Tips Aman dari Corona, Saat Pesan Makanan Online

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 April 2020
Tips Aman dari Corona, Saat Pesan Makanan OnlineTips Aman dari Corona, Saat Pesan Makanan Online

Halodoc, Jakarta - Selama masa pandemi virus corona, masyarakat Indonesia diimbau untuk menjaga jarak fisik (physical distancing), dengan membatasi aktivitas di luar rumah dan bepergian ke tempat ramai. Beruntung di era digital ini semua serba mudah dan bisa dilakukan online. Salah satunya adalah dalam hal memesan makanan. 

Ada banyak platform, seperti ojek online, yang menyediakan jasa pemesanan dan pengantaran makanan dari resto favoritmu ke rumah, dengan beberapa klik saja. Mudah, ya? Namun, kekhawatiran dan keraguan kerap timbul. Apakah makanan yang kamu pesan aman dari paparan virus corona atau tidak, ya? Sebab, tidak ada yang bisa menjamin apakah makanan yang kamu pesan itu bebas dari virus, baik ketika proses masak ataupun pengantarannya.

Baca juga: Ini Cara Virus Corona Menyerang Tubuh

Cara Meminimalisir Risiko Tertular Corona saat Pesan Makanan Online

Menurut Food and Drug Administration, lembaga yang mengurusi makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi risiko tertular virus corona, ketika memesan makanan secara online, yaitu:

  • Pilih restoran yang tepercaya dan telah terbukti kebersihannya.

  • Minimalkan kontak dengan kurir atau ojek online pengantar makanan. Caranya dengan meminta mereka meninggalkan makanan di depan pintu rumah, menaruhnya di pagar, atau spot lain yang dirasa memungkinkan.

  • Pindahkan makanan ke piring dan mangkuk bersih. Panaskan sebentar dengan microwave jika memungkinkan.

  • Segera buang semua kemasan makanan ke tempat sampah dan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. 

Jadi, kamu sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan tentang penularan virus corona lewat makanan, selama bisa disiplin menjaga kebersihan dan mempraktikkan tips-tips tadi. Memesan makanan secara online masih tergolong aman, kok. Risiko penularan virus corona justru lebih besar saat kamu keluar rumah untuk membeli dan makan di luar.

Untuk itu, selama masa pandemi virus corona ini, sebisa mungkin batasilah kegiatan di luar rumah atau bepergian ke tempat ramai. Jika merasa kurang enak badan, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter lewat chat. Mudahnya lagi, jika dokter memberi resep, kamu bisa membeli obat dan vitamin yang diresepkan itu lewat aplikasi juga. Dalam satu jam, obat dan vitamin yang kamu butuhkan akan sampai, tanpa perlu keluar rumah.  

Baca juga: Ini Masker yang Tepat untuk Cegah Virus Corona

Belum Ada Bukti Virus Corona Bisa Menular Lewat Makanan

Melalui keterangan resminya, FDA mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti bahwa makanan atau kemasan makanan bisa menularkan virus corona. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) serta European Food Safety Authority (EFSA). Ada beberapa alasan mengapa risiko penularan COVID-19 melalui makanan sangat kecil atau bahkan tidak memungkinkan. 

Menurut Benjamin Chapman, profesor dan spesialis keamanan makanan dari North Carolina State University, ketika kamu membeli makanan di tempat yang tepercaya, bisa dipastikan bahwa mereka telah melakukan upaya terbaik untuk menjaga keamanan dan kebersihan makanan. Misalnya dengan selalu mencuci tangan, membersihkan peralatan, dan memasak makanan dalam suhu yang tepat. Hal itu biasanya berlaku untuk restoran yang telah tersertifikasi. 

Kedua, memang masih belum diketahui apakah SARS-CoV-2 (sebutan lain dari virus corona) ini bersifat foodborne (dapat menular melalui makanan) atau tidak. Namun, jika berkaca dari SARS-CoV dan MERS-CoV yang masih satu keluarga dengannya, transmisi dari makanan tidak terjadi. Sebab, virus secara umum tidak bisa tumbuh di dalam makanan, tak seperti bakteri. 

Baca juga: 3 Fakta Terbaru Penyebaran Virus Corona

Lalu, bagaimana jika orang yang memasak makanan ternyata positif corona dan makanan yang dimasaknya terkena cipratan droplets darinya? FDA menjawab, kemungkinan untuk tertular dari droplets orang yang memasak makanan cukup kecil. Apalagi jika makanan yang kamu pesan dimasak dengan suhu yang tinggi. Kalau kamu ingin waspada akan hal ini, boleh saja. Namun sebenarnya, jika kamu melakukan upaya pencegahan dengan beberapa tips yang disebutkan tadi, risiko ini masih bisa diminimalisir.

Waspadai Penularan Corona Lewat Kemasan Makanan

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine pertengahan Maret lalu, virus corona bisa bertahan hidup di permukaan benda mati. Ketahanan virus ini pun berbeda-beda tergantung pada jenis bahan yang menjadi medianya. Berikut hasil penelitiannya pada bahan yang biasa digunakan sebagai kemasan makanan:

  • Karton/kardus: 24 jam.
  • Kertas: 4-5 hari.
  • Plastik: 2-3 hari. 

Meski ini bukanlah cara penularan utama dari virus corona, kemungkinan untuk tertular lewat kemasan bisa saja diwaspadai. Ketika memesan makanan secara online, pastikan untuk segera memindahkan makanan ke wadah bersih yang ada di rumah, lalu segera buang semua kemasan makanan ke tempat sampah. Jangan lupa, cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, sebelum mulai makan.

Referensi:
Huffington Post. Diakses pada 2020. Is It Safe To Order Takeout During The Coronavirus Outbreak?
Cnet. Diakses pada 2020. How to safely order food delivery, takeout and groceries during coronavirus quarantines.
The Guardian. Diakses pada 2020. Is it safe – and ethical – to order food online during the coronavirus outbreak?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan