Tindakan Medis untuk Menangani Sepsis pada Lansia

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 September 2023

“Sepsis adalah infeksi yang rentan dialami oleh lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Lansia yang mengidap sepsi harus segera mendapatkan tindakan medis, yaitu cairan intravena dan antibiotik.”

Tindakan Medis untuk Menangani Sepsis pada LansiaTindakan Medis untuk Menangani Sepsis pada Lansia

Halodoc, Jakarta – Sepsis adalah kondisi yang melibatkan sistem kekebalan tubuh dalam merespon infeksi. Pada pengidap sepsis, sistem kekebalan tubuh melakukan respon yang dapat merusak organ dan mengancam nyawa. Tanda dan gejala sepsis yaitu demam tinggi, detak jantung cepat, kesulitan bernapas, dan kebingungan.

Sepsis umumnya lebih rentan menyerang orang lanjut usia. Namun, anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, atau memiliki masalah kesehatan tertentu juga bisa berisiko. Perlu adanya tindakan medis segera untuk menangani kondisi ini. 

Lantas, seperti apa tindakan medis untuk menangani sepsis pada lansia?

Penanganan Medis untuk Lansia yang Mengidap Sepsis

Kondisi sepsis pada lansia memiliki banyak tantangan yang mempengaruhi tingkat diagnosis, pengobatan, dan parameter pemantauan. Belum lagi perubahan terkait usia komorbiditas berkontribusi pada peningkatan infeksi pada lansia. Beberapa tindakan medis dalam mengobati sepsis pada lansia yaitu:

1. Cairan intravena

Pemberian cairan intravena (IV) perlu diberikan sejak dini dan intens. Strategi ini berfungsi untuk mengoptimalkan preload (peregangan) jantung, dan untuk meningkatkan atau mempertahankan tekanan perfusi (aliran cairan melalui peredaran darah) organ sampai target hemodinamik terpenuhi. 

2. Antibiotik

Pengidap sepsis perlu mendapatkan antibiotik spektrum luas tepat dalam waktu satu jam setelah sepsis terdiagnosis. Untuk meningkatkan penemuan sepsis dan pemberian antibiotik yang tepat waktu, lansia dengan gejala atipikal harus melakukan evaluasi untuk mendapatkan pengobatan intens. 

Setelah mengetahui hasil tes darah, dokter akan beralih ke antibiotik lain untuk melawan bakteri tertentu yang menyebabkan infeksi.

Pada pengidap sepsis berat  (tanpa memandang usia) memerlukan sejumlah besar perawatan suportif mencakup oksigen. Tergantung pada kondisi lansia, pengidapnya mungkin juga memerlukan bantuan mesin untuk bernapas. Jika ginjal lansia terpengaruh, maka kemungkinan perlu menjalani dialisis. 

3. Obat Vasopressor

Obat vasopressor dapat menyempitkan pembuluh darah dan membantu meningkatkan tekanan darah. Umumnya, seseorang yang mengalami syok septik akan menerima vasopressor. Kondisi ini adalah tahapan terakhir dari sepsis yang tandanya seperti tekanan darah yang sangat rendah. 

Apabila tekanan darah masih terlalu rendah bahkan setelah menerima cairan infus, maka pasien akan menerima obat ini. Kamu bisa mencari tahu pengobatan sepsis lainnya melalui laman berikut, “Mengidap Sepsis, Lakukan Pengobatan Ini“.

Alasan Lansia Berisiko Tinggi Terkena Sepsis

Orang yang lebih tua atau lansia memiliki risiko sepsis yang lebih tinggi, karena mereka:

  • Biasanya memiliki masalah kesehatan kronis, seperti penyakit paru-paru, ginjal, dan hipertensi.
  • Mengalami penurunan kekebalan daya tahan tubuh.
  • Sering mengalami infeksi, terutama yang dapat menyebabkan sepsis.
  • Memiliki risiko malnutrisi yang lebih tinggi.
  • Biasanya memiliki penyakit yang mengharuskan memasang kateter atau selang infus sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi.

Sepsis sering berasal dari infeksi saluran kemih atau infeksi saluran pernapasan. Contohnya pneumonia atau flu. Melansir Medical News Today, pada tahun 2020 COVID-19 muncul sebagai faktor risiko sepsis, terutama pada lansia. 

Tanda-tanda awal sepsis mungkin lebih sulit pada lansia, dan masalah ini dapat berkembang lebih cepat. Melansir Sepsis Alliance, orang berusia di atas 65 tahun 13 kali lebih menjalani perawatan di rumah sakit akibat sepsis, daripada orang yang berusia di bawah 65 tahun. Selain itu, 63 persen orang berusia 60 tahun ke atas mengalami sepsis saat memasuki perawatan intensif. 

Komplikasi Akibat Sepsis

Setelah lansia pulih dari sepsis, mereka kemungkinan memiliki peningkatan risiko terhadap:

  • Infeksi berulang.
  • Sakit kronis dan kelelahan.
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD).
  • Kerusakan organ.

Secara keseluruhan, sangat penting bagi lansia, keluarga, dan orang-orang terdekat untuk mengenali tanda-tanda sepsis. Hal tersebut demi memastikan pengobatan yang cepat untuk semua jenis infeksi, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah berkembangnya sepsis.

Perawatan atau tindakan medis untuk sepsis memang sering kali berhasil. Namun, jika tidak segera melakukan pengobatan, kondisi tersebut dapat berkembang dan menjadi lebih sulit untuk ditangani. 

Untuk itu, apa pun infeksi yang menyerang, segera obati dan tanyakan langsung pada dokter melalui Halodoc untuk mengetahui bagaimana mengatasi dan mencegah infeksi menyebar. Yuk, download Halodoc sekarang untuk konsultasi kesehatan yang lebih mudah.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Syok Septik.
End Sepsis. Diakses pada 2023. SEPSIS AND AGING.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Sepsis
NCBI. Diakses pada 2022. Challenges with Diagnosing and Managing Sepsis in Older Adults
Medical News Today. Diakses pada 2021. Sepsis: What you need to know
WebMD (Diakses pada 2019). Types of Blood Disorders

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan