Advertisement

Sering Merasa Lapar Bisa Menandakan 7 Penyakit Ini

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   26 November 2025

Sering merasa lapar, terlebih setelah makan ternyata bisa menjadi gejala berbagai gangguan kesehatan.

Sering Merasa Lapar Bisa Menandakan 7 Penyakit IniSering Merasa Lapar Bisa Menandakan 7 Penyakit Ini

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Sering Merasa Lapar
  2. Cara Menyiasati Tubuh yang Sering Lapar
  3. Hubungi Dokter Ini Jika Terlalu Sering Lapar
    1. dr. Bendy Dwi Irawan
    2. dr. Rama Dani Putra

Setiap orang pasti merasa lapar, terlebih jika belum mengonsumsi makanan apa pun dalam waktu lama atau setelah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan. 

Biasanya, rasa lapar akan hilang setelah kamu mengonsumsi makanan. Namun, jika cepat merasa lapar padahal baru saja mengonsumsi makanan, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu menandai polyphagia.

Polyphagia atau hyperphagia adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem. Kondisi ini membuat pengidapnya selalu merasa lapar meski sudah makan dalam jumlah lebih banyak.

Penyebab Sering Merasa Lapar

Ternyata polyphagia umumnya terjadi karena beberapa kondisi medis. Banyak orang bertanya “sering lapar gejala penyakit apa?”, dan jawabannya bisa beragam tergantung kondisi tubuh. Berikut gangguan yang mungkin saja menjadi penyebabnya:

1. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi yang terjadi ketika gula darah turun ke angka yang lebih rendah daripada normal. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes.

Salah satu tanda yang sering membuat orang bertanya “sering lapar gejala penyakit apa?” adalah polyphagia, yaitu rasa lapar berlebihan meski sudah makan.

Selain itu, hipoglikemia juga memicu sakit kepala, sulit konsentrasi, gemetar, dan berkeringat.

2. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat. Tiroid mengontrol metabolisme, sehingga jika berlebihan, kamu bisa mengalami peningkatan nafsu makan.

Jika kamu sering merasa lapar tanpa sebab jelas, wajar jika kamu bertanya “sering lapar gejala penyakit apa?” karena hipertiroidisme memang salah satu pemicunya.

Gejala lain meliputi berkeringat berlebihan, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok, dan sulit tidur.

3. Sindrom pramenstruasi (PMS)

Perubahan hormon sebelum menstruasi juga bisa membuat wanita lebih mudah lapar. Lonjakan estrogen dan progesteron serta penurunan serotonin adalah pemicunya.

Dalam beberapa kasus, wanita sampai bingung “sering lapar gejala penyakit apa?” padahal tubuh sedang mengalami perubahan hormon normal akibat PMS.

Gejalanya bisa berupa perubahan mood, kembung, kelelahan, dan diare.

4. Kurang tidur

Kurang tidur mengacaukan hormon yang mengatur rasa lapar. Orang yang begadang cenderung mencari makanan berkalori tinggi.

Tidak sedikit yang akhirnya penasaran “sering lapar gejala penyakit apa?” karena merasa tidak berhenti ingin makan padahal penyebabnya adalah kurang tidur.

Inilah sebabnya, mereka yang sering bergadang berisiko tinggi mengalami obesitas. Baca artikel Kualitas Tidur yang Tidak Baik Tingkatkan Risiko Obesitas untuk informasi yang lebih lengkap lagi.

5. Stres bisa memicu rasa lapar

Saat kamu stres, tubuh melepaskan kortisol yang bisa memicu rasa lapar ekstrem. Ini menyebabkan sebagian orang mengira “sering lapar gejala penyakit apa?”, padahal respons tersebut berasal dari emosi, bukan kebutuhan energi.

Kamu mungkin saja menggunakan makanan untuk mencoba mengatasi emosi negatif, baik secara sadar maupun tidak sadar. 

Tak hanya lapar berlebihan, stres juga dapat menimbulkan gejala fisik lainnya, seperti:

  • Kekurangan energi.
  • Rasa sakit dan nyeri yang tidak bisa dijelaskan.
  • Insomnia.
  • Sering masuk angin.
  • Sakit perut.

6. Diabetes

Polyphagia juga bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa.

Kemudian, tubuh menggunakan hormon insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah untuk disebarkan ke sel-sel tubuh.

Sel-sel ini kemudian menggunakan glukosa tersebut menjadi energi dan fungsi tubuh lainnya.

Saat mengidap diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin (tipe 1) atau tidak menggunakan insulin dengan benar (tipe 2).

Oleh karena itu, glukosa tetap berada dalam aliran darah dan tidak dapat menyebar ke dalam sel. 

Akibatnya, sel tidak mampu menghasilkan energi supaya tubuh berfungsi dengan baik.

Ketika sel terus mengirim sinyal lapar, wajar jika seseorang berpikir “sering lapar gejala penyakit apa?”, dan diabetes memang salah satu jawabannya.

7. Pola makan tidak sehat

Mengonsumsi karbohidrat sederhana atau makanan cepat saji membuat kamu cepat lapar kembali karena kurangnya serat dan protein.

Pola makan yang buruk sering membuat orang mengira “sering lapar gejala penyakit apa?”, padahal akar masalahnya adalah kurangnya nutrisi seimbang.

Alih-alih mengonsumsi makanan itu, cobalah untuk makan lebih banyak menu berikut: 

  • Buah dan sayur.
  • Biji-bijian utuh.
  • Kacang polong.
  • Daging dan ikan tanpa lemak.

Ketahui juga informasi lain mengenai, Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkapnya berikut ini.

Sementara itu, gejala lain dari pola makan yang tidak cukup bergizi antara lain:

  • Penambahan atau penurunan berat badan.
  • Kelelahan.
  • Rambut rontok atau menipis.
  • Gusi meradang atau berdarah.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu.

Itu tadi beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang merasa lapar berlebihan.

Kamu juga bisa membaca artikel Bagaimana Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih? Untuk mengetahui bagaimana cara tepat mengatasi nafsu makan yang berlebihan.

Jika tetap merasa lapar setelah melakukan hal tersebut, jangan ragu untuk bertanya pada dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Cek rekomendasinya melalui aplikasi Halodoc.

Cara Menyiasati Tubuh yang Sering Lapar

Jika kamu merasa tubuh sering lapar padahal sudah makan cukup, beberapa strategi berikut bisa membantu mengontrol rasa lapar sekaligus menjaga energi tetap stabil:

  • Penuhi kebutuhan protein setiap makan
    Protein membantu kamu kenyang lebih lama karena dicerna lebih lambat dibandingkan karbohidrat sederhana. Pilih sumber seperti telur, ayam, ikan, tempe, atau Greek yogurt.
  • Tambahkan serat dalam menu harian
    Makanan tinggi serat seperti sayur, buah, oatmeal, chia seed, atau kacang-kacangan membantu menahan lapar dengan memperlambat proses pencernaan.
  • Pilih karbohidrat kompleks
    Gandum utuh, beras merah, quinoa, atau kentang tidak memicu lonjakan gula darah yang cepat, sehingga rasa lapar lebih terkendali. Yuk, ketahui info lain tentang Makanan Sehat- Jenis, Manfaat & Khasiatnya di sini.
  • Minum air yang cukup sepanjang hari
    Dehidrasi bisa menipu otak dan membuatnya mengirim sinyal lapar. Minum 6–8 gelas per hari membantu mengurangi keinginan makan berlebihan.
  • Atur jadwal makan yang teratur
    Makan dengan jeda terlalu panjang dapat memicu rasa lapar ekstrem. Biasakan makan 3 kali dengan 1–2 snack sehat jika diperlukan.
  • Kurangi konsumsi gula berlebih
    Gula cepat menaikkan lalu menjatuhkan kadar gula darah, membuat tubuh kembali merasa lapar. Batasi minuman manis atau dessert tinggi gula.
  • Pastikan tidur cukup setiap malam
    Kurang tidur mengacaukan hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin), sehingga kamu merasa mudah lapar meski sudah makan. Simak informasi seputar Gangguan Tidur – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
  • Kelola stres dengan baik
    Stres memicu emotional eating. Coba meditasi, olahraga ringan, journaling, atau aktivitas santai untuk menenangkan tubuh.
  • Kunyah makanan lebih lambat
    Mengunyah dengan tempo pelan memberi waktu bagi otak untuk menerima sinyal kenyang, sehingga kamu tidak makan berlebihan.
  • Perhatikan sinyal lapar palsu
    Terkadang tubuh lapar bukan karena butuh makanan, melainkan karena bosan, lelah, atau kurang minum. Kenali perbedaan antara lapar fisik dan lapar emosional.

Hubungi Dokter Ini Jika Terlalu Sering Lapar

Apabila kamu atau orang terdekat sering mengalami rasa lapar lebih dari biasanya, segera hubungi dokter di Halodoc.

Tujuannya agar dokter bisa mengetahui penyebab serta memberikan tindakan lebih lanjut.

Sebab, sering merasa lapar bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, seperti hipoglikemia, hipertiroidisme, hingga diabetes.

Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Bendy Dwi Irawan

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Bendy Dwi Irawan. Ia merupakan lulusan Universitas Malahayati Lampung pada 2019. 

Saat ini, dr. Bendy Dwi Irawan berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.

Dengan pengalaman selama 4 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc sebelum kamu melakukan bekam.

Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 25.000,- di Halodoc.

2. dr. Rama Dani Putra

Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia merupakan lulusan Universitas Baiturrahmah pada 2016. 

Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.

Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc apabila kamu hendak melakukan bekam.

Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi jika sering merasa lapar secara berlebih.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. Polyphagia.
Very Well Health. Diakses pada 2025. Causes of Polyphagia.