Advertisement

Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juni 2025

Kucing juga bisa menularkan rabies, terutama jika liar dan belum divaksin, jadi penting untuk mengenali gejalanya sejak dini.

Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan RabiesTidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies

DAFTAR ISI

  1. Rabies pada Kucing 
  2. Pentingnya Mengetahui Gejala Rabies pada Hewan
  3. Ciri-Ciri Kucing Terinfeksi Rabies
  4. Ciri-Ciri Cakaran Kucing Rabies yang Perlu Diwaspadai

Selama ini, rabies menjadi penyakit yang identik dan dikaitkan dengan anjing, terutama gigitannya. Penularannya melalui air liur anjing yang terkontaminasi masuk ke dalam tubuh melalui luka cakaran atau gigitan pada tubuh.

Namun, ternyata, infeksi rabies bisa terjadi pada hewan lain yang masih tergolong mamalia, yaitu kucing.

Kamu mungkin mengira kucing hanya membawa virus toksoplasmosis. Ternyata, tidak demikian. Hewan berbulu yang lucu ini ternyata bisa membawa virus rabies seperti anjing.

Rabies termasuk ke dalam penyakit fatal, karena menginfeksi saraf dan menyebabkan kematian. Tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan sebagai pembawa virusnya. 

Rabies pada Kucing 

Manusia yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan karena kelucuannya dan sifat manjanya. Bahkan, hewan kecil ini tidak jarang menjadi teman bermain yang tidak kalah sempurna dibandingkan dengan anjing.

Ketika bermain, kadang kucing akan menggunakan cakar dan giginya sebagai bentuk respon. Lalu, benarkah gigitan maupun cakaran pada kucing ini sama berbahayanya dengan gigitan dan cakaran pada anjing dalam hal rabies? 

Memang, itu bisa saja terjadi. Namun, kondisi ini ternyata bisa bergantung pada keadaan hewan yang menggigit atau mencakar. Contoh mudahnya, kamu memiliki kucing yang terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Pun, ia tidak pernah keluar rumah. Bisa jadi, risiko infeksi virus rabies pada kucing kamu jauh lebih kecil. Begitu pula risiko penularannya pada tubuhmu. Berbeda hal jika kamu tercakar atau tergigit kucing liar. 

Sayangnya, populasi kucing liar kini semakin banyak karena tidak adanya tindakan sterilisasi untuk menekan angka pertumbuhannya.

Tentu saja ini meningkatkan risiko infeksi rabies dan penularannya pada manusia. Pasalnya, kucing liar cenderung berinteraksi dengan dunia luar, bertengkar dengan sesamanya, dan mengorek sampah untuk mengisi perutnya. 

Faktor inilah yang menyebabkan kucing terinfeksi rabies. Bisa saja, ia tertular dari kucing lain melalui darah, kontaminasi tinja, atau makanan.

Lalu, kamu menyentuhnya atau memeliharanya tanpa memastikan kesehatannya terlebih dahulu. Oleh karena itu, lebih baik kamu memberikan vaksin pada kucing peliharaan, begitu pula pada diri sendiri, agar penularan rabies bisa dihindari. 

Pentingnya Mengetahui Gejala Rabies pada Hewan

Inilah mengapa, penting bagi kamu untuk tidak berinteraksi dengan hewan-hewan liar, terutama anjing ketika sedang berada di luar rumah. Terlebih, kalau kamu sudah mengetahui bagaimana gejala hewan yang terinfeksi rabies.

Biasanya, hewan menjadi lebih agresif atau terjadi perubahan pada perilakunya. Mereka menjadi lesu dan kehilangan nafsu makannya. 

Pada beberapa kondisi, virus rabies yang menginfeksi kucing bisa menyebabkan sang hewan mengalami kejang dan bahkan mati secara mendadak. Nah, kamu perlu waspada akan hal ini, maka dari itu simak informasi lain mengenai Kesehatan Kucing – Jenis dan Cara Merawatnya berikut ini.

Ciri-Ciri Kucing Terinfeksi Rabies

Gejala rabies pada kucing dapat bervariasi, tergantung pada stadium penyakit. Secara umum, rabies pada kucing memiliki tiga stadium:

  1. Stadium Prodromal (1-3 hari):

    • Perubahan perilaku, seperti menjadi lebih pendiam atau agresif.
    • Demam.
    • Kehilangan nafsu makan.
    • Menjilat atau menggigit area bekas luka (jika ada).
  2. Stadium Eksitasi (3-7 hari):

    • Gelisah dan mudah terkejut.
    • Agresif, mudah menyerang, dan menggigit.
    • Pupil mata membesar.
    • Sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan.
    • Kejang-kejang.
  3. Stadium Paralitik (1-10 hari):

    • Kelumpuhan, dimulai dari kaki belakang dan menyebar ke seluruh tubuh.
    • Kesulitan menelan dan mengeluarkan air liur berlebihan.
    • Koma.
    • Kematian.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kucing yang terinfeksi rabies menunjukkan semua gejala di atas. Beberapa kucing mungkin hanya menunjukkan beberapa gejala ringan, sementara yang lain mungkin menunjukkan gejala yang lebih parah.

Jika kucing kamu menandakan masalah kesehatan, Ini 5 Dokter Hewan yang Bisa Bantu Anabul Kesayangan Kembali Sehat untuk kamu hubungi.

Ciri-Ciri Cakaran Kucing Rabies yang Perlu Diwaspadai

Selain gejala umum rabies pada kucing, ada beberapa ciri-ciri cakaran kucing yang terinfeksi rabies yang perlu diwaspadai:

1. Luka yang Tidak Kunjung Sembuh

Cakaran dari kucing yang terinfeksi rabies mungkin menunjukkan penyembuhan yang lambat atau tidak sembuh sama sekali. Luka mungkin terlihat meradang, bernanah, atau mengeluarkan cairan yang tidak biasa.

2. Nyeri yang Berlebihan

Rasa sakit yang timbul akibat cakaran kucing rabies mungkin terasa lebih intens dan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan cakaran kucing biasa. Nyeri ini mungkin tidak merespon terhadap obat pereda nyeri yang umum.

3. Kesemutan atau Gatal di Sekitar Luka

Beberapa orang yang terkena cakaran kucing rabies mungkin mengalami sensasi kesemutan atau gatal yang tidak biasa di sekitar area luka. Sensasi ini dapat menjadi pertanda bahwa virus rabies telah memasuki sistem saraf.

Supaya terhindar dari infeksi rabies, pahami tentang Vaksin Kucing – Jenis, Tujuan, dan Manfaatnya berikut ini.

4. Gejala Mirip Flu

Pada beberapa kasus, cakaran kucing rabies dapat menyebabkan gejala mirip flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala ini biasanya muncul beberapa hari setelah terkena cakaran.

5. Perubahan Perilaku pada Kucing

Jika kucing yang mencakar menunjukkan perubahan perilaku yang mencurigakan, seperti menjadi lebih agresif, gelisah, atau lesu, ini dapat menjadi indikasi bahwa kucing tersebut terinfeksi rabies.

Jika mengalami cakaran dari kucing yang menunjukkan ciri-ciri di atas, segera cari pertolongan medis untuk mencegah perkembangan rabies.

Jika perlu, kamu tanyakan segala hal yang berkaitan dengan penyakit mematikan ini langsung pada dokter hewan di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter hewan di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2025. Rabies in Cats.
PetMD. Diakses pada 2025. Rabies Symptoms in Cats.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Animal Bites and Rabies.