Sebelum Promil, Ketahui 4 Fakta tentang Kesuburan Pria dan Wanita

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Agustus 2020
Sebelum Promil, Ketahui 4 Fakta tentang Kesuburan Pria dan WanitaSebelum Promil, Ketahui 4 Fakta tentang Kesuburan Pria dan Wanita

Halodoc, Jakarta - Bagi sebagian pasangan suami dan istri, kehamilan bisa terjadi dengan mudah. Sementara itu, sebagiannya lagi perlu membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran demi berhasil hamil. Di samping itu, ada pula pasutri yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan. 

Pasutri yang ingin memiliki momongan atau masih terus berusaha mencobanya, perlu menjalankan program kehamilan (promil) dengan tepat. Misalnya, menjalani konsultasi promil dengan dokter ahli. Konsultasi promil ini dinilai meningkatkan peluang kehamilan yang sehat. 

Nah, sebelum menjalani promil tak ada salahnya untuk mengetahui lebih jauh mengenai fakta-fakta kesuburan pada pria dan wanita. Kehamilan dan kesuburan seseorang sangat erat berkaitan. Nah, berikut ini fakta-fakta kesuburan pada pria dan wanita.

Baca juga: Cara Mengetahui Tingkat Kesuburan Wanita

1.‘Lampu Kuning’ di Usia 30-an

Masa subur wanita yang pertama ini berkaitan dengan usianya. Coba tebak, di rentang usia berapa masa subur wanita? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usia subur wanita berada pada saat mereka berusia 15-49 tahun. Berarti di usia 30-an atau 40-an tahun, wanita tetap bisa memiliki peluang untuk hamil, kan?  

Jawabannya benar, di usia tersebut wanita tetap bisa hamil. Namun, ada beberapa catatan penting di sini. Meski masa subur wanita berada di usia 15-49 tahun, tapi puncak masa subur dan kualitas sel telur terbaik berada pada usia 20-30 tahun. 

Nah, ketika wanita memasuki usia 30 tahun ke atas, maka sudah menjadi ‘lampu kuning’. Menurut ahli di American College of Obstetricians and Gynecologists, menjelang usia 30 tahun kesuburan wanita mulai menurun.

Penurunan ini menjadi lebih cepat setelah memasuki usia pertengahan 30-an. Pada usia 45 tahun lain lagi ceritanya, di masa ini kesuburan telah menurun drastis, sehingga kebanyakan wanita sulit hamil secara alami. 

2.Kualitas Sperma

Bagaimana mengenai fakta masa subur pada pria? Apakah sperma selalu siap menjadi perenang handal yang bisa membuahi sel telur? Menurut penelitian yang dipublikasikan Fertility and Sterility - American Society for Reproductive Medicine, sperma memiliki kualitas yang lebih baik bila dikumpulkan setelah 2-3 hari masa pantang (tidak berhubungan seksual/masturbasi). 

Baca juga: Manfaat Cek Sperma Sebelum Program Kehamilan

3.Bisa Dipengaruhi Banyak Kondisi

Berbicara kehamilan dan kesuburan sebenarnya bukan cuma menyoal sperma dan sel telur di dalam vagina saja. Ada beberapa hal lainnya yang berkaitan dengan kedua hal ini. Salah satunya, berbagai faktor yang bisa menurunkan peluang kehamilan atau memengaruhi kesuburan pria dan wanita. 

Menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, ada banyak hal yang memicu masalah infertilitas atau masalah kesuburan pada pria dan wanita. Misalnya: 

Pada wanita:

  • Gangguan autoimun, seperti sindrom antifosfolipid (APS).
  • Cacat lahir yang mempengaruhi saluran reproduksi.
  • Kanker atau tumor.
  • Gangguan pembekuan.
  • Diabetes.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Kebiasaan merokok.
  • Berolahraga terlalu banyak.
  • Gangguan makan atau gizi buruk.
  • Obat-obatan seperti obat kemoterapi.
  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Obesitas atau kekurangan berat badan.
  • Kista ovarium dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Infeksi panggul yang mengakibatkan jaringan parut atau penyakit radang panggul (PID).
  • Jaringan parut akibat infeksi menular seksual, operasi perut, atau endometriosis.
  • Penyakit tiroid.

Baca juga: Belum Punya Anak, Periksa Kesuburan dengan Cara Ini

Pada Pria

  • Cacat lahir.
  • Perawatan kanker, termasuk kemoterapi dan radiasi.
  • Penggunaan alkohol, mariyuana, atau kokain secara berlebihan.
  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Impotensi.
  • Konsumsi obat-obatan seperti simetidin, spironolakton, dan nitrofurantoin.
  • Obesitas.
  • Usia tua.
  • Jaringan parut akibat infeksi menular seksual (IMS), cedera, atau pembedahan.
  • Kebiasaan merokok.
  • Paparan zat kimia.

4.Baru Mencoba, Gagal, dan Langsung Panik

Tak sedikit pasangan yang gundah gulana ketika melihat ‘satu garis biru’ (hasil negatif) pada tes kehamilan dengan testpack. Pikiran pun mulai dipenuhi oleh berbagai hal negatif. Bagi kamu dan pasangan yang berhadapan dengan hal ini, ada hal yang mesti diperhatikan.

Menurut WHO, infertilitas atau kemandulan adalah gangguan pada sistem reproduksi, yaitu ketika terjadi kegagalan untuk mencapai kehamilan, setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan berturut-turut. 

Oleh sebab itu, jangan buru-buru panik, senewen, atau putus asa ketika gagal di saat baru mencoba mendapatkan kehamilan. 

Mau tahu lebih jauh mengenai fakta kesuburan pada pria dan wanita? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 




Referensi:
WHO. Diakses pada 2020. Infertility definitions and terminology
Kompas.com. Diakses pada 2020. Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Akan Menurun?
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2020. Having a Baby After Age 35: How Aging Affects Fertility and Pregnancy
Fertility and Sterility - American Society for Reproductive Medicine. Diakses pada 2020. Effect of ejaculatory abstinence period on the pregnancy rate after intrauterine insemination.
Fertility and Sterility - American Society for Reproductive Medicine. Diakses pada 2020. Relationship between the duration of sexual abstinence and semen quality: analysis of 9,489 semen samples
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Infertility
Healthline. Diakses pada 2020. Babymaking 101: Ways to Get Pregnant Faster

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan