Advertisement

Sesak Napas Tiba-Tiba? Ini Cara Mengatasinya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   19 Desember 2025

Sesak napas adalah kondisi sulit bernapas yang bisa disebabkan masalah paru, jantung, atau kecemasan dan perlu ditangani segera.

Sesak Napas Tiba-Tiba? Ini Cara MengatasinyaSesak Napas Tiba-Tiba? Ini Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI


Sesak napas adalah kondisi ketika seseorang merasa sulit bernapas atau tidak mendapatkan cukup udara. Gejalanya bisa berupa napas pendek, dada terasa tertekan, atau napas menjadi cepat.

Kondisi yang dalam medis dikenal dengan sebutan dyspnea ini bisa jadi tanda masalah kesehatan serius. Namun, pada beberapa kasus bisa jadi ringan dan dapat diatasi sendiri di rumah.

Meski begitu, tetap penting untuk mencari tahu penyebab dari sesak napas yang dialami.  

Nah, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sesak napas yang terjadi secara tiba-tiba. 

Cara Mengatasi Sesak Napas Tiba-Tiba

Bila tiba-tiba mengalami sesak napas, jangan dulu panik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, yaitu:

1. Pursed lip breathing

Pursed lip breathing melalui mulut adalah cara sederhana untuk mengendalikan sesak napas. Kamu mungkin asing mendengar pursed lip breathing, tetapi cara ini pasti sudah pernah kamu lakukan. 

Pursed lip breathing adalah teknik pernapasan ketika kamu menarik napas melalui hidung kemudian menghembuskannya melalui bibir yang sempit. 

Tindakan ini membantu memperlambat laju pernapasan yang membuat setiap napas lebih dalam dan lebih efektif.

Teknik pursed lip breathing membantu melepaskan udara yang terperangkap di paru-paru.

Cara ini bisa digunakan kapan saja saat kamu mengalami sesak napas, terutama selama menjalani kegiatan yang cukup berat, seperti menekuk, mengangkat benda, atau menaiki tangga.

Untuk melakukan cara ini kamu perlu membuat otot leher dan bahu rileks. 

Setelah itu, tarik napas perlahan melalui hidung selama dua hitungan, tutup mulut.

Julurkan bibir seolah-olah seperti akan bersiul. Lalu, hembuskan napas perlahan dan lembut melalui bibir sampai hitungan ke empat.

Jika alami sesak napas secara tiba-tiba, ada beberapa obat yang bisa kamu gunakan sebagai pertolongan praktis untuk mengatasinya. Simak rekomendasinya di artikel berikut: 8 Obat Sesak Napas yang Umum Digunakan. 

2. Duduk dengan badan condong ke depan

Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan membuat pernapasan lebih mudah.

Cobalah untuk duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai, kemudian condongkan dada sedikit ke depan.

Letakkan siku di atas lutut dengan lembut atau pegang dagu dengan tangan. Ingat, pastikan agar otot leher dan bahu tetap rileks.

Namun, jika Sesak Napas Tak Kunjung Membaik, Hubungi Dokter Ini Segera.

3. Duduk dengan menyandarkan kepala ke meja

Jika terdapat meja di sekitar kursi, kamu bisa mendapatkan posisi duduk yang sedikit jauh lebih nyaman untuk mengatur napas.

Kamu bisa lakukan dengan langkah-langkah berikut ini: 

  1. Duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai dan menghadap ke meja.
  2. Kemudian condongkan dada sedikit ke depan dan letakkan tangan di atas meja.
  3. Letakkan kepala di lengan atau bantal.

Alami sesak napas karena asma? Ini 7 Rekomendasi Obat Asma yang Efektif Redakan Sesak Napas. 

4. Berdiri dengan menyandarkan punggung

Apabila kursi dan meja tidak tersedia, kamu tetap bisa merilekskan tubuh dan mengatur pernapasan dengan berdiri.

Lakukan dengan langkah-langkah berikut: 

1. Berdirilah di dekat dinding dan sandarkan punggung dan pinggul ke dinding. 

2. Pisahkan kedua kaki selebar bahu dan letakkan kedua tangan di paha.

3. Setelah bahu rileks, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan gantungkan lengan di depan.

5. Berdiri dengan bantuan lengan

Berdirilah di dekat meja atau perabot datar dan kokoh lainnya yang posisinya sedikit rendah dengan ketinggian bahu.

Istirahatkan siku atau tangan di atas perabot dan jangan lupa untuk menjaga leher tetap rileks. Tempatkan kepala di lengan dan merilekskan bahu.

6. Tidur dalam posisi santai

Sesak napas kerap terjadi saat tidur yang membuat pengidapnya sering terbangun.

Kalau mengalami hal ini, coba untuk berbaring miring dengan meletakan bantal di antara kaki dan tinggikan posisi kepala dengan bantal.

Lalu, pastikan agar punggung tetap lurus. Kamu juga bisa berbaring telentang dengan kepala ditinggikan dan lutut ditekuk dengan bantal di bawah lutut.

Kedua posisi ini membantu tubuh dan saluran udara rileks, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih mudah.

Posisi tidur memang berpengaruh untuk kesehatan. Kamu bisa terapkan 4 Posisi Tidur Sehat yang Bisa Dicoba di Rumah. 

7. Pernapasan diafragma

Cara untuk melakukan pernapasan diafragma, kamu perlu duduk di kursi dengan lutut tertekuk dan bahu, kepala, dan leher rileks.

Letakkan tangan di atas perut kemudian tarik napas perlahan melalui hidung. Kalau kamu merasakan perut bergerak di bawah tangan.

Saat kamu mengeluarkan napas, kencangkan otot, dan pastikan perut terasa jatuh ke dalam.

Ketika kamu merasakan gerakan perut artinya pernafasan diafragma berhasil. 

Setelah itu, hembuskan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut, lalu ulangi selama sekitar lima menit.

8. Menggunakan kipas

Studi pada 2010 yang diterbitkan di Journal of Pain and Symptom Management, menemukan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi gejala sesak napas.

Merasakan kekuatan udara saat menghirup dapat memunculkan sensasi seolah-olah ada lebih banyak udara yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, cara ini bisa jadi efektif dalam mengurangi sesak napas.

Meski begitu, penggunaan kipas angin tidak bisa memperbaiki gejala yang terjadi karena kondisi medis yang mendasarinya. Temuan ini juga masih jadi kontroversi dan perlu penelitian lebih lanjut.

Gejala Sesak Napas yang Perlu Diwaspadai

Selain kesulitan bernapas, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai sesak napas mendadak meliputi:

  • Napas pendek atau terengah-engah
  • Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada
  • Pusing atau pening
  • Jantung berdebar-debar
  • Batuk atau mengi
  • Kebiruan pada bibir atau ujung jari (sianosis)
  • Kecemasan atau panik

Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, terutama jika muncul secara tiba-tiba, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Apa Kata Studi terkait Sesak Napas?

Sebuah studi dari European Respiratory Journal berjudul Dyspnoea: A Multidimensional and Multidisciplinary Approach (2014) memaparkan bahwa sesak napas bisa dicegah dengan cara menjaga kesehatan sistem pernapasan lewat berbagai kebiasaan hidup sehat. 

Penting berolahraga secara rutin untuk menghindari risiko sesak napas. Aktivitas fisik yang rutin bahkan sangat dianjurkan untuk para pasien sesak napas akut, untuk mengurangi intensitas sesak napas terjadi secara berulang. 

Pertolongan Pertama Saat Mengalami Sesak Napas Mendadak

Saat seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba, berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan:

  • Tenangkan diri: Cobalah untuk tetap tenang dan jangan panik, karena panik dapat memperburuk kondisi.
  • Posisi yang nyaman: Duduk tegak atau bersandar pada bantal untuk membantu memudahkan pernapasan.
  • Longgarkan pakaian: Lepaskan pakaian yang ketat di sekitar leher, dada, atau perut.
  • Gunakan inhaler (jika ada): Jika memiliki asma atau PPOK dan menggunakan inhaler, segera gunakan sesuai petunjuk dokter.
  • Cari udara segar: Buka jendela atau pergi ke tempat yang memiliki ventilasi baik.
  • Hindari pemicu: Jika mengetahui pemicu sesak napas (misalnya, alergen), jauhi pemicu tersebut.

Kapan Harus Segera Mencari Pertolongan Medis?

Sesak napas yang terjadi secara tiba-tiba memerlukan perhatian medis segera jika disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada yang parah
  • Kebiruan pada bibir atau ujung jari
  • Kesulitan berbicara atau berpikir
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran
  • Detak jantung yang sangat cepat atau tidak teratur

Dalam situasi ini, segera hubungi layanan darurat atau pergi ke rumah sakit terdekat.

Opsi Pengobatan untuk Mengatasi Sesak Napas

Pengobatan untuk sesak napas mendadak akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Obat-obatan: Bronkodilator (untuk melebarkan saluran napas), kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan), antibiotik (untuk infeksi paru-paru), atau diuretik (untuk mengurangi penumpukan cairan).
  • Terapi oksigen: Pemberian oksigen tambahan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Ventilasi mekanis: Penggunaan alat bantu napas (ventilator) jika pasien tidak dapat bernapas sendiri.
  • Prosedur medis: Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti torakosentesis (pengambilan cairan dari ruang antara paru-paru dan dinding dada) atau angioplasti (untuk membuka arteri yang tersumbat) mungkin diperlukan.

Langkah Pencegahan untuk Mencegah Sesak Napas Berulang

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah sesak napas berulang meliputi:

  • Hindari pemicu: Identifikasi dan hindari faktor-faktor yang dapat memicu sesak napas, seperti alergen, polusi udara, atau asap rokok.
  • Kelola kondisi medis: Jika memiliki kondisi medis seperti asma, PPOK, atau gagal jantung, ikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Berhenti merokok: Merokok adalah faktor risiko utama untuk penyakit paru-paru dan dapat memperburuk sesak napas.
  • Vaksinasi: Dapatkan vaksinasi flu dan pneumonia untuk melindungi diri dari infeksi pernapasan.
  • Jaga berat badan ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko sesak napas.
  • Olahraga teratur: Latihan pernapasan dan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru.

Itulah beberapa cara mengatasi sesak napas tiba-tiba. Jika setelah melakukan cara-cara tersebut sesak napas yang kamu alami tidak membaik dan malah semakin memburuk, segera cari pertolongan medis. 

Apabila punya pertanyaan lain mengenai sesak napas, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
American Lung Association. Diakses pada 2025. Shortness of Breath. 
Journal of Pain and Symptom Management. Diakses pada 2025. Does the Use of a Handheld Fan Improve Chronic Dyspnea? A Randomized, Controlled, Crossover Trial.
Medical News Today. Diakses pada 2025. 7 Home Remedies For Shortness Of Breath.
Healthline. Diakses pada 2025. 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Shortness of Breath.
WebMD. Diakses pada 2025. Shortness of Breath. 

FAQ

1. Bagaimana cara mengatasi sesak napas ringan?

Duduk tegak, bernapas perlahan lewat hidung lalu hembuskan lewat mulut, dan longgarkan pakaian yang ketat.

2. Apakah posisi tubuh berpengaruh pada sesak napas?

Ya, duduk condong ke depan atau berdiri dengan posisi bersandar dapat membantu membuka jalan napas.

3. Kapan sesak napas harus dibawa ke dokter?

Jika sesak napas muncul mendadak, semakin parah, disertai nyeri dada, bibir kebiruan, atau tidak membaik dengan istirahat, segera cari pertolongan medis darurat.

4. Apa saja pemicu sesak napas yang perlu dihindari?

Asap rokok, debu, polusi, alergen, serta aktivitas berat bisa memperburuk sesak napas dan sebaiknya dihindari.