Tifus Bisa Picu Kanker Usus, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta – Tifus atau tipes adalah salah satu penyakit pencernaan yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia. Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang sering mengontaminasi makanan. Ketika makanan yang sudah terkontaminasi ini dikonsumsi, maka orang tersebut berisiko mengalami tifus. Katika bakteri mulai menginfeksi tubuh, pengidapnya bisa mengalami demam, sakit kepala, sakit perut, diare, dan lain-lain.
Karena disebabkan oleh bakteri, tifus umumnya diobati dengan obat antibakteri. Jika tidak segera ditangani, pengidap tifus rentan mengalami dehidrasi, perdarahan pada saluran pencernaan, dan komplikasi lainnya. Lantas, benarkah kanker usus menjadi salah satu komplikasi dari penyakit tifus? Sebaiknya, cari tahu faktanya terlebih dahulu di sini.
Baca juga: Rentan Terjadi saat Banjir, Ini 9 Gejala Penyakit Tifus
Apakah Tifus Bisa Memicu Kanker Usus?
Meskipun sama-sama menyerang usus, penyebab tifus dan kanker usus itu berbeda. Gejala tifus yang muncul ternyata tidak serta-merta dapat mengembangkan kanker usus karena kedua penyakit ini punya mekanisme yang sangat berbeda. Kanker usus terjadi akibat mutasi sel yang ada dalam usus, sedangkan tifus disebabkan oleh infeksi bakteri.
Komplikasi tifus adalah perdarahan saluran pencernaan, sedangkan kanker usus bisa menimbulkan obstruksi usus. Dilihat dari penyebabnya saja sudah berbeda, jadi bisa dipastikan kanker usus bukan termasuk komplikasi dari penyakit tifus. Meski begitu, kamu tetap perlu waspada karena ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terjadinya kanker usus.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Demam Biasa dan Akibat Tifus
Waspadai Berbagai Pemicu Kanker Usus
Kanker usus umumnya dimulai dengan timbulnya polip pada usus. Namun, tidak semua polip pasti mengembangkan kanker usus, ya. Ada beberapa faktor lain yang bisa memicunya, seperti:
- Usia. Kanker usus umumnya berkembang pada lansia yang sudah di atas 50 tahun. Peluangnya akan semakin besar pada orang berusia 70 tahun ke atas.
- Riwayat keluarga. Selain usia, seseorang yang punya riwayat keluarga kanker usus berpeluang lebih besar mendapatkannya di kemudian hari. Apalagi jika kondisi ini dialami oleh kerabat dekat, seperti ibu, ayah, atau saudara kandung.
- Pola makan. Seseorang yang sering mengonsumsi daging merah dan daging olahan diyakini berpeluang lebih besar mengalami kanker usus daripada yang lain. Kalau kamu tidak ingin terserang kanker usus, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi daging olahan, ya!
- Merokok. Orang yang merokok lebih mungkin terkena kanker usus, serta jenis kanker lain dan kondisi serius lainnya, seperti penyakit jantung.
- Alkohol. Minum alkohol telah terbukti dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus, terutama jika kamu rutin minum dalam jumlah besar.
- Obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko kanker usus, terutama pada pria. Kalau kamu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan peluang kanker usus.
- Gangguan pencernaan. Beberapa kondisi yang memengaruhi usus dapat membuat kamu berisiko lebih tinggi terkena kanker usus. Misalnya, kanker usus lebih sering terjadi pada orang yang pernah menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa selama lebih dari 10 tahun.
Baca juga: Kenali 12 Penyebab Kanker Usus Besar
Itulah beberapa faktor risiko kanker usus yang perlu kamu waspadai. Jika kamu masih punya pertanyaan lain seputar penyakit tifus maupun kanker usus, hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.