Selain Jantung Berdetak Cepat, Ini 4 Gejala Lain Fibrilasi Ventrikel
Halodoc, Jakarta - Jantung berdetak cepat tidak selalu berarti tanda bahwa kamu sedang jatuh cinta, lho. Malah jika terlalu sering mengalaminya, kamu perlu waspada. Sebab, bisa jadi itu gejala fibrilasi ventrikel. Kondisi yang juga dikenal dengan nama ventricular fibrillation ini adalah salah satu jenis gangguan irama jantung. Bilik jantung yang seharusnya berdenyut, menjadi hanya bergetar saat terjadi fibrilasi ventrikel. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan aliran listrik pada jantung.
Akibatnya, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan terhenti. Kondisi ini merupakan kondisi darurat yang harus segera mendapatkan penanganan, karena dapat menimbulkan membahayakan nyawa hanya dalam waktu beberapa menit.
Baca juga: 8 Penyebab Fibrilasi Ventrikel, Gangguan pada Dinding Jantung
Fibrilasi ventrikel paling banyak ditemui pada orang dewasa berusia 45-75 tahun dan merupakan gangguan irama jantung yang sering dijumpai saat serangan jantung. Di samping itu, fibrilasi ventrikel juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat henti jantung mendadak.
Gejala Lain yang Mungkin Menyertai
Gejala utama fibrilasi ventrikel adalah penurunan kesadaran. Selain itu, pengidapnya juga akan terlihat megap-megap atau berhenti bernapas. Namun, sebelum terjadi penurunan kesadaran dan megap-megap, ventrikel fibrilasi dapat menimbulkan gejala berupa:
- Mual.
- Pusing.
- Nyeri dada.
- Jantung berdebar.
Jika muncul gejala-gejala tersebut, segera minta bantuan orang sekitar dan hubungi petugas kesehatan terdekat, agar bisa segera mendapatkan penanganan.
Baca juga: 5 Pengobatan Fibrilasi Ventrikel
Hal-Hal yang Dapat Memicu Fibrilasi Ventrikel
Seperti telah dikatakan di awal, fibrilasi ventrikel dapat terjadi jika terdapat gangguan pada aliran listrik jantung. Gangguan aliran listrik ini dapat disebabkan oleh:
- Serangan jantung.
- Penyakit otot jantung (kardiomiopati).
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyalahgunaan NAPZA jenis kokain atau metamfetamin.
- Gangguan keseimbangan elektrolit tubuh, misalnya magnesium dan kalium.
- Sengatan listrik.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi pada Pengidap Fibrilasi Atrium
Seperti kebanyakan penyakit lainnya, fibrilasi atrium juga memiliki risiko komplikasi. Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pengidap fibrilasi ventrikel, baik karena penyakitnya sendiri maupun akibat tindakan penyelamatan, yaitu:
- Kerusakan otak.
- Kulit terbakar akibat prosedur kejut jantung.
- Cedera tulang rusuk akibat tindakan CPR.
Baca juga: Jantung Bermasalah, Ini Cara Cegah Fibrilasi Ventrikel
Dapat Dicegah dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Menerapkan gaya hidup sehat dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung yang dapat berujung pada fibrilasi ventrikel, dan berbagai risiko berbahaya yang mungkin ditimbulkannya. Mulailah melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup dengan langkah-langkah berikut:
- Menerapkan pola makan dengan gizi yang seimbang.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal, sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT).
- Berhenti merokok.
- Olahraga teratur, selama 30 menit tiap hari.
Itulah sedikit penjelasan tentang fibrilasi ventrikel, gejala, risiko komplikasi, dan pencegahan yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan