Advertisement

Sering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan Mental

5 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 November 2025

Stalking artinya memantau diam-diam; pelajari dampak, cara positif, dan tips move on dengan sehat.

Sering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan MentalSering Stalking Mantan Bisa Ganggu Kesehatan Mental

DAFTAR ISI


Stalking mantan adalah salah satu kebiasaan yang banyak orang lakukan setelah putus cinta. Banyak orang mencari tahu stalking artinya apa karena istilah ini sering muncul di media sosial dan percakapan sehari-hari.

Secara umum, stalking artinya tindakan memantau atau mengikuti aktivitas seseorang secara diam-diam, baik secara online maupun offline.

Karena itulah, memahami stalking artinya dapat membantumu lebih waspada terhadap perilaku yang melanggar privasi dan berpotensi membahayakan.

Perubahan yang belum terbiasa kamu lakukan terkadang menyebabkan kamu ingin stalking. Seperti mencari tahu semua informasi mantan melalui temannya, mengecek media sosial mantan setiap hari, atau parahnya membuntuti mantan agar tahu aktivitas yang ia lakukan.

Kenyataannya, terlalu sering stalking mantan kekasih akan memperparah emosi kamu yang tidak kunjung reda. Kebiasaan ini juga bisa kamu stres dan parahnya memengaruhi kesehatan mental. 

Dampak Terlalu Sering Stalking Mantan

Sebaiknya lupakan mantan dan lanjutkan kehidupan tanpa kehadirannya. Lupakan masa lalu yang sudah tidak dapat diperbaiki kembali. Terlalu sering stalking mantan memiliki banyak dampak buruk untuk kesehatan mental kamu, seperti:

1. Bikin susah move on

Setelah putus dari kekasih, hindari terlalu sering stalking mantan untuk mengetahui kabarnya. Kebiasaan ini membuat kamu semakin susah untuk melakukan move on dan lupakan kesedihan yang kamu rasakan. Hal ini bisa jadi lebih parah ketika mantan terlebih dahulu menemukan kekasih baru. 

Menurut Psikologi, Tarra C. Marshall di Brunel University, melakukan stalking pada kekasih meningkatkan emosi negatif seperti marah, kekecewaan, bingung, dan kebencian.

Tidak hanya itu, seseorang dengan kebiasaan stalking lebih sulit untuk move on dan mengembangkan diri mereka.

2. Membuat emosi tidak stabil

Selalu membuntuti mantan kekasih melalui media sosial bisa membuat seseorang memiliki emosi yang tidak stabil.

Saat melihat mantan bisa membuat emosi yang pernah kamu rasakan akan kembali muncul. Akibatnya, pemulihan emosi akan terjadi secara lambat dan kamu akan tenggelam bersama kenangan dengan mantan.

3. Meningkatkan risiko depresi

Kebiasaan stalking mantan terus-terusan dapat meningkatkan gangguan depresi apalagi jika kamu menemukan mantan kekasih sudah move on lebih dulu daripada kamu.

Tentu rasa kecewa semakin kamu rasakan berkaitan dengan tingkat stres. Stres yang tinggi rentan membuat kamu alami depresi jika tidak segera kamu atasi. 

Pahami informasi lebih lanjut seputar Kesehatan Mental – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.

4. Membuat rendah diri

Terlalu sering melihat kehidupan mantan setelah putus dari kamu dapat membuat kamu merasa lebih rendah diri.

Apalagi jika kehidupan mantan lebih bahagia dan sudah menemukan pasangan yang baru. Kamu akan lebih mudah untuk membandingkan diri kamu dengan kehidupan mantan kamu. 

5. Meningkatkan kecemasan

Stalking mantan juga dapat menyebabkan tingkat kecemasan dan disfungsi sosial yang tinggi. Rasa ingin tahu akan kondisi dan kegiatan mantan kekasih bisa menyebabkan kamu terus-menerus merasa cemas.

Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.

Tips Stalking dengan Cara yang Positif

Stalking sering dianggap negatif, tetapi sebenarnya ada cara yang lebih sehat dan aman untuk “mengamati” seseorang tanpa melanggar privasi mereka.

Intinya, kamu tetap bisa mencari informasi yang kamu butuhkan sambil menjaga etika dan batasan personal. Berikut beberapa tips stalking yang lebih positif dan tetap menghargai ruang orang lain:

1. Fokus pada informasi yang memang dipublikasikan

Stalking yang positif berarti hanya melihat konten yang memang sengaja dibagikan oleh orang tersebut di akun publik.

Hindari mencari data sensitif atau memaksa akses ke akun yang dikunci, karena itu sudah masuk ke ranah pelanggaran privasi.

2. Gunakan untuk tujuan yang baik

Misalnya, kamu ingin mengenal karakter seseorang sebelum bekerja sama dalam proyek, memastikan reputasi seller sebelum membeli produk, atau mencari inspirasi dari kreator favorit. Dengan tujuan yang jelas, kamu tidak akan terjebak pada perilaku obsesif.

3. Jangan berlebihan menggali informasi

Positif stalking tetap membutuhkan batas. Melihat beberapa unggahan atau informasi terbaru sudah cukup.

Menggali terlalu jauh sampai ke masa lalu atau hal pribadi yang tidak relevan justru bisa membuatmu overthinking dan tidak nyaman sendiri.

4. Tetap jaga etika dan tidak menginvasi privasi

Jangan mengirim pesan bertubi-tubi, membahas informasi personal yang tidak pernah dibagikan langsung ke kamu, atau membayangi aktivitas mereka secara real-time. Sikap seperti ini bisa membuat seseorang merasa tidak aman.

5. Gunakan informasi secara bijaksana

Jika kamu menemukan sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi, gunakan informasi tersebut hanya untuk evaluasi diri atau keputusan pribadi, bukan untuk bergosip, menyindir, atau menyebarkan ke orang lain.

6. Ingat untuk tetap hidup di dunia nyata

Stalking yang sehat berarti kamu tetap memprioritaskan interaksi langsung, komunikasi jelas, dan membangun hubungan secara nyata.

Media sosial hanyalah gambaran kecil dari kehidupan seseorang, jadi jangan membuat kesimpulan terburu-buru.

Simak informasi lain mengenai Relationship – Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya di sini.

Tips Cepat Move On dari Mantan

Daripada harus stalking kehidupan mantan kekasih yang telah berlalu, sebaiknya kembali menata kehidupan agar bisa move on dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

  • Lakukan Rutinitas Seperti Biasa. Setelah putus, tidak ada salahnya untuk melakukan rutinitas seperti biasa agar kamu tidak selalu teringat pada kenangan kamu dengan mantan. Tidak hanya itu, kesedihan yang kamu rasakan juga akan cepat reda ketika kamu tetap menikmati kehidupan.
  • Kenali Diri Lebih Dalam. Agar kamu bisa memperbaiki diri dan mendapatkan pendamping yang lebih baik nantinya. 
  • Nikmati Setiap Proses. Rasa sedih dan sakit hati adalah hal yang biasa. Ingatlah bahwa semua pergolakan emosi yang kamu rasakan hanyalah sementara. 

Alih-alih stalking mantan, jika rasa sedih kamu tidak kunjung hilang, sebaiknya segera bertanya kepada psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk memastikan kondisi kesehatan mental kamu.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Huffpost. Diakses pada 2025. Facebook Stalking Your Ex: Why You Shouldn’t.
Stalking Risk Profile. Diakses pada 2025. Stalking and Mental Illness.
Very Well Mind. Diakses pada 2025. Stalking: What to Do and How to Stay Safe.