produk susu. Hindari konsumsi yodium berlebihan, terutama jika memiliki riwayat masalah tiroid.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit Graves, salah satu penyebab utama hipertiroidisme.
- Kelola Stres: Stres kronis dapat memengaruhi fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit autoimun, termasuk penyakit Graves. Cari cara untuk mengelola stres melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.
- Periksa Kesehatan Tiroid Secara Teratur: Jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah tiroid atau mengalami gejala yang mencurigakan, lakukan pemeriksaan kesehatan tiroid secara teratur.
- Waspadai Obat-obatan: Beberapa obat dapat memengaruhi fungsi tiroid. Konsultasikan dengan dokter tentang efek samping obat-obatan yang dikonsumsi terhadap kelenjar tiroid.
Jika kamu memiliki salah satu atau lebih dari gejala hipertiroid, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa membeli obat atau suplemen untuk menjaga keseimbangan hormon di Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Hyperthyroidism.
NHS. Diakses pada 2025. Overactive thyroid (hyperthyroidism).
Medical News Today. Diakses pada 2025. What to Know about Common Thyroid Disorders.
Translational Psychiatry. Diakses pada 2025. Hyperthyroidism and clinical depression: a systematic review and meta-analysis.
FAQ
1. Apakah hipertiroid bisa sembuh?
Ya, hipertiroid bisa diobati dan dikendalikan. Pengobatan yang tepat dapat membantu menurunkan kadar hormon tiroid kembali normal dan meredakan gejala.
Namun, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mencegah kekambuhan.
2. Apakah hipertiroid berbahaya?
Jika tidak diobati, hipertiroid dapat menyebabkan komplikasi serius seperti masalah jantung, osteoporosis, dan krisis tiroid.
Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat sesegera mungkin.
3. Apakah hipertiroid bisa menyebabkan berat badan naik?
Hipertiroid umumnya menyebabkan penurunan berat badan. Namun, setelah pengobatan dimulai dan kadar hormon tiroid kembali normal, berat badan mungkin akan meningkat.
4. Apakah hipertiroid bisa menular?
Tidak, hipertiroid bukan penyakit menular.
5. Apa saja makanan yang harus dihindari penderita hipertiroid?
Penderita hipertiroid sebaiknya menghindari makanan yang tinggi yodium, seperti rumput laut, makanan laut tertentu, dan suplemen yodium.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi diet yang tepat.


