Advertisement

Tips Mengatasi Anak Yang Mengeluh Saat Menjalani Puasa

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Maret 2022

“Mengajarkan ibadah puasa pada anak merupakan hal yang menantang bagi orang tua. Umumnya anak akan mengeluh saat mencoba puasa. Acap kali alasannya karena lapar, haus, dan lemas. Agar anak tidak mengeluh saat berpuasa, maka pastikan asupan makanan anak lengkap saat sahur dan anak memiliki waktu tidur yang cukup.”

Tips Mengatasi Anak Yang Mengeluh Saat Menjalani PuasaTips Mengatasi Anak Yang Mengeluh Saat Menjalani Puasa

Halodoc, Jakarta – Menghadapi anak yang mengeluh saat menjalani puasa biasanya sering dihadapi oleh para ibu. Apalagi kalau ini adalah tahun pertama anak belajar berpuasa. Biasanya anak merasa bosan, cepat mengeluhkan lapar, serta pertanyaan-pertanyaan kenapa harus puasa dan apa manfaatnya untuk dilakukan.

Pertanyaan-pertanyaan serta perilaku anak yang demikian serin gkali menjadi problem buat para ibu, antara mau mengajari anak atau kasihan karena anak sering mengeluhkan lapar. Kalau sudah begitu, ibu perlu tips menghadapi anak yang mengeluh saat menjalani puasa seperti yang diuraikan di bawah ini.

  1. Pastikan Anak Mendapatkan Sahur yang Berkualitas

Nah, sebelum anak mulai mengeluh, coba ibu perhatikan apakah anak sudah mendapatkan sahur yang berkualitas atau tidak. Sahur yang berkualitas dengan kelengkapan gizi serta nutrisi yang sempurna akan membuat fisik anak lebih bisa bertahan seharian beraktivitas. Penting untuk ibu menemani anak menikmati sahurnya, supaya ibu tahu benar apakah anak melewatkan sebagian makanan atau justru anak tidak bersemangat memakannya.

  1. Waktu Tidur yang Cukup

Salah satu tips menghadapi anak yang mengeluh saat menjalani puasa adalah dengan memberikan istirahat yang cukup untuk anak. Selain tidur malam yang tidak terlalu larut, anak juga butuh tidur siang. Dengan begitu anak bisa menyimpan energi dan tidak bosan menunggu waktu berbuka. 

  1. Isi Kegiatan Anak dengan Aktivitas Bermanfaat

Supaya anak tidak sering mengeluh, ibu harus pintar dan kreatif memberikan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu anak berbuka puasa. Misalnya dengan membuat menu berbuka puasa yang disenangi anak. Bisa juga dengan menemani ibu belanja atau menonton tayangan religi untuk anak untuk meningkatkan iman dan taqwanya.

  1. Jangan Bosan Menerangkan Tujuan Puasa

Anak-anak umumnya akan mengeluh beberapa kali saat belajar berpuasa. Hal tersebut sering menguji kesabaran orang tua. Untuk itu, ibu tidak boleh bosan menerangkan mengenai tujuan puasa kepada anak, dan tidak berhenti menyadarkan anak supaya jangan bosan dan mengeluhkan puasa.

  1. Berikan Dorongan dan Motivasi

Saat mengajak anak-anak berpuasa, orang tua harus mengapresiasi usaha dan kemajuan perkembangan mereka. Hal tersebut bisa dalam bentuk penghargaan kecil. Misalnya dengan membiarkan anak untuk memilih makanan yang akan dimakan saat waktu berbuka tiba. 

Dorong juga Si Kecil agar memiliki kegiatan di siang hari. Hal tersebut supaya anak berhenti menghitung waktu yang tersisa menuju berbuka puasa. Biasanya anak mengeluh berpuasa karena terlalu menghitung lamanya waktu berbuka. Dengan adanya kesibukan di siang hari, anak akan lupa menghitung waktu. Tanpa disadari, waktu berbuka telah tiba. 

  1. Jangan Terlalu Memaksakan Anak

Sering kali orang tua saat pertama kali memperkenalkan puasa saat anak berusia empat hingga enam tahun. Namun, perlu dipahami saat memperkenalkan puasa, orang tua harus membuat kesepakatan pada anak. Orang tua tidak boleh memaksakan puasa pada anak, karena apa pun bentuk paksaan hanya akan membuat anak semakin tidak menyukainya. 

Jika anak justru tidak menyukai puasa (akibat paksaan orang tua), maka pembelajaran mengenai puasa tidak akan diterima dengan baik oleh anak. Tentu orang tua tidak ingin hal tersebut terjadi.

Jika anak tampak belum siap, maka coba bujuk di hari berikutnya dan berikutnya. Kalaupun dalam sebulan puasa anak tidak berpuasa (karena tidak siap), maka mungkin memang belum saatnya. Namun, jika anak mencoba tapi tampak sangat berjuang, maka ambil isyarat dari gelagat anak dan durasi puasa. Jika anak tampak lemas, tidak bersemangat menjalani hari, dan anak meminta untuk berbuka sebelum waktunya, maka orang tua bisa memilih untuk memperpendek durasi puasa.

Merupakan hal yang wajar jika anak-anak belum bisa berpuasa penuh. Namun, tetap berikan mereka semangat, motivasi, dan pembelajaran supaya Si Kecil siap di hari berikutnya ataupun di tahun-tahun berikutnya. Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin memahami makna dari ibadah puasa di bulan Ramadan. 

Jika Si Kecil mengalami masalah kesehatan selama belajar berpuasa, tanyakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
The Jakarta Post. Diakses pada 2022. Children’s guide to fasting during Ramadhan
The Asian Parents. Diakses pada 2022. Ramadan ank Kids: The Do’s and Don’ts Introducing Fasting to Childrens