Advertisement

Terapi Komplementer: Sehat Alami dan Modern

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   30 Juni 2025

Terapi komplementer adalah metode perawatan tambahan yang digunakan bersama pengobatan medis untuk meningkatkan kualitas hidup, meredakan gejala, dan mendukung penyembuhan.

Terapi Komplementer: Sehat Alami dan ModernTerapi Komplementer: Sehat Alami dan Modern

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Terapi Komplementer?
  2. Jenis-Jenis Terapi Komplementer
  3. Manfaat Terapi Komplementer
  4. Terapi Komplementer untuk Rhinitis Alergi
  5. Terapi Komplementer pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
  6. Terapi Komplementer pada Pasien CKD dengan Gangguan Tidur
  7. Terapi Komplementer untuk Diabetes Mellitus dan Stroke
  8. Pentingnya Konsultasi dengan Tenaga Medis
  9. Kesimpulan

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan, terapi komplementer semakin banyak diminati.

Terapi ini tidak menggantikan pengobatan medis, melainkan berperan sebagai pelengkap untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Mulai dari akupunktur hingga aromaterapi, terapi komplementer menawarkan berbagai manfaat yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu.

Apa Itu Terapi Komplementer?

Terapi komplementer adalah praktik atau metode perawatan yang digunakan bersamaan dengan pengobatan medis konvensional.

Tujuannya adalah untuk mendukung pengobatan utama dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Bisa dibilang, terapi komplementer adalah pelengkap dari terapi atau pengobatan utama yang telah terbukti secara medis.

Jenis-Jenis Terapi Komplementer

Ada berbagai jenis terapi komplementer yang tersedia, di antaranya:

  • Akupunktur: Teknik menusuk kulit dengan jarum tipis pada titik-titik tertentu untuk meredakan nyeri dan meningkatkan kesehatan.
  • Chiropractic: Fokus pada diagnosis, perawatan, dan pencegahan gangguan pada sistem muskuloskeletal, terutama tulang belakang.
  • Aromaterapi: Penggunaan minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosional.
  • Meditasi: Praktik relaksasi mental untuk mengurangi stres dan meningkatkan fokus. Pahami lebih dalam tentang Meditasi – Manfaat, Jenis, dan Cara Melakukannya berikut ini.
  • Pilates: Latihan fisik yang berfokus pada kekuatan inti, fleksibilitas, dan keseimbangan.
  • Yoga: Latihan fisik, mental, dan spiritual yang berasal dari India kuno.
  • Herbal/Jamu: Penggunaan tanaman obat untuk tujuan pengobatan.
  • Terapi Fisik: Penggunaan latihan dan teknik fisik untuk memulihkan fungsi tubuh. Simak selengkapnya tentang Fisioterapi – Jenis, Manfaat, Prosedur, dan Informasi Lengkap.
  • Pijat: Manipulasi jaringan lunak tubuh untuk mengurangi nyeri dan ketegangan.

Manfaat Terapi Komplementer

Terapi komplementer menawarkan berbagai manfaat, termasuk:

  • Meningkatkan Kualitas Hidup: Membantu pasien merasa lebih baik secara fisik dan emosional.
  • Mengurangi Stres: Teknik seperti meditasi dan aromaterapi dapat membantu mengurangi tingkat stres.
  • Meredakan Nyeri: Akupunktur dan pijat dapat membantu meredakan berbagai jenis nyeri.
  • Meningkatkan Kualitas Tidur: Terapi seperti relaksasi otot progresif dan aromaterapi dapat meningkatkan kualitas tidur.
  • Mendukung Pengobatan Medis: Membantu meningkatkan efektivitas pengobatan medis konvensional.

Terapi Komplementer untuk Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi dapat diredakan dengan beberapa terapi komplementer, antara lain:

  • Phytoterapi: Penggunaan tanaman obat seperti teh Ten-cha, teh tanaman chameleon, teh guava, teh hijau Jepang, teh persimmon Jepang, teh gymemma, teh herbal, shiso, jus hijau, chlorella, dan lidah buaya.
  • Teknik Fisik: Akupunktur, moksibusi, dan qigong.
  • Terapi Menelan: Obat tradisional Tiongkok, makanan yang mengandung bakteri asam laktat (seperti yogurt), permen pollen cedar, permen karet mint, dan propolis.
  • Terapi Lainnya: Terapi uap hidung, aromaterapi, spa, dan lain-lain.

Terapi Komplementer pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

Selama kehamilan, persalinan, dan nifas, terapi komplementer dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kesejahteraan ibu.

Beberapa terapi yang umum digunakan meliputi:

  • Pijat Kehamilan: Mengurangi nyeri punggung dan meningkatkan relaksasi.
  • Yoga: Meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi stres.
  • Aromaterapi: Mengurangi mual dan kecemasan.

Terapi Komplementer pada Pasien CKD dengan Gangguan Tidur

Pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) sering mengalami gangguan tidur. Terapi komplementer dapat membantu meningkatkan kualitas tidur mereka.

Intervensi yang efektif meliputi:

  • Pelatihan Kebersihan Tidur: Membangun rutinitas tidur yang sehat.
  • Terapi Relaksasi Otot Progresif: Mengurangi ketegangan otot.
  • Terapi Relaksasi Religius: Menggunakan keyakinan agama untuk relaksasi.
  • Terapi Pijat Kaki: Meningkatkan sirkulasi darah dan relaksasi.
  • Aromaterapi: Menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan relaksasi.
  • Akupresur: Merangsang titik-titik tertentu pada tubuh untuk meningkatkan relaksasi.

Terapi Komplementer untuk Diabetes Mellitus dan Stroke

Terapi komplementer dapat digunakan sebagai bagian dari rencana perawatan untuk diabetes mellitus dan stroke.

Beberapa terapi yang umum digunakan meliputi:

  • Herbal/Jamu: Mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sirkulasi.
  • Akupunktur: Meningkatkan fungsi saraf dan mengurangi nyeri.
  • Terapi Fisik: Memulihkan fungsi motorik dan koordinasi.

Pentingnya Konsultasi dengan Tenaga Medis

Sebelum memulai terapi komplementer, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional. Hal ini untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Tenaga medis dapat memberikan panduan tentang jenis terapi yang paling sesuai dan bagaimana mengintegrasikannya dengan pengobatan medis konvensional.

Kesimpulan

Terapi komplementer menawarkan berbagai manfaat sebagai tambahan pada pengobatan medis konvensional.

Dari phytoterapi untuk rhinitis alergi hingga terapi relaksasi untuk pasien CKD, integrasi terapi komplementer dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai terapi komplementer untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Kamu bisa menghubungi dokter di Halodoc terkait keamanan terapi komplementer. Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan di mana pun.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga dengan cara klik banner di bawah ini!

Referensi:
National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH). Diakses pada 2025. Complementary, Alternative, or Integrative Health: What’s In a Name?
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025 Traditional, Complementary and Integrative Medicine.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Integrative Medicine: Types, Benefits & Safety.

FAQ

1. Apakah terapi komplementer aman?

Keamanan terapi komplementer tergantung pada jenis terapi dan praktisi yang melakukan. Penting untuk memilih praktisi yang terlatih dan bersertifikasi.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai terapi komplementer.

2. Apakah terapi komplementer efektif?

Efektivitas terapi komplementer bervariasi. Beberapa terapi memiliki bukti ilmiah yang kuat, sementara yang lain memerlukan penelitian lebih lanjut.

3. Apakah terapi komplementer dapat menggantikan pengobatan medis konvensional?

Tidak, terapi komplementer tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis konvensional. Terapi komplementer sebaiknya digunakan sebagai tambahan untuk mendukung pengobatan medis.