Segera Jalani Tes HIV Jika Menemukan 6 Gejala Ini

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Maret 2024

“Seseorang yang aktif secara seksual dan kerap berganti pasangan, perlu segera menjalani tes human immunodeficiency virus (HIV) jika menemukan gejala tertentu. Mulai dari gejala serupa dengan flu, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga penurunan berat badan.”

Segera Jalani Tes HIV Jika Menemukan 6 Gejala IniSegera Jalani Tes HIV Jika Menemukan 6 Gejala Ini

DAFTAR ISI

  1. Gejala Infeksi HIV yang Perlu Diwaspadai
  2. Skrining Penyakit Menular Seksual dan HIV di Rumah Lewat Halodoc

Halodoc, Jakarta – Sampai saat ini, infeksi HIV merupakan momok menakutkan. Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini dapat berkembang menjadi acquired immune deficiency syndrome atau AIDS.

Pada fase tersebut, pengidapnya tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Lebih parahnya lagi, penularan penyakit ini sering kali tidak disadari oleh pengidapnya, karena gejalanya kadang kala tidak tampak. 

Karena itu, penting untuk menjalani tes HIV, terutama jika menemukan beberapa gejala yang menjadi indikasi awal penularan HIV.

Kabar baiknya, kamu bisa melakukan skrining penyakit menular seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab.

Gejala Infeksi HIV yang Perlu Diwaspadai

Gejala awal HIV atau sindrom retroviral akut umumnya berkembang dalam dua sampai empat minggu setelah penularan.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala awal setelah mereka tertular virus tersebut.

Kendati demikian, berikut adalah beberapa gejala penyakit tersebut yang perlu diwaspadai: 

1. Gejala yang serupa dengan flu

Kebanyakan kasus infeksi awal HIV diketahui menunjukkan gejala yang serupa dengan flu. Misalnya seperti demam, munculnya ruam kulit, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

Kendati demikian, gejala yang menyerupai flu ini biasanya menimbulkan gejala khas. Salah satunya adalah tubuh yang mudah berkeringat di malam hari. Kondisi ini dapat terjadi, meskipun cuaca sedang dingin. 

2. Pembengkakan kelenjar getah bening 

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan melindungi darah dengan menyingkirkan bakteri dan virus.

Ketika tubuh mengalami infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak. Nah, pembengkakan kelenjar getah bening pada pengidap HIV dikabarkan bisa lebih dari dua tempat dan ukurannya di atas satu sentimeter.

Selain itu, pembengkakan kelenjar dapat terjadi pada leher, atau ketiak dan dapat bertahan lebih dari tiga bulan.

3. Sariawan yang kerap muncul

Pada tahap awal, human immunodeficiency virus juga dapat menyebabkan pengidapnya kerap mengalami sariawan atau luka robekan pada mulut.

Di mana sariawan ini dapat muncul lebih dari dua kali dalam rentang waktu enam bulan.

Perlu diketahui bahwa penyebab sariawan terkait HIV ini tidak diakibatkan oleh kekurangan vitamin tertentu atau zat besi. 

Kamu pun bisa bertanya pada dokter terkait gejala HIV lainnya melalui artikel ini: Ini Dokter Spesialis yang Paham Seputar HIV.

4. Ruam kulit

Kondisi ruam kulit dapat terjadi pada awal atau akhir perjalanan serokonversi HIV dan dapat berlangsung antara dua hingga tiga minggu.

Ruam kulit yang terjadi akibat mungkin mulai terasa tidak gatal.

Namun, dalam beberapa kasus, ruam tersebut bisa tampak mirip dengan bisul atau jerawat yang gatal. 

5. Mual Muntah dan Diare

Banyak orang yang mengalami masalah sistem pencernaan sebagai gejala tahap awal HIV.

Namun, mual, muntah dan diare juga dapat muncul pada tahap infeksi selanjutnya.

Sebab, biasanya kondisi tersebut dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi oportunistik.

6. Penurunan berat badan

Pada banyak kasus, pengidap human immunodeficiency virus juga dapat mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Penurunan berat badan ini terjadi tanpa alasan yang jelas.

Gejala ini mengindikasikan bahwa infeksi sudah masuk tahap lanjutan, yaitu Infeksi HIV simtomatik. 

Itulah gejala awal HIV yang perlu diwaspadai.

Jika kamu aktif secara seksual dan kerap berganti pasangan, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan HIV.

Skrining Penyakit Menular Seksual dan HIV di Rumah Lewat Halodoc

Jika kamu mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya segera melakukan skrining penyakit menular seksual.

Tujuannya, agar penanganan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

Tak perlu antre di rumah sakit, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).

Skrining ini akan membantu kamu menerima pengobatan yang efektif dan mencegah penularan ke orang lain.

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan skrining PMS dan HIV lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:

✔ Tak perlu repot keluar rumah.

✔ Hemat waktu dan biaya.

✔ Dilakukan oleh tenaga kesehatan dan responnya cepat.

✔ Protokol kesehatan ketat.

✔ Sampel diambil secara aman dan steril.

✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.

✔ Harga mulai dari Rp 599.000,-

✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.

✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.

Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. HIV/AIDS. 
Medical News Today. Diakses pada 2024. What are the early signs of HIV?
Ending HIV.org. Diakses pada 2024. 7 SYMPTOMS OF THE EARLY STAGES OF HIV. 
HIV.gov. Diakses pada 2024. Symptoms of HIV. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan