Teknik Proning Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen Pengidap COVID-19, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juli 2021
Teknik Proning Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen Pengidap COVID-19, Benarkah?Teknik Proning Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen Pengidap COVID-19, Benarkah?

“Teknik proning bisa membantu meningkatkan saturasi oksigen pengidap COVID-19 saat harus isolasi mandiri di rumah. Namun, teknik ini hanya sebagai cara sementara sambil menunggu bantuan medis. Untuk melakukannya bukan hanya sekedar tidur tengkurap, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.”

Halodoc, Jakarta – Kasus infeksi COVID-19 kian meningkat, pemerintah kembali menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat mulai 3-20 Juli 2021. Saat ini, banyak pengidap COVID-19 yang harus menjalani isolasi mandiri. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu saturasi oksigen menurun selama menjalani isolasi mandiri. Saturasi oksigen normal adalah antara 95 sampai 100 persen. Jika saturasi oksigen berada di bawah 94 persen, maka dikatakan menurun. 

Belakangan teknik proning juga banyak dibahas tentang efektivitasnya membantu meningkatkan saturasi oksigen bagi penderita COVID-19 yang mengalami gangguan pernapasan. Teknik proning membutuhkan sedikit atau tanpa peralatan, yang membantu pengidap yang sakit kritis yang tidak bisa mendapatkan ventilator untuk bantuan pernapasan akibat keterbatasan jumlah ventilator. Lantas, seperti apa melakukan teknik proning pada pasien COVID-19?

Baca juga: Ketahui Efektivitas Vaksin COVID-19 dari Varian Alpha hingga Delta

Berbaring tengkurap untuk Meningkatkan Oksigenasi

Teknik proning dilakukan dengan berbaring tengkurap. Ini adalah posisi yang diterima secara medis untuk meningkatkan saturasi oksigen. Teknik ini bermanfaat pada pasien COVID-19 dengan atau tanpa pemakaian ventilator. Jika kadar oksigen pasien turun di bawah 94 persen, pasien bisa berbaring tengkurap. Posisi ini meningkatkan ventilasi dan memungkinkan pernapasan yang nyaman. 

Posisi tengkurap memungkinkan perluasan di daerah paru-paru punggung (belakang), gerakan tubuh yang lebih baik dan peningkatan pembuangan sekresi yang pada akhirnya bisa menghasilkan kemajuan dalam pernapasan. Untuk mengantisipasi kekurangan ventilator seiring penuhnya hampir semua rumah sakit, teknik proning ini bisa jadi cara penanganan sementara. 

Bagaimana cara melakukan teknik proning saat isolasi mandiri di rumah? Untuk tengkurap, pengidap membutuhkan lima bantal dan permukaan datar untuk berbarik. Satu batal di letakkan di bawah leher, satu atau dua bantal diletakkan di bawah dada hingga paha atas dan dua bantal di bawah tulang kering.

Pastikan untuk mengubah posisi berbaring setiap 30 menit dari posisi tengkurang menjadi berbaring di setiap sisi dan kemudian duduk sebelum kembali ke posisi pertama (berbaring tengkurap). 

Pentingnya teknik proning atau berbaring tengkurap:

  • Posisi tengkurap meningkatkan ventilasi, menjaga unit alveolar tetap terbuka dan bernapas dengan mudah.
  • Teknik proning hanya diperlukan jika pasien merasa kesulitan bernapas dan kadar oksigen di bawah 94 persen. 
  • Pemantauan SpO2 secara teratur, bersama dengan tanda-tanda lain seperti suhu, tekanan darah dan gula darah, penting selama isolasi di rumah. 
  • Kehilangan hipoksia (sirkulasi oksigen terganggu) bisa menyebabkan komplikasi yang memburuk.

Baca juga: Varian Delta COVID-19 Rentan Serang Anak, Ini Faktanya

Teknik Proning Sebagai Bantuan Sementara

Melakukan teknik proning secara mandiri bisa membantu meningkatkan kadar oksigen di saat-saat kritis ketika bantuan medis tidak memungkinkan atau untuk mengelola gejala di rumah.

Perlu diingat, ini hanya menjadi salah satu cara yang menjamin bantuan sementara, dan bukan cara alternatif yang tepat untuk perawatan di rumah sakit atau dengan dukungan oksigen. 

Tidak semua orang yang dites positif COVID-19 dan dirawat di rumah membutuhkan bantuan teknik proning. Namun, bagi pengidap yang mungkin menghadapi kekurangan oksigen, atau menunggu bantuan medis, teknik proning bisa membantu. 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan teknik proning:

  • Hindari tengkurap selama satu jam setelah makan.
  • Pertahankan proning hanya sebanyak yang bisa ditoleransi dengan mudah.
  • Seseorang diperbolehkan tengkurap hingga 16 jam sehari, dalam beberapa siklus, jika merasa nyaman.
  • Bantal bisa disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan untuk kenyamanan.
  • Pantau setiap luka tekan atau cedera, terutama di sekitar tonjolan tulang.

Baca juga: Kenali Varian Alpha, Beta, dan Delta dari Virus COVID-19

Seseorang harus menghindari teknik proning jika:

  • Sedang hamil.
  • Trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam).
  • Memiliki masalah jantung.
  • Fraktur tulang belakang, tulang paha, atau panggung yang tidak stabil. 

Jadi, itulah yang perlu diketahui mengenai teknik proning. Sebelum melakukan teknik ini untuk kondisi kesehatan kamu, sebaiknya diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

India Today. Diakses pada 2021. Proning may help improve oxygen levels in Covid-19 patients. Here is a step-by-step guide

Healthify Me. Diakses pada 2021. What is Proning and How Does it Help with COVID-19 Patients?

Health. Diakses pada 2021. ‘Proning’ Is a Promising Treatment for Coronavirus—Here’s How It Works

Hindustan Times. Diakses pada 2021. Health ministry advises proning at home for Covid-19 patients with breathing troubles | All you need to know

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan