Daftar Isi:

1. Mengenal Cacar Air
2. Mengenal Cacar Api (Herpes Zoster)
3. Hubungan Antara Cacar Air dan Cacar Api
4. Vaksin Cacar Air: Efektifkah Mencegah Cacar Api?
5. Vaksin Herpes Zoster: Pilihan Perlindungan Tambahan
6. Gejala Cacar Air dan Cacar Api yang Perlu Diwaspadai
7. Pencegahan Cacar Air dan Cacar Api: Langkah-Langkah Efektif
8. Kapan Harus ke Dokter?
9. Kesimpulan

---

Banyak orang mengenal vaksin cacar air sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi varicella. Namun, belakangan muncul pertanyaan, benarkah vaksin ini juga bisa melindungi dari herpes zoster, atau yang dikenal dengan cacar ular?

Herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air, sehingga wajar jika keduanya saling dikaitkan.

Tapi, apakah benar vaksin cacar air bisa memberi perlindungan ganda? Yuk, simak penjelasan medisnya dalam artikel berikut!

Mengenal Cacar Air

Cacar air (varicella) adalah penyakit menular yang umum terjadi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kulit berupa bintik-bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lenting berisi cairan. Lenting ini akan pecah dan mengering, membentuk keropeng.

Cacar air sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari lenting atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Gejala cacar air biasanya muncul 10-21 hari setelah terinfeksi virus.

Mengenal Cacar Api (Herpes Zoster)

Cacar api atau herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam menyakitkan. Penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus VZV tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, melainkan berdiam (laten) di dalam sel saraf.

Cacar api umumnya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala utama cacar api adalah ruam yang muncul pada satu sisi tubuh, biasanya di sekitar dada atau perut. Ruam ini berupa lepuhan yang berisi cairan dan terasa sangat nyeri.

Hubungan Antara Cacar Air dan Cacar Api

Cacar api disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air. Seseorang yang pernah terkena cacar air memiliki risiko untuk terkena cacar api di kemudian hari. Hal ini karena virus VZV tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif setelah infeksi cacar air sembuh.

Reaktivasi virus VZV dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti usia lanjut, stres, atau penurunan sistem kekebalan tubuh. Ketika virus aktif kembali, ia akan berjalan melalui saraf ke kulit dan menyebabkan ruam cacar api.

Vaksin Cacar Air: Efektifkah Mencegah Cacar Api?

Vaksin cacar air sangat efektif dalam mencegah cacar air. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus VZV.

Meskipun vaksin cacar air dapat mengurangi risiko terkena cacar api, vaksin ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko tersebut.

Orang yang telah divaksinasi cacar air masih mungkin terkena cacar api di kemudian hari, tetapi biasanya dengan gejala yang lebih ringan.

Menurut studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksinasi cacar air pada anak-anak telah mengurangi kejadian cacar api hingga 82%.

Kamu perlu tahu juga fakta mengenai Vaksin Cacar Api Bisa Mencegah Demensia.

Vaksin Herpes Zoster: Pilihan Perlindungan Tambahan

Untuk orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas, tersedia vaksin herpes zoster yang lebih efektif dalam mencegah cacar api.

Vaksin ini, seperti Shingrix, mengandung virus VZV yang tidak aktif dan dirancang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.

Vaksin herpes zoster sangat direkomendasikan untuk orang dewasa yang lebih tua, bahkan jika mereka pernah terkena cacar air atau telah divaksinasi cacar air. Vaksin ini telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko terkena cacar api dan komplikasi yang terkait, seperti neuralgia pascaherpetik (nyeri saraf yang berkepanjangan setelah ruam cacar api sembuh).

Sejauh ini ada berbagai pilihan oabt herpes. Simak selengkapnya, berikut Ini Daftar 7 Obat Herpes di Apotek yang Biasa Dokter Resepkan.

Gejala Cacar Air dan Cacar Api yang Perlu Diwaspadai

Penting untuk mengenali gejala cacar air dan cacar api agar dapat mencari pengobatan yang tepat. Berikut adalah gejala yang perlu diwaspadai:

• Cacar air

Demam, sakit kepala, ruam gatal dengan lenting berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh.

• Cacar api

Nyeri, terbakar, atau kesemutan pada satu sisi tubuh, diikuti dengan ruam berupa lepuhan yang berisi cairan.

Pencegahan Cacar Air dan Cacar Api: Langkah-Langkah Efektif

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari cacar air dan cacar api.

• Vaksinasi: Vaksin cacar air sangat efektif dalam mencegah cacar air. Vaksin herpes zoster direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
• Hindari kontak: Hindari kontak dengan orang yang sedang menderita cacar air atau cacar api.
• Jaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
• Gaya hidup sehat: Menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan makan makanan bergizi, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala cacar air atau cacar api, terutama jika:

• Gejala sangat parah.
• Mengalami komplikasi seperti infeksi bakteri pada kulit atau pneumonia.
• Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
• Ruam cacar api melibatkan mata.

Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Kesimpulan

Vaksin cacar air efektif mencegah cacar air, dan dapat mengurangi risiko terkena cacar api. Untuk perlindungan yang lebih optimal terhadap cacar api, terutama bagi orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, vaksin herpes zoster sangat direkomendasikan.

Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan lainnya.

Konsultasi dengan dokter spesialis kulit kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

European Society of Cardiology. Diakses pada 2025. Shingles vaccine lowers the risk of heart disease for up to eight years. 

NHS. Diakses pada 2025. Chickenpox Vaccine Overview.

Web MD. Diakses pada 2025. Chickenpox (Varicella) Vaccine.