Tembakau Dijadikan Bahan Pembuat Vaksin COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Oktober 2020
Tembakau Dijadikan Bahan Pembuat Vaksin COVID-19Tembakau Dijadikan Bahan Pembuat Vaksin COVID-19

Halodoc, Jakarta – Selama ini, tembakau telah dikenal sebagai tanaman yang bertanggung jawab atas berbagai penyakit dan tidak jarang menjadi penyebab kematian. Namun, laporan baru-baru ini menyebutkan tembakau dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan dari vaksin COVID-19.

Dua perusahaan bioteknologi menggunakan tanaman tembakau (Nicotiana benthamiana) sebagai pabrik bio untuk menghasilkan protein kunci yang dapat digunakan dalam vaksin COVID-19. James Figlar, wakil presiden eksekutif untuk penelitian dan pengembangan R.J. Reynolds Tobacco, memang merasa hal ini ironis, karena tembakau yang menjadi bahan baku rokok dan menyebabkan berbagai macam penyakit dan kematian, kini dijadikan sebagai bahan baku dari vaksin untuk mengatasi penyakit yang tengah mewabah. R.J Reynolds Tobacco memiliki Kentucky BioProcessing, salah satu perusahaan yang sedang mengerjakan vaksin COVID-19.

Namun, seperti dilansir dari NPR, Figlar menambahkan bahwa sebagai produsen, ia melihat tembakau hanya sebagai tanaman yang bisa diambil manfaatnya untuk menghasilkan vaksin corona.

Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya

Cara Kerja Vaksin Corona dari Tembakau

Vaksin bekerja dengan cara mengelabui sistem kekebalan tubuh seseorang agar sistem tersebut percaya bahwa ia telah terpapar virus. Hasilnya, dapat menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus, bila virus yang sebenarnya muncul.

Ada berbagai cara untuk melakukan hal tersebut. Salah satunya dengan memasukkan sesuatu yang mirip seperti virus ke dalam tubuh, tapi tidak menular. Inilah pendekatan yang digunakan oleh Kentucky Bioprocessing.

Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Virus Corona pada Tubuh

Prosedur Pembuatan Vaksin Corona dari Tembakau

Untuk membuat vaksin Corona, perusahaan tersebut memulai dengan menanam benih tembakau di rumah kaca. Saat tanaman berumur kurang lebih 25 hari, mereka dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung agrobakteria. Ini adalah mikroorganisme yang menginfeksi tanaman.

Pada tahap ini, tanaman tembakau telah dimodifikasi untuk memuat instruksi agar bisa membuat protein dari virus corona. Tumbuhan mengikuti instruksi itu. 

Setelah tujuh hari terpapar agrobakteri, tanaman kemudian dipanen melalui proses ekstraksi dan pemurnian, dan di akhir siklus, didapati 99,9 persen protein murni. Satu set tanaman terpisah menghasilkan partikel kecil untuk mengemas protein virus.

Hugh Haydon, presiden perusahaan, mengungkapkan bahwa setelah masing-masing komponen tersebut diproduksi dan dimurnikan, mereka secara kimiawi menempelkannya satu sama lain. Hasilnya adalah vaksin yang disuntikkan ke manusia dengan tujuan untuk memicu respons kekebalan dan melindungi seseorang dari COVID-19 yang bisa berakibat fatal.

Bruce Clark, CEO Medicago, perusahaan bioteknologi Kanada yang juga menggunakan tanaman tembakau untuk membuat vaksin, menambahkan bahwa semua proses tersebut dilakukan untuk menghasilkan komponen yang semirip mungkin dengan virus. Jadi, ketika dimasukkan ke dalam tubuh, komponen vaksin terlihat dan menghasilkan respons seperti virus, tapi tidak memiliki materi genetik di dalamnya, sehingga ia tidak dapat benar-benar menginfeksi seseorang.

Medicago sudah mulai menguji kandidat vaksinnya pada manusia. Hasil dari studi awal diharapkan dapat segera tersedia.

Sementara vaksin COVID-19 Kentucky Bioprocessing belum siap untuk pengujian awal pada manusia selama beberapa minggu ke depan. Bahkan bila vaksin tersebut bukan salah satu yang pertama disetujui, ia mungkin tetap memiliki keunggulan dibandingkan beberapa vaksin lainnya. Contoh keunggulannya yaitu bisa disimpan pada suhu pendinginan normal, bahkan mungkin stabil pada suhu kamar, sehingga lebih mudah didistribusikan.

Ahli biologi tumbuhan Kathleen Hefferon juga setuju bahwa tumbuhan dapat memainkan peran penting dalam masa depan pengobatan. Menurut Hefferon, ada banyak contoh versi protein terapeutik yang dibuat dari tumbuhan, jadi vaksin hanya tempat lain di mana tumbuhan dapat menunjukkan kemampuannya.

Baca juga: Legal di Thailand, Mariyuana Bisa Jadi Obat Diabetes?

Nah, itulah penjelasan tembakau yang dijadikan sebagai bahan pembuat vaksin COVID-19. Bila kamu mengalami gejala yang mencurigakan mirip COVID-19, kamu bisa membicarakannya pada dokter di Halodoc. Selain itu, kamu juga bisa melakukan rapid test dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi HalodocDownload aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang juga.



Referensi:
NPR. Diakses pada 2020. Tobacco Plants Contribute Key Ingredients For COVID-19 Vaccine.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan