Advertisement

Stunting Adalah: Info Lengkap dan Cara Mencegahnya!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   05 November 2025

Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan dan berlanjut hingga anak berusia dua tahun dengan memastikan pemenuhan gizi yang optimal.

Stunting Adalah: Info Lengkap dan Cara Mencegahnya!Stunting Adalah: Info Lengkap dan Cara Mencegahnya!

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Stunting?
  2. Penyebab Stunting
  3. Gejala Stunting
  4. Dampak Stunting
  5. Diagnosis Stunting
  6. Rekomendasi Dokter Anak di Halodoc
  7. Pengobatan Stunting
  8. Pencegahan Stunting
  9. Apa Kata Studi tentang Stunting?
  10. Kapan Harus ke Dokter?
  11. FAQ

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan di bawah rata-rata dibandingkan anak seusianya, serta berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh.

Masalah stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memahami penyebab, tanda-tanda, serta langkah pencegahan stunting sejak dini guna mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek (kerdil) dari standar usianya.

Menurut WHO, stunting didefinisikan sebagai tinggi badan menurut umur (TB/U) yang berada di bawah -2 standar deviasi (SD) dari median standar pertumbuhan anak WHO.

Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa stunting mencerminkan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak awal kehidupan, bahkan sejak dalam kandungan, dan berlanjut hingga anak berusia dua tahun.

Penyebab Stunting

Stunting adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap stunting antara lain:

  • Asupan gizi ibu yang buruk selama kehamilan.
  • Kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan air bersih.
  • Sanitasi yang buruk dan kurangnya kebersihan.
  • Infeksi berulang pada anak.
  • Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Selain itu, faktor sosial ekonomi, pendidikan, dan budaya juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya stunting.

Gejala Stunting

Gejala utama stunting adalah tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin muncul antara lain:

  • Pertumbuhan melambat.
  • Berat badan tidak sesuai dengan usia.
  • Perkembangan motorik terlambat.
  • Lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
  • Kemampuan kognitif yang kurang optimal.

Penting untuk memantau pertumbuhan anak secara berkala melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan di fasilitas kesehatan terdekat.

Dampak Stunting

Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan. Dampak stunting antara lain:

  • Penurunan kemampuan belajar dan prestasi di sekolah.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
  • Penurunan produktivitas ekonomi.
  • Gangguan perkembangan sosial dan emosional.

Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Diagnosis Stunting

Diagnosis stunting dilakukan dengan mengukur tinggi badan anak dan membandingkannya dengan standar pertumbuhan anak WHO.

Jika tinggi badan anak berada di bawah -2 SD dari median standar, maka anak tersebut didiagnosis stunting.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan anak serta asupan gizinya.

Rekomendasi Dokter Anak di Halodoc

Orang tua perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter jika tinggi badannya tampak lebih pendek ketimbang anak seusianya.

Bagi anak di bawah 2 tahun, pemeriksaan harus dilakukan 1-2 bulan sekali. Sementara anak di atas 2 tahun, pemeriksaan bisa dilakukan 1 tahun sekali.

Nah, berikut beberapa dokter yang sudah berpengalaman dan bisa ibu hubungi untuk penanganan masalah gizi anak.

Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

Ini daftarnya:

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Pengobatan Stunting

Pengobatan stunting berfokus pada perbaikan gizi dan penanganan infeksi yang mungkin terjadi. Beberapa langkah pengobatan stunting antara lain:

  • Pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi seimbang.
  • Suplementasi zat gizi mikro, seperti zat besi, vitamin A, dan zinc.
  • Pemberian obat cacing jika terdapat infeksi cacing.
  • Penanganan infeksi yang mungkin terjadi.
  • Konseling gizi untuk ibu dan keluarga.

Pengobatan stunting membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat.

Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun (1000 HPK). Beberapa langkah pencegahan stunting antara lain:

  • Memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup.
  • Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
  • Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang setelah usia 6 bulan.
  • Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik.
  • Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Apa Kata Studi tentang Stunting?

Malnutrisi dapat menyebabkan perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan kronis.

Menurut studi berjudul Long-Lasting Effects of Undernutrition yang dipublikasikan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health (2011) menyebutkan, efek jangka panjang dari kekurangan gizi meliputi risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes yang lebih tinggi.

Satu studi lain berjudul Stunted children gain less lean body mass and more fat mass than their non-stunted counterparts: a prospective study dari British Journal of Nutrition (2017) juga menemukan 50 remaja laki-laki di Brasil, mengalami hambatan pertumbuhan akibat kekurangan gizi di awal kehidupan.

Hambatan pertumbuhan ini bahkan menyebabkan mereka memiliki lebih sedikit massa lemak tubuh, tepatnya sekitar 5 persen lebih sedikit dibandingkan dengan teman sebayanya yang tidak mengalami hambatan pertumbuhan.

Penelitian tambahan menemukan bahwa 21 persen remaja dengan hambatan pertumbuhan di Brasil, memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan dengan remaja tanpa hambatan pertumbuhan.

Peneliti menduga bahwa kekurangan gizi pada masa kanak-kanak menyebabkan perubahan metabolisme, yang dapat menyebabkan kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit kronis di kemudian hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Kamu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika:

  • Tinggi badan anak tidak sesuai dengan usia.
  • Berat badan anak tidak naik secara signifikan.
  • Anak sering sakit atau mengalami infeksi berulang.
  • Kamu memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

Konsultasi dengan dokter akan membantu mendeteksi dini masalah pertumbuhan dan memberikan penanganan yang tepat.

Itulah penjelasan seputar stunting yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. Stunting in a nutshell.
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2025. Situasi Stunting di Indonesia.

FAQ

1. Apa perbedaan stunting dan wasting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya.

Sementara itu, wasting adalah kondisi kurus akibat kekurangan gizi akut, yang ditandai dengan berat badan yang kurang dari standar tinggi badannya.

2. Apakah stunting bisa disembuhkan?

Stunting dapat diperbaiki dengan intervensi gizi yang tepat, terutama jika dilakukan sejak dini. Namun, dampak stunting pada perkembangan kognitif mungkin bersifat permanen jika tidak ditangani dengan baik.