5 Tips Menyusui saat Ibu Positif Corona
Halodoc, Jakarta - Dalam beberapa bulan belakangan ini, virus corona menjadi pembahasan utama karena sangat menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, virus ini merupakan virus yang sangat mudah menyebar dan menular, tidak terkecuali pada ibu menyusui. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran berlebih mengenai dampak virus corona yang bisa saja terjadi pada bayi yang diberi ASI.
Baca juga: Ini 4 Risiko yang Terjadi pada Ibu Hamil yang Positif Corona
Ibu Menyusui Positif COVID-19 Masih Bisa Menyusui Bayinya
Meski masih bisa menyusui bayinya dengan layak, ibu menyusui dengan virus corona harus sangat berhati-hati. Pasalnya, penularan akan sangat mudah dilakukan hanya dengan percikan air liur saja. Guna mencegah penularan virus corona pada ibu menyusui, ibu harus melakukan beberapa tips berikut:
-
Gunakan masker saat menyusui. Menggunakan masker akan mencegah percikan air liur saat ibu batuk, bersin, atau saat mengajak Si Kecil mengobrol. Dengan begitu, Si Kecil akan menjadi lebih aman.
-
Cuci tangan. Biasakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh atau menggendong anak. Lakukan dengan sabun dan air yang mengalir agar virus yang menempel pada telapak tangan tidak berpindah pada anak.
-
Bersihkan Permukaan. Bersihkan permukaan yang sering ibu pegang. Desinfektan jika dirasa perlu, sebagai upaya untuk menonaktifkan kuman atau virus.
-
Perah ASI. Sebaiknya berikan anak ASI dalam botol jika ibu merasa tidak enak badan. Dengan begitu ibu dapat menjaga jarak dari Si Kecil, sehingga mereka akan dari penularan virus.
-
Jaga kebersihan alat. Selain tangan yang harus terjaga kebersihannya, alat pun juga. Selalu bilas setelah dipakai. Jangan lupa untuk membersihkan botol ASI sebelum dan setelah digunakan untuk memutus rantai penyebaran virus.
Saat memilih untuk memberikan ASI perah pada anak, penting untuk ibu mengetahui ketahanan ASI perah. ASI bisa bertahan selama 4 bulan dalam freezer. Sedangkan dalam lemari pendingin bawah, ASI bisa bertahan selama 3-4 hari. Namun jika hanya menggunakan ice pack, ASI bisa bertahan kurang dari 24 jam.
Baca juga: Bayi Positif Corona, Ketahui 6 Hal Ini
Virus Corona pada Ibu Menyusui, Apa yang Harus Diperhatikan?
Seperti yang sudah diketahui, virus corona dapat ditularkan melalui percikan air liur orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin. Percikan tersebut kemudian terhirup dan masuk ke dalam tubuh, yang akan menimbulkan gejala setelah 2-14 hari seseorang terinfeksi.
Virus corona pada ibu menyusui bisa saja hadir dengan gejala yang sangat ringan, seperti flu. Namun pada kasus yang parah, virus corona pada ibu menyusui akan menyebabkan terjadinya gejala dalam intensitas yang parah, seperti sesak napas, nyeri otot, demam yang sangat tinggi, batuk kering, serta sakit tenggorokan.
Hingga artikel ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti apakah ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui ASI atau tidak. Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejauh ini tidak mendeteksi adanya virus dalam ASI. Setidaknya begitu hasil studi yang telah dilakukan sejauh ini. Untuk lebih jelasnya, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc ya, bu!
Baca juga: Agar Tidur Tetap Nyenyak di Tengah Pandemi Corona
ASI sendiri merupakan asupan wajib bagi bayi yang baru lahir dalam kurun waktu selama 6 bulan, yang dilanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI hingga anak berusia 2 tahun. ASI mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak dalam fisik maupun kognitif otak, serta mampu memperkuat sistem kekebalan tubuhnya. Mengingat pentingnya peran ASI, WHO mengimbau bahwa ibu yang terinfeksi COVID-19 masih bisa menyusui bayinya.