Seberapa Efektif Tes Widal Mendeteksi Tifus?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 September 2022

“Tes widal banyak dilakukan untuk mendeteksi dugaan demam tifoid atau tifus. Akan tetapi, banyak faktor yang ternyata bisa memengaruhi efektivitas hasil tes ini.”

Seberapa Efektif Tes Widal Mendeteksi Tifus?Seberapa Efektif Tes Widal Mendeteksi Tifus?

Halodoc, Jakarta – Tes Widal merupakan salah satu metode yang kerap digunakan untuk membantu mendiagnosis dugaan demam tifoid, atau yang dikenal juga dengan tifus. Demam tifoid adalah penyakit yang berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi (S. Typhi). Pemeriksaan berdasarkan manifestasi klinis saja sering sekali sulit untuk mendeteksi infeksi bakteri salmonella typhi

Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan tes widal. Tes ini digunakan untuk melihat reaksi antigen dan antibodi orang yang memiliki gejala tifus. Namun, dalam beberapa kasus ditemukan seseorang yang mempunyai hasil reaksi widal positif, tetapi ia tidak mengidap tifus. Lantas, seberapa efektifkah tes ini untuk mendeteksi tifus?

Efektivitas Tes Widal untuk Mendeteksi Tifus

Karena kemudahan penggunaan, biaya yang lebih murah, dan praktis, tes widal adalah tes yang paling banyak digunakan untuk mendiagnosa tifus di berbagai negara. Sederhananya, tes ini akan mendeteksi kuman tifus yang disebabkan bakteri S.typhi dalam tubuh.

Kuman tifus dapat dibawa oleh air dan makanan karena tercemarnya sumber air. Tes ini akan bereaksi positif jika mendeteksi kuman yang ada dalam tubuh.

Namun, bakteri yang sedikit saja dan yang bukan merupakan bakteri penyebab tifus dalam tubuh juga biasanya dideteksi positif oleh tes ini. Oleh karena itu, seseorang yang mempunyai hasil reaksi widal positif, belum tentu ia sakit tifus.

Tes ini juga memiliki keterbatasan dalam menentukan patokan titer untuk populasi umum yang berbeda-beda. Hasil tes ini juga dapat dipengaruhi oleh paparan bakteri yang berulang di lokasi endemik dan reaksi silang bakteri dengan spesies bakteri lain.

Penggunaan antibiotik dan imunisasi juga berpotensi memengaruhi hasil tes ini. Oleh karena itu, tes ini perlu dilakukan secara berulang dengan interval 10-14 minggu agar dapat diinterpretasikan dengan benar.

Hasil widal negatif juga tidak selalu berarti seseorang tidak mengidap tifus. Pola makan yang buruk, penggunaan obat-obatan jangka panjang, atau memiliki penyakit tertentu yang menurunkan sistem imun tubuh juga dapat menyebabkan tifus.

Selain beberapa hal tersebut, tes ini ternyata juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

  • Diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan titer antibodi, sehingga ketika diagnosis sudah didapatkan, sudah terlambat untuk memulai pengobatan.
  • Tes widal tidak bisa membedakan antara infeksi masa lalu, infeksi saat ini atau vaksinasi S. typhi. Orang yang baru saja sembuh dari tifus dapat memperoleh hasil yang positif palsu. Hal ini karena antibodi terhadap bakteri Salmonella dapat bertahan dalam aliran darah hingga dua tahun.
  • Hasil tes widal juga bisa menunjukkan positif palsu pada kasus pasien dengan malaria falciparum akut (terutama anak-anak), penyakit hati kronis, dan gangguan seperti rheumatoid arthritis, myelomatosis, dan sindrom nefrotik.

Lantas, Haruskah Tes Widal Seharusnya Ditinggalkan?

Sebenarnya, tes widal memiliki beberapa kelebihan yaitu prosedurnya yang cepat dan sederhana untuk mendiagnosis tifus di tempat-tempat dengan layanan medis yang terbatas. Hanya saja, tes ini dapat memberikan hasil positif atau negatif yang salah dalam keadaan tertentu.

Dokter juga dapat merekomendasikan tes lain dalam mengidentifikasi tifus, seperti tes TUBEX, yang dapat dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Namun, karena tes ini memerlukan banyak biaya, banyak orang jarang memilih sebagai alternatif.

Jika kamu ingin berkonsultasi ke dokter, kamu bisa menghubunginya melalui Halodoc. Bila dokter meresepkan obat, cek kebutuhan medis dan segera lakukan pemeriksaan di Halodoc. Tunggu apa lagi, segera download Halodoc sekarang! 

Referensi:
Metropolis India. Diakses pada 2022. Widal Test – Introduction, Principle and Procedure.
Microbiology Info. Diakses pada 2022. Widal Test: Interpretation and Limitation.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan